Friend With Benefits | Part 20

5.8K 198 51
                                    

Playlist :
Shawn Mendes - Where Were You In The Morning.

Happy Reading..

***

Crisann Levin's Apartement, Manhattan - New York City.

Sebelum matahari menampakkan kilaunya Crisann sudah terbangun, menyiapkan diri untuk terbang ke Barselona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum matahari menampakkan kilaunya Crisann sudah terbangun, menyiapkan diri untuk terbang ke Barselona. Dengan t-shirt turtleneck hitam yang di balut setelan jas berwarna navy, Crisann duduk di sisi tempat tidur memandangi wajah kekasihnya yang masih tertidur dengan damai. Tangannya tergerak mengelus rambut keemasan itu dengan lembut lalu turun ke pipi. Sudut bibir Crisann menunjukkan lengkungan, pria itu tersenyum, Brianna selalu tampak cantik bahkan terlampau cantik.

"Kau cantik," ucap Crisann. Ia bahkan lupa kapan terakhir kali memuji Brianna, sudah lama sekali ia tidak mendengar keluh kesah kekasihnya itu. Apa Brianna bahagia? Apa Brianna sudah lelah bekerja? Apa ada yang menganggunya? Crisann tidak tahu, ia merasa menjadi pria yang paling buruk. Bisa saja Crisann meminta Nick untuk mencari tahu keseharian Brianna dan melaporkan padanya, hanya saja di samping Crisann bukan pria seperti itu, Crisann pun tidak ingin Brianna sampai merasa tidak nyaman.

Setelah di rasa puas memandangi wajah kekasihnya, pria itu menyimpan sebuah catatan kecil di atas nakas, kemudian mengecup pelan dahi serta bibir Brianna.

"See you, Amor," bisiknya pelan.

Brianna menunjukan pergerakan namun tidak terbangun. Untunglah, Crisann tidak tega jika harus mengatakan secara langsung jika ia hendak pergi kembali. Crisann membenarkan letak selimut yang menutupi tubuh polos Brianna. Ya, tadi malam keduanya kembali bercinta di kamar Crisann dan keduanya tertidur tanpa mengenakan pakaian sama sekali. Crisann bahkan meninggalkan beberapa tanda kepemilikan di tubuh Brianna.

Bersyukurlah Brianna tidak memiliki schedule, entah apa yang akan Brianna lakukan jika ia melakukan pemotretan dengan pakaian yang memperlihatkan bagian tubuh yang Crisann tandai, mungkin Jessie akan membantu memakaikan foundation di area itu.

Crisann beranjak dari duduknya ketika ponselnya berdering, tanpa menunggu lama Crisann pun menempelkan benda pipih itu di salah satu telinganya.

"Apa semuanya sudah siap? Kau sudah memeriksanya dengan benar?"

"Baiklah. Terimakasih, Nick."

Sebelum keluar dari kamarnya, Crisann sempat menoleh memastikan Brianna tidak terbangun. Dengan perlahan dan berat hati Crisann berjalan keluar meninggalkan Brianna yang masih betah memejamkan kedua matanya.

Crisann berjalan keluar apartemen, memasuki Audi hitamnya lalu menancap gas menuju landasan udara. Crisann memiliki jet pribadi, hanya saja Brianna belum mengetahuinya. Banyak yang belum Crisann ceritakan karena terhalang pekerjaan. Entah pekerjaan dirinya ataupun pekerjaan Brianna. Memang hal itu membuat hubungan keduanya merenggang, namun Crisann menekankan ini hanya sementara. Ya, sementara. Jika Brianna sudah menjadi istrinya, Crisann akan membahagiakan serta memberikan kehidupan yang layak untuk Brianna bagaimanapun caranya.

Friend With Benefits (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang