“Tidak!” Krystal berseru.
Seketika wajahnya pucat pasi, tangannya langsung melindungi perutnya. Krystal tidak tahu bagaimana perempuan hamil, dia tidak punya pengalaman. Tetapi begitu sadar bahwa ada bayi yang tumbuh dan berkembang di dalam tubuhnya, Krystal langsung tahu bahwa ada ikatan di antara mereka, bahwa seorang ibu secara alami akan melindungi anaknya.
“Kau harus membunuhku dulu kalau kau berniat melaksanakan niatmu itu Kaiven Keddrick! Aku tidak tahu kegilaan apa yang ada di dalam otakmu, tapi kau seharusnya malu. Anak ini adalah darah dagingmu sendiri, dan kau berniat membunuhnya bahkan sebelum dia tumbuh!”
Kai menatap Krystal dengan pandangan kesakitan, “Aku tidak bisa Krystal, aku tidak bisa kalau kau hamil!” lelaki itu mengacak rambutnya dan berdiri menyeberangi ruangan, menuangkan brandy untuknya dan meneguk cairan keras itu sekali teguk.
Ketika membanting gelasnya dan menatap Krystal, matanya menyala-nyala, “Soolyn... dia sempat hamil kau tahu… kemudian keguguran…”
Krystal tercekat ketika akhirnya topik itu dilepaskan oleh Kai. Nama Soolyn seakan tabu untuk diucapkan ketika Krystal masuk ke rumah ini sebagai Nyonya Keddrick. Dan sekarang Kai sendiriah yang mengangkat topik itu ke permukaan.
“Tetapi kondisiku dan Soolyn berbeda, aku sehat-sehat saja…”
“Yang tidak orang lain ketahui adalah Soolyn hamil lagi setelah keguguran itu,” Mata Kai nyalang, ingatannya kembali ke masa lalu, seakan tidak menyadari ada Krystal di ruangan itu, “Aku tidak tahu bagaimana caranya dia membuatku lengah dan hamil lagi. Demi Tuhan aku sudah berusaha agar dia tidak hamil lagi, aku bahkan sudah membuat janji temu dengan dokter untuk operasi vasektomi. Tapi Soolyn berhasil hamil lagi dan dengan keras kepala dia menyimpan rahasia itu dariku dan semua orang. Takut kalau kami mengetahuinya dia akan meminta kami menggugurkannya,”
Nafas Kai tercekat, “Ketika dia meninggal seperti tidur di atas ranjang, dokter baru mengetahui dan mengatakan padaku bahwa Soolyn sudah hamil tiga bulan. Kehamilannya itulah yang memperburuk kondisinya dan membuatnya semakin lemah… kehamilan itu yang membunuhnya!”
“Tapi aku tidak sama dengan Soolyn, Kaiven,” Krystal menyela, berusaha mengembalikan Kai ke masa kini, “Aku sehat dan kuat, dan bayi ini tidak akan membebaniku”
“Aku tidak mau kau sakit karena kehamilanmu!” Kai menyela marah, dan ketika menyadari wajah Krystal memucat karena suaranya yang meninggi, Kai memperlembut suaranya, tatapannya memohon.
“Aku minta padamu Krystal, gugurkan bayi itu. Tidak akan pernah ada bayi di rumah ini, tidak akan pernah ada bayi di pernikahan kita. Aku tidak menginginkan bayi”
***
Dada Krystal bergemuruh oleh perasaan yang bercampur aduk, teganya Kai dan betapa egoisnya dia! Betapapun Kai merasakan trauma dan ketidak sukaan yang mendalam atas kehamilan Krystal, seharusnya lelaki itu sadar kalau yang ada di perut Krystal ini adalah darah dagingnya, anaknya!
Sebegitu tidak berharganyakah Krystal di mata Kai sehingga dia harus mengorbankan janin yang dikandungnya atas nama kenangan Kai kepada Soolyn?
“Tidak Kai,” Krystal menegakkan dagu, menahankan sakit hatinya yang meluap-luap.
“Aku tidak akan pernah mengugurkan bayi ini apapapun alasannya, meskipun kau hanya menganggapnya sampah…” Krystal menatap Kai dengan tatapan terluka yang dalam.
“Meskipun kau melupakan fakta bahwa dia ada karena dirimu juga… dia adalah anakku, dan sekarang dia bertumbuh di dalam diriku. Seperti yang kubilang kepadamu tadi, kalau kau memaksakan kehendakmu kepadaku, kalau aku sampai kehilangan anak ini karena kesengajaanmu, maka yang kau dapatkan adalah kematianku”
Kai tertegun mendengar ancaman Krystal itu, dia menatap Krystal dan menyadari perempuan itu terluka. Kai terlalu terburu-buru mengucapkan isi hatinya, dan itu melukai Krystal. Dengan frustrasi diacaknya rambutnya setengah marah.
“Dengar Krystal, jangan kekanak-kanakan, kalau kau hanya ingin menentangku…”
“Aku tidak ingin menentangmu!” Krystal setengah berteriak, kali ini emosinya pecah dan berderai, “Aku tidak peduli perasaanmu atas masa lalumu dengan Soolyn, tetapi aku sekarang ada di sini, hidup dan bernafas saat ini. Dan kau memaksaku untuk menggugurkan anakku! Menurutmu apa yang harus kulakukan selain melindungi anakku sekuat tenaga? Anakmu juga!!”
Anakmu juga. Kata-kata itu terasa menusuk dada Kai hingga membuatnya mengernyit.
Anaknya juga…
Tetapi anak itu bisa menjadi pembunuh, Kai pernah mengalaminya sekali. Dan jika dia harus mengalaminya lagi…
“Mungkin nanti kau akan berubah pikiran”
“Tidak akan Kai.” Krystal menyentuh kepalanya yang mulai berdenyut-denyut lagi.
Dan Kai menatapnya dengan cemas, “Apakah kau pusing lagi?”
“Ya,” Krystal mengerang dan memijit kepalanya.
“Aku akan mengambilkanmu air,” Kai menuang air itu ke dalam gelas dan duduk ditepi ranjang, lalu menyerahkan gelas itu kepada Krystal.
“Ini… minumlah”
Lana menerima gelas itu dan meneguknya. Setelah selesai Kai meletakkan gelas itu kembali di tepi ranjang.
Mereka diam di sana dalam keheningan, saling bertatapan. Biasanya suasana tidak secanggung ini. Biasanya setiap malam Kai langsung mengajaknya masuk kamar dengan bergairah yang berlanjut dengan percintaan yang luar biasa dan mereka langsung tertidur sampai pagi. Tetapi sekarang keadaan berbeda. Kai tidak bisa memecahkan keheningan dengan bercinta. Dan pembicaraan tadi ternyata telah menguras emosi mereka berdua.
Krystal-lah yang pertama kali memecah keheningan, “Kau ingin tidur?”
Kai menatap ke sisi tempat tidur yang kosong. Sisi miliknya. Dan tiba-tiba merasa lelah. Krystal menggeser tubuhnya memudahkan Kai untuk berbaring. Lelaki itu berbaring di sebelahnya dengan tenang tanpa suara, hanya suara berdesir kain yang bergesekan.
Lama mereka berdua berbaring dengan mata yang nyalang, sibuk dengan pikirannya sendiri-sendiri. Sampai akhirnya mereka lelap tertelan tidur.
Pagi harinya suasana begitu dingin, Kai seolah tidak mau membahas percakapan mereka semalam, tetapi walaupun begitu, Krystal tetap waspada. Mengingat sifat Kai, tidak menutup kemungkinan lelaki itu akan melakukan segala cara untuk melaksanakan keinginannya. Dengan memasukkan obat penggugur di minumannya misalnya, siapa yang tahu? Mengingat lelaki itu pernah membiarkan minumannya dicampuri obat oleh Johnny.
Krystal mengelus perutnya dan mengernyit sedih, meskipun bayi ini tidak diinginkan oleh ayahnya, meskipun perasaannya sekarang terluka karena Kai lebih mementingkan kenangannya akan Soolyn daripada dirinya yang sekarang ada dan hidup di depannya, Krystal harus berusaha tegar dan kuat, demi anak ini.
“Anda akan mempertahankan anak itu kan?” suara Johnny menyentakkan Krystal dari lamunannya. Lelaki itu sedang memasuki ruangan yang sama dengan Krystal.
Krystal menatap Johnny dan mencoba tersenyum, Johnny sangat baik dan sopan padanya ketika dia memasuki rumah ini. Johnny pulalah yang menjelaskan kepadanya kebenaran dan merubah semua pandangannya akan Kai.
“Aku akan menjaganya dengan nyawaku. Kau harus berhadapan denganku dulu kalau kau ingin mencelakai anak ini”
-----
Kasian dedenya yaa..😢
Besok up lagi, ditunggu aja oke
***
See you next...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep With The Devil ; KAISTAL ✔️ END
Romance⚠Warning 🔞 *** "Kau adalah kelemahan ku..." -Kaiven Keddrick "Aku membencimu!" -Krystal *** Dengan nekat dan didorong oleh keinginan membalaskan dendam pada orang yang secara tidak langsung telah membunuh keluarganya, Krystal mencoba mendekati Kaiv...