⚠🔞
***
“Aku masih punya satu syarat lagi,” Krystal tanpa sadar melangkah menjauhi Kai, “Aku ingin tinggal di kamar putih yang dulu… kau.. eh bisa mengunjungiku kalau kau perlu sesuatu…”
“Cukup! Sekarang giliranku memberikan pengaturan untuk pernikahan kita!” kesabaran Kai tampaknya sudah habis, lelaki itu meraih pinggang Krystal dan merapatkan di tubuhnya membuat Krystal merasakan tubuh Kai yang mengeras di sana.
“Kau rasakan itu?” Kai menatap Krystal, marah sekaligus bergairah, “Aku berniat untuk menjadikanmu isteriku yang sesungguhnya. Bukan kekasih yang ku kunjungi jika aku perlu bercinta,”
Jemari Kai menuruni sisi lengan Krystal dengan sensual dan kemudian berhenti di sisi payudaranya, meremasnya lembut, “Dan jika kita melakukan itu, kita tidak akan tidur di kamar yang terpisah!”
Hening.
“Kenapa? Kau tidak suka dengan syarat dariku?” Kai terus menahan payudara Krystal dengan posesif. Krystal adalah isterinya, sekarang dia harus menerima seluruh dirinya, tidak lagi berusaha menentangnya sekehendak hatinya. Pilihannya adalah mereka suami isteri atau tidak sama sekali.
“Jika kau tidak menyukainya, lebih baik kita berhenti di sini sekarang juga,” sambil berusaha menahan keposesifannya, Kai memperlembut tuntutannya, “Malam ini cukup sampai di sini kalau kau tidak siap”
Satu-satunya yang mendesak saat ini adalah tubuhnya yang berhasrat, tetapi Kai masih mampu mengendalikannya jika Krystal tidak mau melanjutkan. Perempuan ini telah menunjukkan keberanian besar dengan mengemukakan persyaratannya di depan Kai dan Kai menghargainya, dan karena itu ia bersedia memberikan waktu sebanyak yang diinginkan Krystal.
Krystal hanya terdiam di sana, menatap Kai dengan tatapan kosong. Astaga, apa sebenarnya yang ada di dalam kepala mungil itu? Krystal pasti sudah larut dalam persepsi dan pemikirannya sendiri. Apalagi setelah dia mengetahui kisah tentang Soolyn.
Kai sendiri tidak bisa menjelaskan perasaannya. Memang pada mulanya, dia menginginkan Krystal karena kemiripannya dengan Soolyn. Tetapi sekarang, dia merasa Tuhan telah memberikannya kesempatan kedua, dalam wujud perempuan yang sangat mirip dengan Soolyn. Tidak, dia tidak pernah membayangkan Soolyn. Tidak lagi. Setelah malam-malam kelam yang menghancurkan hati, yang dia lalui karena kematian Soolyn dulu, Soolyn telah berubah menjadi bayang samar yang kadang hadir dalam bentuk kenangan masa lalu yang indah. Kai bahkan sudah berhasil tidak memikirkan Soolyn lagi sejak bertahun-tahun lalu.
Krystal terasa… berbeda…
Tetapi bagaimana dia menjelaskannya kepada Krystal?
Perempuan itu tidak akan percaya bahwa gairah yang meluap-luap ini memang murni untuk dirinya. Kai menyadari bahwa ia menginginkan pernikahan yang nyata, bersama Krystal.
Krystal bagaikan malaikat yang menariknya dari kegelapan. Hatinya yang kelam telah tersentuh secercah Matahari sejak kehadiran Krystal. Dan Kai tidak ingin melepaskannya.
“Baiklah,” suara pelan terdengar dari bibir Krystal, terdengar enggan seolah-olah Krystal tidak benar-benar setuju dengan dominasi Kai dalam hubungan ini. Dan itu membuat Kai senang, seorang isteri yang selalu setuju dengan pendapat suaminya sama sekali tidak menyenangkan. Di dalam kehidupan pernikahan yang nyata, terdapat banyak ketidak sepakatan, sebanyak kasih sayang, tawa, maupun kesetiaan.
Kai tersenyum dan menatap Krystal dengan penuh bergairah, “Apakah kau sudah siap untukku Krystal?” jemari Kai mengusap ujung payudara Krystal dengan lembut.
“Aku…..” sekujur tubuh Krystal bergetar.
“Mungkin aku perlu memeriksanya dulu,” Kai meluncurkan sebelah tangannya dari payudara Krystal, mengusap perut Krystal yang basah dan terus bergerak turun. Dan karena kaki Kai, entah sejak kapan, berada di antara kakinya, Krystal tidak bisa menghalangi niat Kai kalaupun ia ingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep With The Devil ; KAISTAL ✔️ END
Romance⚠Warning 🔞 *** "Kau adalah kelemahan ku..." -Kaiven Keddrick "Aku membencimu!" -Krystal *** Dengan nekat dan didorong oleh keinginan membalaskan dendam pada orang yang secara tidak langsung telah membunuh keluarganya, Krystal mencoba mendekati Kaiv...