Kai berdiri malam itu di tengah taman di depan rumahnya, berharap udara dingin bisa meredakan gairahnya yang membuat tubuhnya begitu panas. Ditatapnya jendela kamar Krystal di lantai dua.Jendela itu terbuka, dan cahaya temaram memantul dari sana, tampak begitu jelas. Kai menatap jendela itu dengan frustrasi. Perempuan itu ada di sana dan Kai seharusnya bisa dengan mudah memilikinya. Tetapi sikap perempuan itu seolah-olah membuatnya merasa menjadi bajingan menjijikkan kalau dia sampai memaksakan kehendaknya kepada Krystal.
Kai tertegun ketika melihat bayangan Krystal terpantul dari kamar. Sepertinya Krystal berdiri dekat lampu tidur di samping ranjangnya, karena bayangannya muncul dari gorden jendela bagaikan siluet gelap yang erotis.
Krystal tampak sedang berjalan mondar-mandir di kamarnya, dan Kai menatapnya dengan penuh minat. Lalu perempuan itu membuat gerakan membuka gaunnya. Kai menelan ludah, melirik ke sekelilingnya yang sepi, mulai merasa tidak nyaman karena membuat dirinya seperti seorang pengintip mesum yang mengintip siluet perempuan berganti baju dengan penuh gairah.
Siluet Krystal melepas kemejanya, dan tubuh bagian atasnya yang polos terpantul dalam bayangan gelap dengan bentuk tubuh yang menggoda. Lalu Sialan! Kai mulai mengumpat ketika bayangan Krystal di jendela membuat gerakan mengangkat salah satu kakinya ke ranjang dan tampaknya melepas celana panjangnya.
Gerakan itu tampak sangat seksi Di bawah sini, dan Kai menggertakkan giginya dengan marah. Ia benar-benar siap meledak, dan Krystal malahan memperburuk keadaan dengan pantulan bayangannya di jendela –meskipun dia tidak sengaja–
Dan Kai sungguh-sungguh siap meledak dalam arti yang sebenarnya saat ini mengingat kejantanannya sudah begitu keras hingga terasa menyakitkan. Dengan geraman marah, Kai melangkah terburu-buru menaiki tangga, membanting kakinya di setiap langkahnya, dibukanya pintu kamar itu dengan kasar. Matanya membara dan dia siap untuk bertengkar, dan menemukan Krystal sedang duduk di sofa, sudah berganti dengan gaun tidurnya dan sedang membaca sebuah buku.
Krystal mengangkat alis melihatnya, tampak begitu tenang.
“Ada apa Kai?”
Kai terengah menahan kemarahan.
“Jendela itu!” tunjuknya marah, lalu melangkah lebar-lebar menyeberangi ruangan dan menutup kaca jendela itu dengan kasar, dia membalikkan tubuhnya menghadap Krystal dengan posisi siap bertarung, “Lain kali tutup rapat-rapat jendela itu kalau sudah malam!!” teriaknya marah.
Krystal menatap Kai bingung, “Memangnya kenapa?”
Karena aku melihatmu berganti pakaian bagaikan siluet erotis dari bawah!! Karena pemandangan itu membuatku terangsang sampai terasa nyeri!! Karena….
Kai berdiri dengan tatapan membakar, siap memuntahkan emosinya, tetapi kemudian menyadari bahwa dia hanya akan tampak bodoh kalau meluapkan apa yang ada di pikirannya. Ditatapnya Krystal dengan dingin dan mendesis pelan.
“Pokoknya tutup jendela itu kalau sudah malam!” Dan dengan penuh harga diri, Kai melangkah keluar dari kamar Krystal, meninggalkan pintu berdebam di belakangnya.
***
Pagi itu tak seperti biasa ada dua pelayan muda yang membereskan kamar Krystal, sepertinya mereka orang baru. Krystal masih duduk di sana selepas mandi dan membiarkan para pelayan itu membereskan ranjangnya.
Salah seorang pelayan itu menarik bed cover Krystal tampak memeriksa sepreinya, lalu berbisik-bisik satu sama lain dan tertawa cekikikan, ketika Krystal menatap mereka dengan dahi berkerut, dua pelayan perempuan itu memasang muka datar dan bergegas pergi.
Krystal menoleh ke arah Bian, yang juga ada di ruangan itu, sedang membereskan baju-baju Krystal yang sepertinya tidak ada habisnya dan terus berdatangan itu ke dalam lemari pakaian Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep With The Devil ; KAISTAL ✔️ END
Romance⚠Warning 🔞 *** "Kau adalah kelemahan ku..." -Kaiven Keddrick "Aku membencimu!" -Krystal *** Dengan nekat dan didorong oleh keinginan membalaskan dendam pada orang yang secara tidak langsung telah membunuh keluarganya, Krystal mencoba mendekati Kaiv...