Di mall semuanya berpencar mencari keperluan yang dibutuhkan meninggalkan Danel sendirian begitu saja.
"Yah biarkan saja aku akan tunggu di salah satu tempat saja," Ucap Danel tidak mempersalahkan soal sahabatnya yang berpencar kemana-mana.
Danel berjalan menuju restoran terdekat untuk duduk santai sambil memainkan hpnya karena tidak mau melihat pemandangan yang menguji imannya.
Danel mengangkat tangannya untuk memanggil salah satu pelayan yang terdekat dan saat mulai mendekat Danel menghela nafas melihat penampilan waiters tersebut.
"Permisi kak memerlukan sesuatu?" Tanya Waiters yang dandanannya sedikit seksi.
"Berikan daftar menunya kepadaku aku akan memesan sesuatu," Ucap Danel.
Danel menundukkan kepalanya dan membaca menu yang tertera disana dengan tenang.
"Pesan es jeruk dan nasi goreng spesial saja," Ucap Danel.
Danel memberikan daftar menu tersebut kepada waiters dan kembali menundukkan kepalanya lagi setelah waiters menerima daftar menunya.
"Terimakasih kak tunggu sebentar ya," Ucap Waiters.
"Baiklah aku tunggu," Ucap Danel.
Danel menunggu dengan tenang dan berusaha menjaga pandangan mata karena disini kebanyakan wanita berpakaian seksi.
"Astaghfirullah kuatkan imanku," Ucap Danel mengelus dadanya.
"Silahkan kak sudah datang makanannya," Ucap Waiters tadi.
"Baiklah," Ucap Danel menerimanya namun tangannya tidak sengaja bersentuhan dengan tangan waiters tersebut.
"Maaf," Ucap Danel refleks langsung menarik tangannya begitu saja.
"Tidak masalah kak," Ucap Waiters tersebut.
Waiters pergi membuat Danel bernafas lega dengan secepat kilat makan dan setelah membayarnya Danel buru-buru keluar restoran.
"Sulit banget sumpah," Ucap Danel.
Danel yang tidak fokus berjalan karena masih memikirkan kejadian barusan akhirnya menabrak seseorang.
"Lu napa sih nel?" Tanya Orang yang ditabrak Danel barusan.
Danel melihat kearah depan ternyata itu Fahri bersama Ridho yang kerepotan membawa barang bawaannya.
"Sini gua bantuin bawa!" Pekik Danel langsung merebut barang bawaan Ridho begitu saja.
"Lu ketemu cewek berpakaian seksi?" Tanya Fahri memastikan karena gelagat Danel yang tidak seperti biasanya.
"Jangan ingetin soal itu anggap aja tidak pernah ada," Ucap Danel malas mengingat kejadian sebelumnya.
"Yah lu masih saja Danel yang gua kenal," Ucap Fahri.
"Kan bapak gua dulu pernah pesantren jadi ngajarin ilmu agama sama gua," Ucap Danel.
"Oi lu berdua!" Pekik Putra berlarian bersama lainnya menyusul mereka bertiga.
"Laper makan yuk!" Ajak Santo terlihat sekali kelaparan.
"Ayo aja kebetulan gua yang traktir," Ucap Fahri berjalan duluan meninggalkan sahabatnya.
"Tungguin oi!" Pekik Semuanya menyusul Fahri.
Fahri melirik kearah kanan dan kiri mencari restoran yang pas untuk semuanya namun tidak menemukannya sama sekali.
"Ayo buruan ri laper nih!" Protes Santo tidak sabaran sama sekali.
"Kayak mata-mata aja lu," Ucap Ridho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fahri (END)
Dla nastolatkówNot BL/Only Brothership. Ini hanya kisah keluarga saja tidak lebih. Mahendra Sabil Al Fahri cowok ceria yang menyimpan berbagai luka karena perlakuan tidak adil kedua orangtuanya. Fahri menggunakan topeng ceria di depan semua orang untuk menutup luk...