Happy ReadingKuharap kalian nggak ngambek gara-gara saya lama tidak update, xixixi.
.
.
.
"Lo yakin mau berangkat ke sekolah?" Itu adalah pertanyaan Asahi yang sudah ke-10 kalinya. Kamu menatap Asahi dengan malas.
"Ya menurut Lo? Ini gue udah siap, tinggal berangkat aja!" Pagi ini kamu memutuskan buat masuk ke sekolah karena sudah 2 hari absen. "Gue nggak mau absen dan ketinggalan pelajaran anjir. Udah ayo ke bawah." Kamu menggeret Asahi.
"Tapi Lo belum sehat beneran!" Asahi menepis. "Lihat, Lo keringetan, mana muka Lo pucet."
Kamu berkacak pinggang, mendengus sebal karena Asahi ini anaknya keras kepala.
"Gue keringetan gara-gara banyak gerak, Sahi! Dan.." kamu merogoh saku seragam mu, "..nih, udah nggak pucet lagi kan? Ayo!" Sambungmu setelah memakai lip tint di bibirmu. Tanganmu kembali menggeret Asahi.
"Bunda.. ayah.. kita berangkat dulu, ya~" saat ada di bawah, kalian pamitan sama orang tua kalian yang ada di ruang keluarga.
"Beneran berangkat?"
Kamu mencoba tersenyum saat pertanyaan itu di lontarkan kembali, lalu menangangguk.
"Ngeyel banget Bun, susah banget di kasih tahu." Cicit Asahi, dan kamu cuma melemparkan lirikan.
"Nggak papa.. y/n anak kuat, dia kan titisan Samson." Ayah mencoba menghibur. "Udah, ayo berangkat. Minta uang jajan ke bunda, ayah nggak bawa uang cash."
Sementara di luar, Jihoon udah nungguin kalian berdua di dalem mobil. "Siap berangkat?" Sapa Jihoon pas ngelihat kalian mendekat.
Asahi mengangguk, sementara kamu cuma menatap abangmu ini heran. "Jokiin bang Hyunsuk jadi supir kita Lo, bang?"
Jihoon cuma tersenyum, membuatmu semakin heran. "Njir, takut nyusruk ke semak-semak deh, gue."
"Lo ngeraguin gue? Gue bisa nyetir kali. Cepet masuk Sono,"
Bola matamu berguling malas, tanganmu bergerak membuka pintu mobil bagian tengah.
"Lah, anjir! Ngapain Lo dimari?" Kamu terkejut, kerena mendapati Jaehyuk yang ada di dalam mobil."Berangkat sekolah, lah. Ngapain lagi?" Jawabnya santai.
Sekarang kamu jadi di himpit oleh Jaehyuk dan juga Asahi, karena kamu duduk di tengah-tengah mereka.
"Kenapa nggak pake motor aja, si, Lo?" Katamu, di barengi juga dengan mobil yang mulai melaju.
"Napa si Lo? Sensi amat kalo sama gue?"
Asahi yang mendengar kalian bertengkar hanya mendengus, lalu menyumbat lubang telinganya menggunakan ipod. Asahi cuma pengen tenang.
Sementara Jihoon, melihat tingkah kalian lewat kaca spion depan, doi tiba-tiba senyum. "Ekhem, di pake nih jaket dari Ben?"
Ucapan yang di lontarkan Jihoon membuatmu diam, lalu kamu melirik kedua manusia yang ada di kedua sampingmu itu, lalu berdehem. "Iya, kan di kasih. Makanya di pake," jawabmu.
Iya, kamu di kasih jaket sama Ben. Ini bukan jaket yang di pinjemin Ben waktu lalu, tapi ini pure di kasih Ben pas dia jengukin kamu di rumah sakit.
"Ohhh," Jihoon memanjangkan kata 'oh' lalu kembali memberi senyum meledek. "Kalo suka bilang, dek." Lanjutnya.
Entah kenapa, kamu malah jadi salting, tapi campur kesel. Mungkin sekarang wajahmu kelihatan agak merah.
"Lo nggak boleh pacaran si kalo kata, gue."
Kamu langsung menatap oknum yang baru aja bicara barusan, maksudnya gimana nih?
"Pa maksud?!" Tuturmu meminta penjelasan. Enak aja kamu nggak boleh pacaran, dahal pengen batz punya ayang.
"Bener kata bang Jaehyuk, mending nggak usah." Asahi juga ikut-ikutan.
"Apenih? Kalian sekongkol apa gimana? Masa iya gue nggak boleh pacaran, sementara kalian boleh? Ini nggak adil!"
"Ya Lo beda,"
Lagi, Kamu mendengus. Menyadarkan punggungmu pada dinding kursi mobil dan bersedekap dada.
"Beda gimana sih, maksud loh?! Gak jelas!""Bodo amat gue tetep mau pacaran. Titik."
"Nggak boleh!" Kedua manusia di sampingmu itu berseru bersamaan. Wah, sangat kompak.
"Bodooooooo"
"Emang ada yang mau sama Lo, ha? Gak ada!"
"Enak aja!"
"Dasar Jaenal kampret!"
Sepanjang perjalanan menuju sekolah, di penuhi dengan cemoohan kalian berdua, kadang Asahi juga ikut nimbrung.
Jihoon yang lagi nyetir cuma cengar-cengir liat tingkah laku adek-adeknya dari kaca spion, ya kali mau freestyle? Bahanaya.
TO BE CONTINUED
.
.
.
HAYOOOOO, kangen kan Lo Ama gue? Kangen sih kalo kata gue!
Terimakasih, maap update dikit.
Sekian~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Family
Fanfic"Bener apa kata spanduk iklan KB. Ternyata, dua anak cukup!" ••• Ini adalah cerita random tentang kehidupan kamu sebagai anak perempuan satu-satunya dengan keluarga absurdmu, yang kadang membuat mu frustrasi. "Apa setelah ini kita tambah personil l...