Happy Reading
.
.
.
"Hicuwidet duddudu, tet tetetet teretetetet, ayeaye!"
Dendangan riang itu berasal dari mulut Mashiho, bersama lantunan lagu koplo ddududdu yang di cover sama mbak Pina Palen.
Di weekend yang cerah ini, Mashiho bangun lebih awal buat nyiram tanaman sama beberes rumah, nggak cuma weekend aja sih Mashiho beres-beresnya, tapi tiap hari.
Udah ganteng, rajin, cocok banget jadi imam author, wgwgw.
Selesai nyiram tanaman, Mashiho pengen belanja di tukang sayur keliling, sekalian Mashiho pengen tahu gosip terbaru yang ada di komplek ini. Mashiho tuh demen banget denger gosip ibu-ibu komplek sambil belanja di tukang sayur, katanya enak aja buat di dengerin, udah kayak denger podcast dia.
Mashiho itu lebih update tentang gosip, jadi kalo ada apa-apa, tanya aja dia.
Mashiho udah selesai nyiram tanaman nya, dia segera cuci tangannya dan masuk ke dalam buat ambil dompet dan siap-siap buat belanja.
Pas di lantai atas, Mashiho papasan sama kamu dan Jihoon. "Bang Mashi mau belanja ya?"
Mashiho menganggu saat kamu tanya, "kenapa? Mau ikut?"
Matamu berbinar dan langsung mengangguk. "Yaudah, tunggu bentar, gue ambil dompet dulu."
Lagi-lagi kamu cuma mengangguk.
"Y/n, gue ke kamar mandi dulu, ya? Kebelet boker gue! Ntar kalo beli jajanan, gue nitip." Setelah berucap demikian, Jihoon segera berlari menuruni tangga buat ke kamar mandi bawah, kamar mandi dia lagi di renovasi soalnya.
"Jajanan apa?!" Kamu berteriak.
"Terserah!" Jihoon balas teriak juga dari lantai bawah. Oke deh, apa aja, yang penting jajanan kan?
"Ayo," ajak Mashiho yang baru aja keluar dari kamarnya. Kamu mengangguk danengikuti Mashiho di belakangnya.
Sampai di tukang sayur, kamu mulai memilih-milih jajanan yang ada. Karena datangnya pagi, jadi stok jajanannya masih banyak. Kamu mulai mengambil jananan jadul, kayak kue basah sama keripik singkong yang harganya dua rebuan.
Sementara Mashiho, dia mendesah kecewa gara-gara tukang sayur nya masih sepi sama ibu-ibu. Kalo gini dia nggak bisa update dong?
Mashiho melirik tukang sayurnya, "bang, tumben ibu-ibu belum pada belanja? Pada kemana?"
Kang sayur a.k.a abang Mingyu, anjay Mingyu, kaya nama-nama hari aja tuh. Dia balik nengok Mashiho.
"Tau tuh, biasanya aja langsung di samber dagangan ane." Mingyu juga bingung, tumben-tumbenan ibu-ibu komplek belum pada Dateng. Biasanya udah koar-koar, sambil godain Abang Mingyu.
(Ibu-ibunya beli sayur gara-gara yang dagang ganteng:v)"Sial, kalo beli sayur kagak denger gosip rasanya hambar!" Decak Mashiho merasa kecewa.
Mingyu tergelak, tangannya terulur buat nepuk bahu Mashiho. "Tenang, kan ada saya.. gudangnya gosip para bu-ibu komplek."
Mashiho langsung berbinar, sementara kamu plonga-plongo, gak ngerti juga mereka bahas apa, mending borong jajanan aja.
"Tau gak sih..?" Mingyu mulai membuka suara, dan Mashiho mulai menajamkan pendengarannya.
"..itu mas Taeyong, bujang komplek sebelah. Katanya udah putus Ama pacarnya, terus udah ada yang baru lagi..." Ucap Mingyu mendramatisir.
Mashiho antusias, "jir, sat set amat, baru putus langsung dapet yang baru."
"Iya, katanya udah mau di ajak nikah segala..."
Mashiho melotot, menutup mulutnya, komuk wajahnya memperlihatkan ketidakpercayaan atas apa yang baru aja dia dengar.
"Langsung di ajak nikah?! Gila sih bang Taeyong.."Kamu cuma menatap kedua lelaki ini dengan penuh kemalasan. Heran, demen banget ngerumpi.
Nggak lama, ada seseorang mendekat, itu Ben, si tetangga baru tapi nggak baru-baru amat. "Kak Ben.. mau belanja ya?" Sapamu basa-basi.
Ben cuma ngangguk, terus milih-milih jajanan yang mau di beli. Kamu menilisik Ben, dari pakaiannya, kayaknya dia habis joging.
Ben udah ngantongin beberapa kue basah, sekarang giliran mau bayar. "Bang, ini jadi berapa ya?"
"..."
Hening, tidak ada jawaban. Mingyu masih sibuk ngerumpi sama Mashiho.
"Bang?" Ben orangnya tidak suka menyerah, jadi dia berusaha lagi.
Tapi, ya.. di kacangin lagi. Kayaknya ngerumpi lebih seru dari pada dagang dan dapet duit dari konsumen.
Kamu berdecak, "ke indomei yuk, kak.. percuma jajan disini, yang dagang sibuk gosip!"
Ben mengangguki ajakan mu, jadilah kalian jajan di indomei berdua.
A few hour later
"Semua jadi berapa bang?" Tanya Mashiho.
"Tujuh belas rebu,"
Mashiho memberikan uangnya pada Mingyu, kelar gosip dia buru-buru buat belanja, dia baru inget harus masak buat anggota keluarga nya.
"Makasih ya, bang.."
Mashiho mulai berjalan pulang.
Sampai di depan gerbang depan rumah, Mashiho teringat sesuatu, "kok ada yang kurang ya?"
Mashiho mulai mengecek belanjaannya. Bayam, udah, tempe tahu, udah, tomat, bumbu dapur juga udah. Semuanya udah lengkap waktu di cek. Tapi Mashiho masih ngerasa ada yang janggal.
"Anjir, apa sih yang kurang?!" Mashiho masih mencoba mengingatnya.Sampai akhirnya Jihoon dateng, "titipan gue mana, Cio?"
Mashiho mengangkat alisnya, "Lo mana ada nitip gue, bang?"
"Lah? Gue kan titip y/n. Sekarang mana y/n nya?"
Mashiho langsung tersadar. Astaga, saking serunya ngegosip, dia sampai lupa sama adek cewek satu-satunya itu. Pantes aja Mashiho ngerasa ada yang kurang, ternyata adek ceweknya nggak ada. "Lah iya! Kemana tu bocah?!"
"Lah?"
TO BE CONTINUED
.
.
.
"P, inpo gosip?!"
Sekian sadayana
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Family
Fanfic"Bener apa kata spanduk iklan KB. Ternyata, dua anak cukup!" ••• Ini adalah cerita random tentang kehidupan kamu sebagai anak perempuan satu-satunya dengan keluarga absurdmu, yang kadang membuat mu frustrasi. "Apa setelah ini kita tambah personil l...