Jeongwoo, Haruto, sama Junghwan sekarang lagi beraktivitas di dapur. mereka bertiga baru aja pulang sekolah, dan di rumah belum ada siapa-siapa. Maklum, anak SMP pulang cepet."Kita mau masak apaan dah? Kalau macem-macem bisa di omelin sama bang Mashi anjir," ucap Jeongwoo yang ketar-ketir sendiri.
Dapur itu salah satu daerah kekuasaannya Mashiho, karena di dapurlah Mashiho membuat hasil karyanya.
"Ck, Lo laper kan? Kalo nggak mau bantuin mending Lo get out dari sini, dari pada ngrecokin." Balas Haruto ngomelin kembarannya itu.
"Y-ya laper sih, tapi kan--"
"Mending Lo bantuin si Wawan pecahin telor deh. Atau gue goreng Lo di wajan panas ini,"
"Yee, si anjir. Iya dah, gue bantuin si Wawan."
"Gitu dong."
"Lo yakin, To?" Tanya Jeongwoo yang agak ragu sama Haruto yang mau masak.
"Ya yakinlah," jawab si ganteng percaya diri. Anjay.
"Wawan terima hasilnya aja deh," sahut si bontot Junghwan.
Menu yang mau mereka masak itu simpel. Cuma telur kocok, pake garem, sama micin. Kalo nasi mah, nasi sisa semalem:v malang banget sih ketiga anak bungsu ini, pulang sekolah nggak ada yang masakin.
"Siap ya, 1...
2...
3..."
"Uwaaaaaa!!"
"Assalamualaikum, anak paling cantik pulang nihhhh..."
Waktu udah menunjukkan pukul 04.30 sore, kamu, Asahi, sama Yedam baru aja pulang dari sekolah.
"Kok sepi?" Tanya si Yedam yang ngedapatin rumahnya sepi mimpring kaya kuburan. Biasanya kan rame kaya pasar.
Si Asahi cuma ngedikin bahunya, terus masuk ke dalem.
"Bentar deh, kok ada bau aneh sih? Lo nyium sesuatu nggak, Dam?" Bingungmu, terus tanya sama si Yedam.
Yedam ngangguk, "bau dosa Lo kali, Lo kan kebanyakan dosa."
Kamu menjitak pala adek pintarmu yang kurang ajar itu, "gue serius ege!"
Kamu sama Yedam lanjut nelurusin setiap rumahmu, mastiin gaada maling atau hal aneh yang masuk ke dalam rumahmu. Sampai...
"KALIAN NGAPAIN?!"
Terpampanglah 3 adik laki-laki mu dengan muka cemong sambil memegang tutup panci, dan spatula.
Mereka bertiga nyengir, "hehe, kita laper, jadi mau nyoba masak."
Kamu nepok jidatmu, lalu menyuruh mereka pergi dari dapur dan mengganti pakaian. Kamu menggeleng, bisa di amuk bang Mashi kalo kaya gini.. batin mu lalu mengambil kain dan air, lekas kamu membersihkan tempat sakral milik Mashiho.
"Sebenarnya kalian bertiga ini mau buat apa sih sampe berantakin dapur, hah?" Tanyamu setelah bersih-bersih.
"Mau goreng telor, tapi si o'on Ruto nyalain apinya kegedean, jadi gosong terus apinya Nyamber kemana-mana deh." Jelas Jeongwoo.
"Yang nyalain kompor Lo ya, sat! Enak aja nyalahin gue." Dengus Ruto nggak terima.
"Kenapa nggak pesen goput aja?" Sahut Yedam menanggapi.
"Uang kita abis, bang."
"Ck, yaudah. Kalian semua tunggu aja disini, biar gue yang masak, sekalian masakin orang rumah."
"Emang Lo bisa masak, kak?" Kamu yang mau jalan ke dapur mengurungkan diri.
"Nggak mungkin sih kak y/n bisa masak, orang kerjaannya rebahan sambil mainan hp."
"Ngeremehin gue, Lo?" Ingin sekali kamu membanting kedua adek laknat mu itu.
Ke dua adik kembarmu itu nyengir, setelahnya kamu pergi ke dapur dan lekas memasak.'awas aja, kalian berdua bakal nambah-nambah karena saking enaknya masakan gue.'
Setengah jam kamu habiskan waktumu di dapur, dan kini kamu mau membawa hasil masakan mu ke meja makan. Pas banget beberapa saudara mu sudah pulang.
"Masak apa dek?" Tanya Mashiho.
"Masak sayur Sop, capcay, terus nyambel bawang, lauknya tempe sama tahu." Balasmu, karena olahan yang bisa kamu masak cuma itu.
"Tumben masak, biasanya ogah-ogahan lu." Timpal Jihoon yang baru aja duduk.
Kamu berdecak, "kalo adek kembar Lo itu kagak berulah ya gue kagak bakalan masak. Mana si Wawan ikut-ikutan."
"Untung dapurnya nggak kenapa-napa." Lanjutmu.
"Ayo makan, gue laper. Ngobrol Mulu dari tadi." Sambar Jaehyuk langsung ngambil piring.
Semuanya pun lekas makan, kata abang-abang mu masakanmu lumayan enak. Kamu jadi seneng karena mereka semua suka. 'nggak sia-sia gue belajar masak dari bang Mashi, haha.' batinmu.
Dan akhirnya semuanya pun selesai makan, kamu membersihkan bekas-bekas piring lalu di bawa ke belakang buat di cuci. Tapi kedua netramu melihat Jeongwoo sama Haruto yang lagi sibuk rebutan sesuatu.
"Heh, kalian ngapain?"
"Ini kak, si Jeongwoo main ngambil capcay nya. Mana tinggal dikit," keluh Haruto yang mandangin Jeongwoo dengan nggak bersahabat.
"Cih, Lo udah habis banyak ya! Ini punya gue berati."
Kamu bersedekap dada, sambil narik ujung bibirmu, "tadi siapa ya yang bilang masakan gue nggak enak? Mana ngolok-ngolok gue kagak bisa masak. Kok sekarang jadi ketagihan sama masakan gue, sampe nambah-nambah?"
"Itu doyan apa doyan?"
Haruto sama Jeongwoo saling pandang, terus dengan bersamaan mereka ikut bersedekap dada.
"Cih, mana ada kita ketagihan? Ya nggak To?"
Haruto ngangguk, "iya, kita kan nambah karena laper belum makan dari tadi siang."
"Ya menurut gue masakan Lo lumayan sih, masih bisa di makan."
Setelahnya mereka berdua langsung pergi ninggalin meja makan. Huu, dasar. Bilang enak apa susahnya sih?
"Alah, kalo doyan mah bilang aja."
TO BE CONTINUE
Capcay ala y/n
"Woo, gue masih laper.."
"Gue juga.. elo sih, tinggal ngomong enak apa susahnya sih?"
"Lo sama aja ya, sat!"
.
Publish
16 September 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Family
Fanfic"Bener apa kata spanduk iklan KB. Ternyata, dua anak cukup!" ••• Ini adalah cerita random tentang kehidupan kamu sebagai anak perempuan satu-satunya dengan keluarga absurdmu, yang kadang membuat mu frustrasi. "Apa setelah ini kita tambah personil l...