43.Better

515 46 1
                                        

Happy Reading❤️

.

.

.

"Annyeong yeorobun! Princess sudah pulaaangg!"

Seperti biasa, rumah mu ini di kala sore hari selalu sepi, soalnya beberapa saudaramu ada yang belum pulang kerja, kuliah, les tambahan, dan mungkin nongkrong. Apalagi ayah bunda mu yang begitu sibuk mengurus kantor.

Kamu berjalan mengekor di belakang Asahi.

"Habis ini Lo mau ngapain, Sa?" Tanyamu pas Asahi udah ada di gawang pintu kamarnya.

"Tidur." Jawab Asahi singkat, dan langsung menutup pintu kamarnya.

Kamu mendengus, kamu pun berlalu menuju kamarmu.

Badan mu terjun bebas ke atas kasur, astaga, kegiatan kelas dua belas ini membuat otakmu terbakar habis.

3 bulan lagi, dan kamu akan terbebas dari seragam abu putihmu. Astaga, waktu cepat sekali berlalu.

Sekarang bergilir untuk memikirkan dimana kamu akan kuliah dan mengambil jurusan apa nanti. Kamu jadi bingung.

Merasakan perutmu berbunyi, kamu segera bangun dari ranjangmu.

Tanganmu bergerak membuka lemari, biasanya kamu menaruh stok makanan ringan di sana, lumayan buat ganjal perut.

Pas kebuka, dan melihat isinya, ternyata cuma sisa beberapa Chiki sama coklat.

"Anjrit, makanan gue di jarah!" Kamu menggerutu kesal, sudah di pastikan yang menjarah semua jajanan di lemari mu adalah anak bontot di keluarga ini. "Dasar bontot tukang maling!"

Kamu memilih untuk turun, mencari makanan di dapur, siapa tau ada ya, kan? Biasanya sih ada, soalnya Mashiho selalu nyempatin diri buat masak untuk keluarganya.

"Asik, ada puding!" Kamu mengambil puding yang ada dalam kulkas, terus makan dengan tenang di pantry.

Jihoon datang dengan tergesa, menaruh beberapa makanan ke dalam kulkas, "habis dari mana bang?"

"Habis beli bubur," jawab Jihoon tanpa menoleh ke arahmu. "Oiya? Abang boleh minta tolong nggak?"

Sekarang Jihoon berada di depanmu, Jihoon meletakkan bubur yang dia beli tadi di atas meja pantry di sebelah mu. "Tolong anterin ini ke rumah Yoonbin ya? Ini pesenan dia,"

Kamu tersentak, "l-loh? Kenapa gak Abang aja?"

Bukannya nggak mau nganter, tapi dari beberapa hari yang lalu kan kamu menghindar- maksudnya menjaga jarak dari Yoonbin.

Jihoon berdecak, "tolongin, Abang buru-buru nih!"

"Buru-buru kemana??"

"WC, kebelet berak nih! Udah sana anterinnn!"

Sebelum kamu memprotes, Jihoon udah ngibrit duluan. Kamu berdecak, kenapa harus kamu sih?

Dengan lesu, kamu mengambil bungkus bubur pesanan Yoonbin.





















































Tanganmu mengetuk pintu rumah bernuansa putih tersebut.

1 menit

2 menit

Treasure Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang