DG 6

2.8K 154 5
                                    

Utamakan sebelum membaca follow akun ini terlebih dahulu, Happy Reading guys ❤️





Malam hari yang indah dikediaman Ardilion, Zilla dkk dan juga Verick dkk mereka sedang bermain dirumah Zilla karna paksaan dari Zilla pastinya. Awalnya Zilla hanya mengajak Melvi dkk, tapi Beben memaksa ingin ikut dan jadilah Beben mengajak Verick dan lain.

"Semuanya kenalin ini Karel, adek Zilla" ujar Zilla memperkenalkan Karel

"Karel" singkat Arel memperkenalkan dirinya

"Melvi ganteng" ucap Melvi memperkenalkan dirinya dengan genit

"Najis Mel" ujar Wulan

"Paansih lo, iri bilang bos" ucap Melvi kesal dan menatap Wulan dengan tatapan mengejek

"Udah, gimana kalo kita bikin api unggun sambil barbeque?" ujar Zilla

"AYOKKK" jawab mereka berseru, kecuali Verick yang hanya memandang Zilla gemas, tanpa ada yang menyadarinya

Akhirnya semua pun pergi ketaman belakang mansion milik Zilla, Verick dkk membuat api unggun, sedangkan Zilla dkk mereka menyiapkan bahan barbeque untuk mereka semua.

Api unggun pun sudah menyala, Verick melihat Zilla yang sedang memanggang daging, Verick mendekat dan langsung memeluk Zilla dari belakang, menghirup aroma lavender milik Zilla yang sudah menjadi ciri khasnya.

"Eh" ucap Zilla kaget akan pelukan tiba-tiba dari Verick, Zilla ingin melepaskan pelukan Verick, tapi ia urungkan setelah mendengar perkataan Verick

"Kaya gini aja, jangan dilepas pusing" ujar Verick lirih, ia merasa kepalanya tiba-tiba berdenyut, perutnya juga seperti berputar

"Nuel sakit, dimana bilang sama Zilla" ujar Zilla khawatir, membalikkan tubuhnya untuk melihat keadaan Verick.

Ha sejak Verick bilang bahwa ia miliknya, Zilla menganti nama panggilan Verick menjadi Nuel, bukan Verick yang menyuruh tapi ini murni keinginan Zilla. Padahal semua orang tau bahwa Verick sangat benci seseorang memanggil dirinya Nuel kecuali keluarganya, tapi mungkin pengecualian bagi Zilla.

Sejak pertama kali melihat Zilla, Verick begitu terpanah akan senyum manis dan tingkah mengemaskan Zilla, ntah kenapa saat Verick melihat Zilla, ia seperti melihat seseorang yang dulu pernah mengisi hatinya atau bisa disebut first love-Nya.

Tapi  seseorang itu pergi begitu saja tanpa pamit dengan dirinya, membuat luka yang membekas bagi Verick. Dan tanpa sadar karna seseorang tersebutlah yang membuat senyum Verick hilang selama ini.

Ketika bertemu Zilla, Verick merasa nyaman ia seperti sudah mengenal Zilla begitu lama, tapi bukan berarti Verick memandang Zilla itu orang yang sama seperti masalalu. Hanya saja memang terkadang hati Verick itu selalu berkata bahwa Zilla itu orang yang sama, tapi pikirannya selalu menolak.

"Pusing sedikit" ucap lirih Verick memeluk Zilla dari depan, dan menyembunyikan wajahnya dileher Zilla

"Semua maaf ya, Zilla sama Nuel izin masuk. Nuel kepala pusing" ujar Zilla pada teman-temannya

"Ck, pasti karna kemaren malem lo kehujanan Ver, jadi masuk angin kan lo" ujar Jovan

Memang kemarin malam saat perjalanan pulang kerumahnya, Verick kehujanan, niatnya ingin berteduh dulu tapi pikir Verick karna sudah dekat dengan rumahnya jadi ia menerobos saja hujan tadi malam.

"Bawa aja Zilla, kasihan Verick" ujar Najwa

Zilla mengangguk, setelah itu ia membawa Verick kekamar tamu, karna bagaimanapun ia dan Verick itu belum sah menjadi suami istri, jadi tak mungkin kan ia membawa Verick kekamarnya.

Setelah ia sampai dikamar tamu, Zilla membawa Verick kasur dan menidurkan disana. Mengelus kepala Verick yang sedang memejamkan matanya, Zilla akui Verick begitu tampan, memiliki mata tajam, rahang yang tegas, alis yang tebal, hidung mancung, kulit putih dan jangan lupa tubuh yang atletis. Sangat sempurna bukan.

Zilla ingin beranjak untuk mengambil handuk serta air untuk mengompres Verick, tapi belum sampai ia beranjak, tangannya miliknya sudah ditahan oleh Verick.

"Disini aja, pusing" ujar Verick lemah, menahan tangan Zilla dengan masih memejamkan matanya

"Zilla mau ambil kompres dulu buat Nuel ya" ujar Zilla pada Nuel, mengusap kening Nuel yang berkeringat

"Disini aja hikss" ucap Verick, sembaring menangis

"Eh, cup-cup jangan nangis ya, nanti tambah pusing" ujar Zilla memeluk Verick, mengelus lembut kepala belakang Verick, memberikan kehangatan disana agar Verick tenang

"Eh, cup-cup jangan nangis ya, nanti tambah pusing" ujar Zilla memeluk Verick, mengelus lembut kepala belakang Verick, memberikan kehangatan disana agar Verick tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan Verick menyembunyikan wajahnya dileher Zilla, mencari kehangatan disana berharap rasa pusing di kepalanya segera mereda.

Sedangkan Zilla hanya bisa membiarkan apa yang dilakukan Verick, ia terus mengelus lembut kepala Verick.

Zilla juga mengambil bye bye fever untuk Verick yang memang berada di laci kamar tamu, menempelkannya di kening Verick yang sudah tertidur, setelahnya ia juga ikut tertidur sambil memeluk Verick karna rasa kantuknya yang sudah tidak bisa ditahan.

TBC

: Halo semua gmna sma part ini bagus gak, makin lama menurut klian cerita makin garing sma ngebosenin ya, maaf ya..

: Tapi semoga aja kalian suka, jng lupa vote sama komen ya. See you next part guys ❤️

Dangerous Game [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang