"Bener apa kata spanduk iklan KB. Ternyata, dua anak cukup!"
•••
Ini adalah cerita random tentang kehidupan kamu sebagai anak perempuan satu-satunya dengan keluarga absurdmu, yang kadang membuat mu frustrasi.
"Apa setelah ini kita tambah personil l...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lilyana Stephanie
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tante Lalisa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Om Sehun (jangan ganteng-ganteng om🙏)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chiquita Sabrina
Saya taw kalyan lemlah, aku juga.
Happy Reading pokoknya!
.
.
.
Kamu keluar dari kelas dengan buru-buru sehabis dapet pap dari nomor nggak dikenal.
Tenang, ini bukan pap yang aneh-aneh!
Kakimu berjalan menuju toilet perempuan di lantai bawah. Tanganmu masih memegang ponsel, dan jemarimu mengetikan sesuatu di sana.
Asahihihi
You
Pulang aja dulu, gw mau nyari buku di toko buku.
Bakal lama, nggak usah nungguin.
Setelah mengetikkan sebuah pesan pada saudaramu, kamu segera mengantongi hp mu.
Dan sampailah kamu di depan pintu toilet yang di maksud sama si pengirim pesan. Persis di depan lab.
Kamu mendengus. Karena malah ngedapetin Lily yang sedang bersandar ria di wastafel sambil mainin kukunya.
"Ini... Nomor Lo?" Kamu langsung bertanya, sambil memperlihatkan layar ponselmu.
Lily menoleh, lalu mengangguk santai.
"Balikin kertasnya!"
Lily mengeluarkan kertas tersebut, menjepitnya di antara jari telunjuk dan jari tengah. Dia melemparnya ke arahmu.
Tawa lirih Lily terdengar, dia masih dengan posisinya. Santai, bibirnya menyeringai. "Siap-siap Lo bakal kaget sama isi kertas itu, hahahah."
Dan bener aja, isi kertas itu buatmu terkejut, shock berat deh pokoknya.
"...ini nggak mungkin!" Kamu berucap tidak percaya.
Di kertas itu tertulis bahwa, kamu adalah anak kandung dari pasangan Joyce Agatha dan Sungjae Aliandra.
Lily tertawa kecil, melihat ekspresi di wajahmu,"nggak mungkin gimana? Orang itu tertera jelas kok." Lily tersenyum puas, akhirnya dia bisa punya kesempatan buat kamu jatuh. "Nggak sia-sia dulu gue nguping omongannya kak Lisa sama Tante Irene. Apalagi sekarang di tambah dokumen itu, tambah valid deh asumsi gue kalo Lo itu cuman anak pungut!"
Kamu menatap Lily, "maksud Lo?"
Lily berjalan ke sampingmu, lalu dia menyeringai. Dia mulai berucap sesuatu..
Flashback
Lily berjalan menuju dapur, dia mau ngisi ulang teko air dia yang udah habis.
Saat mau balik ke kamar, Lily penasaran dengan tamu sang kakak. Dan ternyata itu adalah kakak ipar dari kakaknya, iya bunda Irene.
Awalnya Lily bodo amat sama obrolan mereka, sampai dimana Lily mendengar sesuatu tentang mu.
"Eh, mbak Irene. Itu gimana tentang hak asuhnya si y/n? Udah mas Suho urus?" -Lisa
"Iya, ini masih di urus. Ibunya Sungjae kukuh banget buat mertahanin KK y/n ikut ayah kandungnya. Karena kan, beliau masih kerabat kandungnya y/n, jadi agak susah ngurusnya." -Irene
"Apalagi habis ini mau sidang buat ngurus perpindahan harta warisan." -Irene
"Susah juga ya kalo gitu.. semoga aja sidangnya berjalan lancar.." -Lisa
Di balik tembok, Lily tersenyum licik. Pikiran-pikiran jahat mulai terancang di otaknya. Ini adalah salah satu bahan buat Lily jatuhin kamu. "Jadi dia bukan anak kandung om Suho? Menarik!"
Flashback end
Bahumu terasa lemas, kenyataan bahwa kamu bukanlah anak kandung dari Suho dan Irene membuatmu shock.
Senyuman miring Lily begitu kentara, tanpa sepatah kata lagi, Lily berjalan keluar dari toilet dan meninggalkanmu dengan dilema besar.
TO BE CONTINUED
.
.
.
Chapter drama ini sampai chapter 37! Jadi agak panjang. Saya up kalo saya mood, ehhe😘
