Brianna Amoreiza Malachy, atau lebih di kenal dengan nama Brianna Malachy. Seorang model berusia 25 tahun. Ia cantik, kaya, berkepribadian menarik dan tentu saja memiliki tubuh yang indah. Di usia Brianna saat ini, ia telah memiliki segalanya karier...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil sport Ben sudah berhenti tepat di depan penthouse milik nya, kedua nya keluar dari mobil tersebut lalu memasuki penthouse yang terbilang mewah itu. Pintu terbuka, lampu-lampu menyala dengan otomatis membuat kedua mata Brianna meneliti ke setiap sudut ruangan.
Karna saat pertama kali nya Brianna ke penthouse itu, ia dalam keadaan mabuk dan juga saat terbangun ia buru-buru karna schedule pemotretan nya jadi Brianna baru bisa meneliti isi dari penthouse Ben kali ini.
Ada sebuah piano yang membuat mata Brianna berbinar, "kau sering memainkan nya?" Tanya Brianna tiba-tiba sembari mengikuti langkah kaki Ben menuju sebuah mini bar.
"Memainkan apa? Wanita?"
Brianna memutar bola mata malas, "Itu." Tunjuk Brianna pada piano yang berdiri kokoh di dekat tangga sebelah kanan nya.
"Oh, ku kira apa." Kekeh Ben "tentu saja, aku suka music dan karna ibuku yang mengajari waktu itu." Sahut Ben sembari tersenyum, kembali mengingat kenangan manis saat dulu bersama ibu nya.
Ben menghentikan langkah nya tepat di depan puluhan anak tangga. "Ada apa?" Tanya Brianna yang juga menghentikan langkah nya.
"Kau tidak masalah naik tangga bukan? Atau kau ingin naik lift saja?" Tanya Ben.
"Tidak masalah."
"Bagus, ya hitung-hitung pemanasan." Ucap Ben yang mulai menaiki anak tangga pertama.
"Maksudmu?"
Ben tidak menjawab, ia terus menaiki anak tangga itu sampai Brianna tertinggal. Brianna berdecak sebal, "Ben! Tunggu aku!" Teriak Brianna.
Sesampai nya di sebuah ruangan, Ben mempersilahkan Brianna duduk di kursi mini bar, terlihat banyak nya botol minuman alkohol dari kalangan menengah sampai atas berjajar rapi di dalam lemari kaca di hadapan Brianna dan juga lemari pendingin kecil untuk menyimpan bir dan juga es batu. Ben sudah berdiri tepat di depan nya, kini kedua nya terhalang oleh meja panjang. Ben tersenyum, ia melepas jas nya lalu menaruh nya di atas meja, setelah itu menggulung kemeja berwarna putih yang ia pakai sampai siku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
