Happy Reading ❤️
.
.
"Bosen gue cookkk" erangmu kesal karena dua sohib mu hari ini pada ngilang. Yang satu sibuk ngebucin, yang satu lagi nggak masuk karena lagi sakit. Jadilah hari ini kamu di sekolah kesepian.
"Shhtt berisik!" Sahut seseorang memarahimu. Btw sekarang kamu lagi di perpus, bukan buat belajar, tapi buat nyari WiFi gratis. Selain enak buat wifian, perpus juga enak buat tempat bolos. Dan ya, sekarang kamu lagi bolos. Hehe. Untung ini jam pelajaran terakhir, jadi nanti bisa langsung pulang.
Kamu cuma meringis. Ah kamu bosan sekali, mana batrai hp mu tinggal 5%, mungkin 1 menit lagi bakalan mati, dan sialnya kamu lupa bawa charger.
"Ke kantin aja dah!" Dengusmu lalu berdiri.
Tapi pas nyampe ke depan pintu masuk perpus, kamu lihat ada guru yang kesusahan bawa buku paket. Kamu jadi nggak tega liatnya. Kamu segera berlari menuju guru tersebut untuk membantunya. Jangan salah, gini-gini kamu masih punya hati nurani.
"Sini pak, saya bantuin." Tawarmu lalu mengambil separuh dari tumpukan paket yang guru itu bawa. "Eh, kak Ben ternyata." Celetuk mu setelah tahu guru tersebut.
"Y/n? Makasih banget, lho."
Kamu tersenyum, "ini mau di bawa kemana?"
"Taruh di meja saya," kamu mengangguk, setelahnya mengikuti langkah Ben untuk pergi ke ruangannya.
Setelah sampai di ruangan ben, kamu menaruh buku paket tersebut di meja Ben. Kamu tadi sempat terkejut pas masuk ke ruangan ben, karena ruangannya agak berantakan dan peralatan olahraganya yang kececer kemana-mana.
"Maaf berantakan, belum sempat saya beresin soalnya." ucap Ben mengalihkan fokusmu.
"O-oh, iya."
"Kamu nggak kembali ke kelas, y/n?"
Teguran Ben membuatmu meringis, "aku bolos, kak. Hehe."
"Astaga kamu bolos?"
"Iya, tapi jangan bilang siapa-siapa, ya? Pleaseee." Kamu menyatukan kedua tanganmu dan merubah wajahmu menjadi tampang memelas. Kayak anak anjing yang minta di kasih makan.
"Tapi..."
"Aku bantu beresin ruangan ini deh. Gimana? Ayo dong, kak Benn, boleh ya? Aku hari ini males banget masuk ke kelasss." Mohonmu lagi.
"O-okey," kayaknya Ben udah mulai tergiur sama tawaranmu.
"Yess!!" Kamu mengerang gembira. "Ini mulai dari mana dulu?" Tanyamu antusias.
Satu jam kemudian
"Uwahh, akhirnya kelar juga." Kamu mendudukan badanmu di sofa ruangan tersebut. Astaga, kamu nggak nyangka bakal se berat ini beresin semua ini.
"Sekali lagi makasih," tutur Ben ikut duduk di sebelahmu. Kamu mengangguk untuk menanggapi. "Tapi lain kali jangan bolos, nanti kalau ketinggalan materi kamu yang susah." Lagi-lagi kamu cuma mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Family
Fiksi Penggemar"Bener apa kata spanduk iklan KB. Ternyata, dua anak cukup!" ••• Ini adalah cerita random tentang kehidupan kamu sebagai anak perempuan satu-satunya dengan keluarga absurdmu, yang kadang membuat mu frustrasi. "Apa setelah ini kita tambah personil l...