DG 19

1K 48 2
                                    

Hii semua gimana kabar hari ini?

Ada cerita gak nih hari ini? berbagai cerita dong sama bubu hehe.

Ada yang kangen sama bubu nda? pasti ada dong kan bubu ngangenin.

Kalian dulu tahu cerita bubu dari mana sih? eh kalo belum tau siapa nama kalian? cerita bubu udah sampe mana nii?

Lanjut ga nih? vote, komen, share sama follow dulu dong baru bole lanjut. udah belum? udah? oke gass

HAPPY READING

°°°

Saat ini Zilla sedang berada dibandara Soekarno Hatta untuk menjemput Karel sang adik yang baru pulang dari luar negeri, memang tugas yang diberikan sang Daddy sudah selesai dan Karel pun sudah bisa kembali.

Karel pun memberitahu Zilla dan menyuruhnya menjemputnya dibandara hari ini, sore ini dan ya saat ini Zilla berada di lobi bandara menunggu kedatangan Karel.

Sebenarnya tadi Zilla akan pergi dengan Verick, tapi tiba-tiba saja dia Verick ada urusan mendadak yang tidak bisa di tinggalkan. Jadilah Zilla pergi sendiri dan saat ini ia duduk menunggu Karel yang menurutnya lama sekali itu.

"KAK ZILLA" teriak seorang lelaki yang mengalihkan perhatian Zilla yang sedang fokus pada ponselnya itu

Zilla melihat siapa yang berteriak memanggilnya itu, ia pun langsung tersenyum melihat siapa lelaki tersebut dan merentangkan kedua tangannya agar lelaki tersebut memeluknya.

Lelaki tersebut jika kalian menebak ia Karel maka benar sekali, Karel pun berlari menghampiri Zilla dan memeluknya erat, ia begitu merindukan sosok perempuan yang sedang ia peluk ini.

Selama diluar negeri tepatnya di Canada Karel sangat sulit untuk menghubungi sang kakak yaitu Zilla, karna berbeda jam dan ia juga begitu sibuk akan segala urusan perusahaan sang Daddy.

Walaupun usia Karel terbilang masih muda bahkan ia dibawa Zilla tapi percayalah kalian, kepintaran Karel bahkan diatas rata-rata, ia sejak umur 10 tahun sudah dilatih dengan keras agar bisa meneruskan perusahaan sang Daddy walapun ia anak bungsu, Karel tidak pernah dimanja.

Beda lagi dengan Zilla, ia begitu dimanja dan tak pernah memaksakan Zilla agar mengurus perusahaan karna Zilla begitu disayang. Karel pun ia tak marah atau ia karna dirinya pun begitu menyayangi sang kakak yang begitu pengertian padanya dan selalu mengerti dirinya. Karel tak mau jika Zilla kecapean apalagi sampai penyakit Zilla kambuh, ia tak ingin Zilla kembali kesakitan seperti dulu lagi, maka dari itu sebisa mungkin menjaga Zilla dengan baik dan ketat tapi tak membuat sang kakak terkekang atau pun risih.

"Arel kangen sama kakak" ucap Karel memeluk Zilla semakin erat

"Kakak juga kangen sama kamu, kangen banget malah" ujar Zilla tersenyum manis menatap adiknya yang jauh lebih tinggi darinya. Mungkin Zilla hanya sebatas pudak Karel saja

"Kak kenapa kemarin kakak gak telfon aku saat kakak anfal kembali, Arel khawatir disana mau pulang tapi Daddy tidak memberikan izin" ujar Karel setelahnya ia melepaskan pelukan nyaman itu

"Maaf yaa, kakak udah gapapa Arel. Cuma sekarang harus sering kerumah sakit kaya dulu lagi" ujar lirih Zilla sambil tersenyum getir

Dangerous Game [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang