Purple 27

12.5K 2.2K 395
                                    







💜💜💜

Chyar mau pingsan ya Allah.

Doa yang sia-sia. Chyara menelan ludah. Ia mati langkah. Dapur itu terasa begitu sunyi. Adegan seperti ini pernah dialaminya. Salah, bahkan ini terasa diulang kembali.

Doa yang sama, handuk yang serupa. Ini gila!

Dirantara yang adalah tuan rumah pun tak mengucapkan apa-apa. Lelaki itu malah meletakkan gelas di bar, dengan tatapan yang tak lepas dari Chyara.

Chyara menahan napas. Matanya bahkan tidak bisa mengerjap. Ia memang pernah melihat yang jauh lebih banyak dari ini. Dirantara tanpa pakaian saat tubuh mereka melekat. Parahnya, gambaran itu  malah terpampang nyata di kepalanya sekarang.

Liat mantan suami shirtlees itungannya masih dosa kan?

Chyara merinding karena pikirannya sendiri. Sungguh sangat tidak bermoral. Bisa-bisanya ia malah ... kehausan melihat semua ini.

"K-kak ... D-dirant nggak ngerasa di-dingin?"

Apa-apaan pertanyaan itu? Tidak kreatif sekali!

Seperti di masa lalu, alih-alih berbicara yang dilakukan Dirantara membuat Chyara hampir pingsan di tempat.

Lelaki itu tersenyum, tipis, lalu tanpa kata berjalan melewati Chyara keluar dari dapur begitu saja.

"Bentar, ya Allah, Chyar oleng lagi." Wanita  itu langsung duduk berjongkok. Ia mengembuskan napas sangat panjang penuh kelegaan. Wadah makanan yang dibawa tergeletak di lantai begitu saja. Tangannya tak mampu memegang apapun karena gemetar. Dadanya masih berdetak keras. Dia memang pernah berciuman lagi dengan Dirantara, bahkan saling meraba. Namun, tetap saja melihat tubuh Dirantara tanpa pakian, membuat Chyara terguncang.

"Kenapa masih duduk di bawah?"

"Astaga bawah, eh copot, eh  anu..." Chyara langsung berdiri, berhadapan dengan Dirantara yang menjulang.

"Apa yang copot?"

"Jantung-" Chyara menutup mulutnya.

Dirantara sudah kembali. Sekarang lelaki itu berpakaian lengkap. Dengan kaus berwarna biru dan celana  santai selutut. Tentu saja masih terlihat mempesona.

Terpesona sama mantan suami dosa nggak sih?

"Tidak."

"Hah?"

"Kamu tidak berdosa terpesona padaku. Jadi tenang saja."

Saat itulah Chyara baru menyadari telah mengungkapkan pikirannya.  Waah Chyara langsung terasa terbakar hingga leher.

"Ya Allah, maafin Chyar, tadi maksud Chyar anu ...."

"Anu?"

"Iya anu ...."

"Anu  lagi?" Dirantara tertawa. Lelaki itu mencubit pipi Chyara. "Belum berubah, Chyar si anu. Syukurlah."

Dirantara mengambil kotak wadah yang dibawa Chyara. Meletakkan di meja dan membukanya. "Lumayan buat sarapan, boleh kan?"

"Emangnya Kak Dirant belum sarapan?"

Dirantara menggeleng.

"Kok belum?"

"Pulang-pulang Mama langsung berdrama."

Chyara sudah mengerti maksud Dirantara.

"Tante itu sayang banget sama Kakak."

PURPLE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang