Friend With Benefits | Part 9

10.9K 209 0
                                    

Playlist :
Tiesto, Rita Ora & Jonas Blue - Ritual

Happy Reading..

***

Hari sudah hampir gelap, pemotretan sesi kedua Brianna pun telah usai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah hampir gelap, pemotretan sesi kedua Brianna pun telah usai. Brianna dan Jessie kembali ke ruang wardrobe karna Brianna harus mengganti kostum nya lalu bersiap untuk pulang. Pemotretan kali ini cukup menguras energi, Brianna benar-benar merasa lelah. Apa olahraga malam yang ia lakukan bersama Ben menjadi alasan? Ah tentu saja tidak, Brianna menggeleng-gelengkan kepala nya segera menepis ingatan itu.

Hubungan nya dengan Ben hanya sebatas saling menguntungkan saja, Ben berkata ia bisa memberikan segala nya walaupun mereka hanya berteman. Ya, tidak seharus nya Brianna terus memikirkan pria itu. Karna mulai saat ini Brianna tau, ketika Ben menghubungi nya itu berarti Ben tengah menginginkan tubuh nya. Jika kalian berpikir Brianna wanita bodoh yang tengah di manfaatkan, kalian benar dan juga salah, Brianna memang bodoh namun ia tidak merasa di manfaatkan karna Brianna melakukan nya dengan suka hati dan tentu saja sangat menikmati nya.

Brianna melakukan pergerakan lalu meringis, merasa sakit dan sedikit ngilu di sekitar area pangkal paha nya. Ben benar-benar seorang pemain, namun Brianna menyukai cara Ben bermain.

"Kau kenapa?" Tanya Jessie.

"Tidak apa-apa, hanya sedikit lelah." Brianna tersenyum, melalui pantulan cermin yang bisa di lihat oleh Jessie. Ya, Brianna tengah duduk di depan cermin bertabur lampu-lampu itu. Brianna tengah melepas bulu mata yang ia pakai dan dari senyum yang terus terbit di wajah nya, sebut saja Brianna gila.

Sebelum Brianna melakukan itu, Michelle lebih dulu menawarkan bantuan pada Brianna perihal riasan nya. Namun Brianna menolak dan menyuruh Michelle untuk beristirahat.

"Kau bisa beristirahat di perjalanan nanti, biar aku saja yang mengendarai mobilmu."

"Apa tidak apa-apa? Oiya, Jess.. Bisa kau kosongkan schedule ku untuk besok?"

"Tidak apa, Bri. Besok kau ada pemotretan dan shooting iklan sebuah brand make up. Maafkan aku, seperti nya tidak bisa. Kau lupa sudah menandatangani kontrak itu?"

Brianna menghela napas, bagaimana bisa ia melupakan hal itu? Padahal ia ingin sekali quality time bersama dua sahabat nya, rasa nya sudah lama sekali ia tidak berbelanja, menghabiskan uang nya, membeli apapun yang ia mau.

"Berusahalah, agar pekerjaanmu selesai lebih cepat tapi kau harus jaga kesehatanmu juga, waktu peragaan busana sudah tidak lama lagi." Ucap Jessie.

Brianna mengangguk. "Aku mengerti, ayo kita pulang. Aku ada janji makan malam bersama Rebecca dan Nabella." Brianna beranjak dari duduk nya menghampiri Jessie lalu kedua nya berpamitan dengan para kru dan juga pihak resort. Brianna wanita yang humble dan ramah, itu sebab nya ia di kagumi oleh banyak orang. Terlihat dari cara ia berbicara, tersenyum atau bahkan tertawa, Brianna tidak pernah merasa jika ia adalah model papan atas, pada siapapun wanita itu selalu bersikap ramah.

Friend With Benefits (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang