Semua anggota keluarga-- minus ayah Suho yang udah berangkat kerja-- berbaris rapi di meja makan. Siap-siap mengisi energi di pagi hari buat ngejalanin aktivitas mereka masing-masing.
"Sini, Abang suapin ya? Aaaa.."
Kamu membuka mulutmu, saat sendok beserta isinya ada di depan mulutmu. Yoshi sengaja nyuapin kamu, karena lihat kondisi lengan kanannmu yang masih terbalut sama perban.
"Mmmmm, makasih bang Ochi.. jadi makin sayang.." ucapmu sambil nyender-nyender manja di lengan Yoshi.
"Oh. Sayang nya cuma ke Yoshi doang? Oke, fine."
"Gue juga bisa kali nyuapin, malah lebih romantis."
"Oh gituu,"
"Apa sih nih bujang atu, jangan kompor deh."
"Pokoknya Wawan cembokur!"
"Apasih, sirik aja." Ketus Yoshi lanjut nyuapin kamu.
Semua saudaramu jadi julidin kamu yang lagi asik makan, perkara gini doang aja mereka cemburu.
"Nggak sih, gue lebih sayang Asahi." Celetukmu ngasal, yang sialnya malah membuat saudaramu jadi makin...
makin-makinlah pokoknya.
Asahi yang tadinya mau pesimis sama kamu akhirnya nggak jadi, terus dia senyum bangga karna kamu lebih sayang sama dia.Yoshi langsung murung, hati Yoshi retak.
Dalem hati Yoshi: 'ku kira hubungan kita sepesial..'
Hmm, kasihan Yoshi.
"Canda doang elah, gue sayang semuanya..." Ucapmu kemudian, gak tega lihat muka asem para saudara mu.
"Kakak nggak mau izin satu hari aja? Lengan kakak kan belum sembuh," celetuk bunda kemudian di tengah candaan kalian semua.
Kamu segera ngegeleng, "ini udah nggak papa kok, Bun. Walaupun masih di perban, masih kuat buat ngapa-ngapain. Jadi bunda jangan khawatir."
"Anak bunda yang satu ini kan setrong kaya Ultramen,"
Bunda senyum, walau masih ada rasa khawatir. Ya gimana ya? Kamu anak cewek satu-satunya, jadi perlu ekstra penjagaan, ditambah kelakuanmu kaya brandal dan susah di atur. Jadi makin was-was aja mereka buat jagain kamu.
"Gue udah selesai, gue tunggu di mobil." Si sulung Hyunsuk udah kelar sarapan dan siap-siap mau berangkat ke tempat kerjanya. "Bun, berangkat dulu. Samlekommm," lanjut Hyunsuk sambil salaman sama bunda.
"Waalaikumsalam, hati-hati."
"Belajar yang bener, jangan tawuran Mulu di sekolah. Gue capek di panggil guru bk." Pesan Hyunsuk saat kamu mau saliman sama Hyunsuk di depan gerbang sekolah.
"Ya kalo nggak di senggol duluan, nggak bakalan gue senggol balik." Ucapmu santai lalu masuk ke dalam sekolah.
Ya udah deh, Hyunsuk pasrah aja. Yang penting kamu ngga ngelakuin hal-hal yang ngerugiin diri sendiri kaya minum-minum, dan nge-drugs.
"Tungguin gue, Sahi!" Kamu berlari kecil menghampiri Asahi.
"Lama lo." Datar Asahi.
"Ck, tadi diwanti-wanti dulu sama bang Hyunsuk."
"Oiya, btw kelas Lo jam pertama siapa?" Tanyamu pada Asahi.
Fyi: kamu sama Asahi itu nggak sekelas. Asahi itu anak IPA, sementara kamu anak IPS.
"Pak Kyung-soo, fisika."
"Yah, kelas gue jam pertama olahraga. Mana habis olahraga ada math. Habis capek masih di suruh mikir," keluhmu sambil mempoutkan bibir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Family
Fanfiction"Bener apa kata spanduk iklan KB. Ternyata, dua anak cukup!" ••• Ini adalah cerita random tentang kehidupan kamu sebagai anak perempuan satu-satunya dengan keluarga absurdmu, yang kadang membuat mu frustrasi. "Apa setelah ini kita tambah personil l...