SWTD - 7 c

3.1K 173 11
                                    

Mohon maaf ya kalo aku akhir akhir ini jarang update, rl lgi super sibukk :') tapi sekarang udah kelar yeeaayy

Ayo vomentnya yang banyak makanya biar makin semangat ngedit dan update 😘

Selamat membaca...

-----

Kai menyandarkan tubuhnya di dinding dan memijit dahinya yang berdenyut, dadanya terasa sakit dan nyeri. Jadi, seperti ini rasanya.... Melihat Krystal kesakitan hampir membuatnya meledak dalam kecemasan, dan itu semua karena musuh-musuhnya yang hendak mencelakainya.

"Apakah semua baik-baik saja Tuan?" Johnny muncul, dia memang sedang bertugas berjaga di sana dan cemas melihat Kai hanya bersandar di pintu.

Kai menoleh, menatap Johnny dan mengernyit, "Ah.. Ya, dia baik-baik saja, hanya tadi ada serangan di kepalanya, dia kesakitan"

Johnny menganggukkan kepalanya dan merenung. Kai juga tampak sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Kenapa tidak Anda katakan saja kepadanya?" gumamnya akhirnya.

Kai menyentakkan kepalanya.

"Apa?"

"Semuanya, seharusnya dia tahu semuanya. Itu akan membebaskannya dan juga membebaskan Anda"

Kai menggelengkan kepalanya.

"Itu akan menghancurkan hatinya". Dengan cepat Kai mengalihkan pembicaraan, "Dokter bilang dia harus seminggu lagi di sini, kau atur penjagaan di sini, jangan sampai ada yang lengah. Hanya dokter dan perawat khusus Krystal yang boleh masuk ke ruangan itu, instruksikan pada semuanya" Kai lalu melangkah pergi, dan Johnny tercenung menatap tuannya itu.

Semua orang selalu takut pada Kai. Lelaki itu setampan malaikat, tetapi hatinya sehitam iblis, begitu kata orang-orang. Semua orang memujanya sekaligus menjaga jarak karena ketakutan. Yang mereka tidak tahu, kadang-kadang, tuannya itu bisa seperti malaikat seutuhnya, baik tampilan fisiknya maupun hatinya.

***

"Selamat sore, sepertinya kau sudah lebih sehat". Dokter Leo menyapa lagi di sore harinya setelah memeriksa Krystal, "Dan kulihat makan malammu masih utuh, kenapa kau tak memakannya?"

Krystal mengernyit meskipun mencoba tersenyum lemah kepada Dokter Leo.

"Saya masih mual dan muntah-muntah dokter"

"Tapi kau harus tetap makan, aku akan memesankan menu lain untukmu, mungkin sup panas dan jus buah bisa menggugah seleramu?"

Mau tak mau Krystal tersenyum melihat betapa bersemangatnya Dokter Leo.

"Terima kasih dokter"

Dokter Leo menganggukkan kepalanya.

"Aku cuma tidak menyangka perempuan seperti kau yang menjadi kekasih Tuan Kaiven"

Tertegun Krystal mendengar perkataan Dokter Leo itu, "Apa?"

Wajah Dokter Leo memerah karena malu, dia tampak menyesal telah mengucapkan kata-kata itu.

"Ah maafkan aku Krystal, lupakan aku telah mengucapkannya ya?"

Krystal menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa-apa dokter, semua yang melihat pasti akan menyangka aku adalah kekasih Kai"

"Apalagi melihat tingkah Tuan Kaiven di ruang gawat darurat kemarin" Dokter Leo terkekeh.

Krystal mengernyitkan matanya lagi, memangnya apa yang dilakukan Kai di ruang gawat darurat kemarin?

Dokter Leo sepertinya tahu bahwa Krystal bertanya-tanya, dia mengangkat bahunya.

"Jangan bilang padanya kalau aku membicarakan tentangnya di belakangnya ya, sampai sekarang aku masih merinding mengingat tatapan membunuhnya ketika mengancam akan menghabisi semua dokter dan perawat di sini kalau mereka tidak berhasil menyelamatkanmu", ditatapnya Krystal dengan tatapan menyesal, "Sungguh, siapapun yang melihat kelakuannya kemarin pasti akan mengambil kesimpulan yang sama, bahwa Tuan Kaiven adalah kekasih yang amat sangat mencintai dan mencemaskanmu"

Sleep With The Devil ; KAISTAL ✔️ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang