Friend With Benefits | Part 35

2.7K 144 11
                                    

Playlist : Faouzia - RIP, Love

Hola!
Happy Reading..

Beauty Icon Models, Building - New York City, USA.

Dalam langkahnya Brianna menundukkan wajah, perasaan sedih, malu, kalut, bahkan di saat tubuhnya terasa panas ia berusaha menghindari banyaknya wartawan yang menghalangi jalanan serta pandangannya atau menghindari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang membuat kepalanya serasa akan pecah.

Berbagai macam pertanyaan bersahutan bahkan suara bidikan kamera yang biasa Brianna dengar pun kali ini membuatnya takut. Untung saja Jessie, para bodyguard dan security gedung sigap menjaganya dengan baik sampai kaki jenjangnya menapaki lobby gedung.

"Kau baik-baik saja?" tanya Jessie.

Brianna mengangguk saat dirinya tidak bisa di katakan baik-baik saja. Ia hanya menatap dengan tatapan sendu, lututnya terasa lemas. Brianna tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan berada di posisi seperti Carol. Brianna ingin menangis, Brianna ingin berteriak menyuarakan hatinya jika ia sedang tidak baik-baik saja. Namun, wanita itu hanya terdiam.

Lirih suara Crisann saat mengetahui semua ini berputar dalam kepalanya, belum lagi raut kecewa yang kentara di wajah kekasihnya itu selalu terbayang oleh Brianna. Kekasih? Benarkah? Akankah Crisann masih menganggap dirinya sebagai kekasih? Pria itu sudah meninggalkan dirinya dengan luka yang telah ia perbuat dan Brianna hanya bisa menatap kepergian Crisann, meratapi nasib, merasakan penyesalan. Apa ini harga yang harus ia bayar?

"Aku tau kau sedang tidak baik-baik saja, Bri," ucap Jessie sembari mengusap lengan Brianna. "Kau wanita yang kuat, kau pasti bisa melewati semua ini, percaya padaku."

Senyuman kecil terbit di wajah Brianna ia mengangguk. Ya, Brianna tahu dalam situasi seperti ini Jessie bisa saja marah padanya, namun wanita itu masih berusaha untuk menenangkannya. Brianna menghela napas, untuk saat ini ia hanya berharap mampu melewati semua ini dengan baik.

"Ayo, kau harus segera menemui Mrs. Greta." Setelah Jessie mengatakan itu keduanya kembali melangkah menuju ruangan Mrs. Greta.

"Jessie.." Brianna membuka suara saat dirinya dan juga Jessie berada di dalam elevator.

Jessie menoleh. "Ya?"

"Terimakasih," ucap Brianna tulus.

"Untuk apa?"

"Everything. Terimakasih kau sudah menemaniku dan membantuku selama ini," jawab Brianna sembari tersenyum.

"Oh, come on. Don't say like that! Kau berbicara seolah kau akan pergi, Bri," protes Jessie.

Brianna terkekeh, bersamaan dengan bunyi dentingan elevator yang menandakan jika keduanya telah sampai di lantai ruangan Mrs. Greta.

Di depan pintu ruangan direktur agensinya itu sekali lagi Brianna menghela napas, ia menatap Jessie sekali dan wanita itu mengangguk. Brianna kembali tersenyum, ya ia sudah siap. Brianna harus menyelesaikan apa yang sudah ia mulai.

Friend With Benefits (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang