SWTD - 15 b

2.7K 148 13
                                    

Jangan lupa vote komennya..

happy weekend💕

***

Senyum terukir di bibir Johnny, "Tidak nyonya, Tuan Kaiven tidak pernah menyuruh saya mencelakai anak itu. Bahkan jika tuan Kaiven menyuruhpun, saya akan menolak, anak itu adalah keturunan Keddrick yang harus saya hormati pula"

Kelegaan meliputi hati Krystal, setidaknya ada orang yang mau membela anaknya. Kemudian Krystal menatap Johnny dengan ragu.

"Apakah kau tahu bahwa Soolyn meninggal karena dia mencoba mengandung untuk kedua kalinya?"

Johnny menatap Krystal hati-hati dan menganggukkan kepalanya.

"Saya tahu, setelah kematian nyonya Soolyn. Hal itulah yang menghancurkan Tuan Kaiven, bahwa dia sebenarnya berkontribusi dalam kematian Nyonya Soolyn. Nyonya Soolyn bisa hidup lebih lama seandainya tidak hamil..." Johnny menghela nafas panjang dan menatap Krystal lembut.

"Saya harap Anda memahami perasaan Tuan Kaiven"

"Dia selalu menganggapku sebagai pengganti Soolyn, dia menganggapku sama seperti Soolyn," Krystal memejamkan matanya pedih, "Anak ini anaknya, tetapi dia menyuruhku mengugurkannya,"

Johnny menatap perut Krystal dan tatapannya melembut di sana, "Saya yakin Tuan Kaiven tidak pernah menganggap Anda sebagai pengganti Nyonya Soolyn. Jika dia hanya menganggap Anda sebagai boneka pengganti, dia tidak akan menunjukkan emosinya kepada Anda. Anda tidak akan diperlakukan olehnya dengan begitu hormat, yang bisa saya katakan, apa yang dilakukan Tuan Kaiven adalah karena dia peduli kepada Anda?"

Peduli kepadanya??

Bagaimana bisa??

Kai menyuruhnya menggugurkan anaknya. Bagaimana bisa itu disebut kepedulian?

"Tuan Kaiven menginginkan anak itu digugurkan karena dia mencemaskan keselamatan Anda. Dia takut Anda akan celaka dan meninggal seperti Soolyn, dia takut kehilangan Anda"

Krystal menatap Johnny dengan tak percaya, "Dia tak mungkin takut kehilanganku"

"Percayalah kepada saya," Johnny tersenyum lembut. "Tuan Kaiven memang tidak pernah pandai menunjukkan perasaannya, tetapi kalau memperhatikan Anda akan tahu,"

Johnny membungkukkan tubuhnya, lalu berpamitan dan meninggalkan Krystal dalam keheningan.

***

"Apakah kau sudah berubah pikiran tentang usulanmu semalam?" Krystal menatap Kai yang baru saja memasuki kamar, tidak biasanya Kai memasuki kamar sedemikian larut, dan lelaki itu tampak lelah.

Kai menatap Krystal sekilas, lalu melepas pakaiannya dan masuk ke kamar mandi, ketika keluar dari sana, lelaki itu tampak segar dengan piyama hitamnya.

"Aku tidak mau membahasnya lalu membuatmu marah-marah sepanjang malam," dengan kasar Kai menggosokkan handuk ke rambutnya yang basah, kemudian melempar handuk itu dan menatap Krystal.

"Kau pasti akan keras kepala dan tetap pada pendirianmu, mempertahankan anak itu"

"Tentu saja, aku tidak akan menerima kemauan konyolmu untuk menggugurkan anak ini karena anak ini tidak bersalah"

"Kita akan berdebat lagi malam ini ya," Kai mendesah lelah, "Aku lelah Krystal, yang aku tahu, anak ini akan melukaimu lalu membunuhmu"

"Kai," seru Krystal setengah marah.

"Dia hanya janin kecil yang tidak berdaya!"

"Oke!" lelaki itu membentak, tampak tak tahan dengan semua perdebatan mereka.

Sleep With The Devil ; KAISTAL ✔️ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang