Happy Reading ❤️.
.
.
Y/n POV
Dengan tergesa gue jalan masuk ke dalam mall, kak Yoonbin tadi udah shareloc tempatnya.
Sampai di lantai atas, gue celingukan kaya orang bego di sini, nyariin batang hidung kak Yoonbin di keramaian orang yang lagi jalan-jalan di mall.
Anjay, ternyata se sulit ini.
Kaki gue jalan, dan mata gue sibuk mencari sosoknya.
Nah, itu dia!
Ternyata udah nungguin di depan bioskop.
Tangan gue udah melayang di udara, siap nyapa kak Yoonbin dengan teriakan. Tapi gue urungin.
Senyum gue perlahan luntur dengan mata gue yang ngelihat pemandangan yang amat sangat so sweet di depan mata gue.
Kak Yoonbin, cipika-cipiki.
Sama cewek.
Gue diam mematung, apa itu ceweknya?
Kaki gue mundur perlahan, dan makin mundur, sampai gue berbalik dan berjalan menjauh dari sana.
Namun langkah gue berhenti, lalu berbalik lagi ke sana. Mereka masih ngobrol, dengan cewek itu bergelayut manja di lengan kak Yoonbin, dan akhirnya mereka masuk bareng ke dalam bioskop.
Gue tersenyum getir, lalu membuang nafas dengan gusar.
Udah fix itu pacarnya, sih.
Dengan yakin gue berjalan lagi ninggalin mall, pokoknya mau pulang aja deh!
"Yoonbin kunyuk! Kalo udah punya pacar ngapain ngajak gue nonton, sih?!" Sedari tadi gue jalan sambil misuh-misuh nggak jelas. Bodo amat diliatin orang, rasa kesel gue lebih gede dari pada rasa malu gue.
"Kalo gini kan gue jadi..." Gue menghela nafas, "...salah faham sama perasaan gue..." Lanjut gue dengan suara pelan.
Ponsel yang ada di genggaman gue berbunyi, gue pun segera mengeceknya, notifikasi dari kak Yoonbin ternyata.
Kak Ben penjas
Kamu udah nyampe?
Saya udah masuk ke dalem bioskopnya.
Saya ada di ruangan nomor 3, duduk di bagian tengah paling atas.
Me
Sorry kak,
Tadi aku sakit perut, nggak jadi berangkat.
Kapan-kapan aja ya🤗
Kak Ben penjas
Loh?
Ya ampun, cepet sembuh ya..
Me
Sorry kak, telat ngasih tahu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Family
Fanfic"Bener apa kata spanduk iklan KB. Ternyata, dua anak cukup!" ••• Ini adalah cerita random tentang kehidupan kamu sebagai anak perempuan satu-satunya dengan keluarga absurdmu, yang kadang membuat mu frustrasi. "Apa setelah ini kita tambah personil l...