29.Anak bayi?!

584 51 2
                                    

Happy Reading

.

.

.

"Hello evriwan! Princess cantul pulang..!"

Kamu bersorak gembira saat memasuki rumah, di barengi Asahi yang berada di belakang mu sambil geleng-geleng kepala. Kalo habis pergi atau pulang sekolah, kalo udah nyampe rumah itu leganya minta ampun..

Kamu mendecak, melihat beberapa saudaramu yang lebih sibuk nonton tv. "Ck, sambut kek."

Meninggalkan beberapa saudara mu yang sibuk dengan tv, kamu malah melihat Hyunsuk yang udah berpenampilan rapi. Gayanya casual, tapi tetep fashionable. Jangan ragukan Hyunsuk kalo soal milih-milih style.

"Mau kemana bang? Ganteng banget, mau cari bini ya?" Hyunsuk langsung nepuk mulutmu pelan.

"Enak aja, gue belom siap!" Elaknya, kamu tertawa pelan dibuatnya. "Gue mau jemput ayah di kantor, mobil ayah katanya bocor." Lanjutnya memberi penjelasan.

"Ohhhh, yawis..."

Setelah tak ada lagi yang di bicarakan dengan Hyunsuk, kamu langsung menarik Asahi ke meja makan. Laper banget perut habis beraktivitas.























"Kayaknya ini lucu deh, Bun." Kamu menunjukan contoh foto kepang rambut lucu kepada ibumu. Habis mandi kamu meminta bunda Irene untuk mengepang rambutmu di ruang keluarga sambil nonton tv.

"Coba ya, kalo jelek jangan salahin bunda.."

Kamu terkikik, "enggak kok.."

"Bang Hyunsuk lama banget, dah." Di ruang keluarga nggak hanya kamu dan bunda Irene saja, tapi ada duo bokem sama si bontot Junghwan yang nyemilin ciki.

"Emang kenapa?" Tanyamu, pandanganmu masih ke layar tv.

"Gue nitip susu coklat, susu coklat gue dah abis soalnya." Jawab Jeongwoo. Kamu mengangguk menanggapi.

Nggak lama suara pintu depan terbuka. Hmm, pucuk di cinta ulam pun tibaaaaaa, yang di tunggu sama Jeongwoo kayaknya udah datang. Bocah itu langsung ngibrit buat lari ke depan.

Namun setelahnya, bukan suara kegembiraan dari Jeongwoo yang kamu dengar, tapi..

"Arrghhhh! Ayah pulang bawa anak bayi!!"

Sontak kamu, bunda Irene, Haruto sama Junghwan berdiri. Penasaran banget sama apa yang terjadi di depan sana.
Kalian semua pun bergegas menghampiri Jeongwoo.

Dan bener aja, pas sampai di depan, kamu melihat ayah Suho sedang menggendong seorang bayi laki-laki.

Bunda lekas menghampiri ayah, lalu mengambil alih bayi yang di gendong sama ayah. "Anak siapa yah?" Tanya beliau.

Saudaramu yang lainnya pun juga jadi berhamburan buat keluar. Muka mereka pada heran karena bunda gendong anak bayi. Kan mereka jadi mikir yang iya-iya-- eh, yang enggak-enggak.

"Itu anak--"

"Astaghfirullah, bapak gue bikin anak sama orang lain? Mana anaknya udah agak gede, lagi. Nyebut pak, anak bapak udah tiga belas, emang masih kurang?" Jaehyuk lari sambil berteriak dramatis. Penyakit drama Jaehyuk kumat.

"Emang beneran?" Mashiho menatap bapaknya itu nggak percaya.

"Hayolo Wan, kagak jadi bontot lagi Lo.. hayooo" Haruto malah mengompori Junghwan.

Junghwan cuma mendengus.

Ayah Suho yang di tuduh capek. Udah capek pulang kerja, malah di tuduh yang aneh-aneh, yang ada tambah capek beliau.

Tanpa menjawab pertanyaan gak bermutu anak-anaknya, ayah Suho mengajak bunda Irene buat masuk ke dalam dan menceritakan kenapa dia bisa bawa pulang bayi.

"Yeee, si bapak. Kita butuh klaripikasi pak!"

Hyunsuk pun menyusul masuk ke dalam rumah, membawa sekantong barang belanjaan. "Nih, Wu, Susu coklat Lo." Ia memberikan pesanan yang di minta Jeongwoo tadi.

Jeongwo menerimanya.

Jihoon mendekat ke Hyunsuk, "bang, yang di gendong bapak Lo anak siapa?" Tanya nya, dia juga sama penasarannya dengan yang lain.

Hyunsuk menghela nafas, "duduk dulu deh, capek gue."

Semua pun mengikuti Hyunsuk ke ruang keluarga. Hyunsuk langsung menjatuhkan bokongnya pada sofa, lalu sedikit melakukan peregangan.

Semua masih setia menunggu penjelasan yang akan di beri oleh Hyunsuk.

"Jadi..?"

"Bapak kita nggak bakal nambah anak lagi kan, bang?"

"Itu anak sape bang?!"

Hyunsuk menoleh, lalu menghela nafasnya lagi, pertanyaan bertubi melayang buat Hyunsuk pening. "Jadi... Itu tu anaknya.." Hyunsuk menjeda-jeda ucapannya, kamu dan saudara mu jadi geregetan. Orang penasaran juga!

Hyunsuk tersenyum jahil, demen banget bikin saudaranya kesel.

"Hyunsuk Arselio! Gue getok juga ya pala Lo pake centong nasi punya Mashiho! Kita semua penasaran anjir." Junkyu sampe gemes sendiri.

"Emang Lo berani?" Junkyu melirik Jihoon, lalu meringis.

"Kagak,"

"Ah elah, kasih tahu cepet! Atau miniatur sapidermen Lo gue buang!"

Hyunsuk melengos saat mainannya di jadiin ancaman.

"Cepet Napa!"

Hyunsuk tergelak, akhirnya kali ini dia mencoba serius buat ngomong, "itu anaknya om Jongdae," tukas Hyunsuk akhirnya.

Kamu dan para saudaramu yang mendengar itu menghela napas lega. Tertanya bukan anggota baru.

"Kok di bawa ke sini?" Cicit Mashiho.

"Iya, soalnya ayah nawarin mau jagain anaknya om Jongdae disini sementara beliau liburan bersama istri tercinta."

Semua bernapas lega.

"Anjir kirain beneran punya anak dari janda lain,"

Jihoon membekap mulut jahanam Jaehyuk, "ya Lo pikir aja, bapak Lo kan bucin bener Ama emak Lo. Yakali mau selingkuh?."

"Bener tuh, kalo ayah nggak bucin sama bunda, kita semua kagak bakal lahir ke dunia.. kita kan ada berkat cinta mereka berdua, wgwgwg." Timpal Junkyu.

"Yah, Junghwan gagal nggak jadi bontot dong?" Tukas Haruto kecewa. Junghwan sumringah. Tidak ada yang bisa menggantikan posisinya menjadi bontot di keluarga ini.


























TO BE CONTINUED

.

.

.

"Kamu? Mau nyingkirin aku? Ahahah, nggak bisa tsayy!" -Wawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu? Mau nyingkirin aku? Ahahah, nggak bisa tsayy!" -Wawan

Treasure Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang