Friend With Benefits | Part 11

9K 200 17
                                    

Playlist :
Ariana Grande, Social House - Boyfriend

Happy Reading..

***

Setelah pergi hangout bersama teman-temannya, Brianna kembali ke apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pergi hangout bersama teman-temannya, Brianna kembali ke apartemen. Jemari lentiknya menekan beberapa digit angka dan pintupun terbuka bersamaan dengan lampu-lampu yang menyala dengan otomatis. Brianna berjalan menuju sofa, ia menjatuhkan bokongnya disana menyandarkan punggungnya pada kepala sofa lalu membuka ponselnya. Sudah sejak pertemuan dengan Rebecca dan Nabella ia tidak memeriksa ponselnya itu, matanya membulat ketika melihat nama Crisann tertera di layar ponselnya.

You have 3 missed calls from Mr. Ice

Buru-buru Brianna menghubungi kekasihnya itu, nada tunggu mulai terdengar namun Crisann tidak kunjung menjawab. Brianna mengigiti kuku jarinya, perasaannya mendadak gelisah. Untuk apa Crisann menghubunginya? Crisann bukan tipe pria yang akan menelpon kekasihnya hanya untuk mengatakan aku merindukanmu. Itu tidak mungkin, apalagi sampai melakukan 3 panggilan. Brianna yakin pasti ada hal lain yang ingin Crisann bicarakan.

The phone number you have called is not answering, please leave a message or try again.

Brianna berdecak, ia kembali menghubungi Crisann dan tidak lama kemudian Crisann pun menjawabnya.

"Hello, Amor.."

"Cris!" Seru Brianna, ia senang sekali mendengar suara Crisann. "Aku merindukanmu, kapan kau pulang? Kau masih di Italy?"

"Tidak, aku di Quebec."

"What?" Brianna memekik, beberapa hari yang lalu terakhir Crisann mengabari ia berada Italia dan sekarang kekasihnya itu sedang di Kanada. Oh ayolah, apa pria itu harus berpindah negara terlebih dahulu hanya untuk mengabari dirinya?

"Crisann, are you kidding me? Untuk apa kau di sana?"

"Bri--"

"Kapan kau pulang? Kau tidak lupa bukan? Aku tahu kau sibuk tapi aku ingin kau ada di sana melihatku, Cris." Brianna terdengar memohon.

"Brianna, dengarkan aku."

Brianna terdiam, Crisann selalu seperti itu. Crisann ingin di dengar, di mengerti, namun tidak pernah berusaha mengerti Brianna. Crisann bahkan tidak membalas ucapan rindunya, atau setidaknya menanyai kabarnya. Brianna menghela napas berat, ya itu tidak mungkin.

"Brianna.."

"Ah maafkan aku, jadi apa yang membawamu ke Quebec? Kau bahkan sampai menghubungiku tiga kali."

"Kau lupa masa kecilku aku habiskan di Frelighsburg? Kakek terjatuh dari tangga, aku di kabari oleh bibi Rose."

"Astaga, lalu bagaimana keadaan kakekmu? Apa baik-baik saja?" Brianna ingat Crisann pernah mengatakan jika bibi Rose adalah seorang wanita paruh baya yang bekerja mengurus rumah kakeknya, dan memiliki anak laki-laki berusia 19 tahun yang membantu di perkebunan. Pantas saja Crisann langsung terbang ke Kanada setelah mendengar kabar itu.

Friend With Benefits (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang