💜💜💜
Permintaan pertemanannya tidak diterima!
Dirantara langsung bangkit. Dia memelototi ponselnya. Padahal Chyara sedang online. Bahkan membalas gombalan Rahman meski hanya menggunakan emoji.
Lelaki itu mengusap rahangnya yang mulai ditumbuhi bulu-bulu halus. Bukankah ini cukup keterlaluan? Kurang ekstrem apalagi cara Chyara mengabaikannya? Tidak tahukah wanita itu bahwa Dirantara terpaksa membuat facebook hanya untuk memantaunya?
Ini gara-gara Chintya yang mengirimkan screenshoots postingan Chyara yang begitu banyak dikomenin para pria. Tekad Dirantara untuk bersikap elegan jadi runtuh.
Tiba-tiba saja leher Dirantara terasa pegal dan panas. Lelaki itu menggerakan kepalanya untuk melemaskan lehernya yang kaku. Dia tahu perjalanan ke depannya sangat tidak mudah dan sudah pasti akan menuai banyak sekali masalah.
Dirantara dibiarkan sendiri. Dipaksa berada di sisi berbeda dan berjuang sendirian. Setiap mengingat itu rasa sakit mebeludak dalam dirinya.
Tidak hanya rasa cintanya, tapi harga dirinya sebagai pria diinjak-injak.
Dirantara beristighfar. Dia berusaha menghalau provokasi dari setan yang tentu ingin melihatnya melakukan cara eksrtem.
Lelaki itu kembali berbaring, menarik selimut, membelakangi sisi berbeda dari ranjang itu. Sisi itu dulu adalah milik Chyara. Dirantara biasanya akan memeluknya sepanjang malam.
Dirantara menghela napas, kembali beristighfar. Dia memblokir semua ingatan manis yang akan membuatnya kembali babak belur. Lelaki itu bersumpah, setelah ini, tak ada yang boleh menentukan jalan hidupnya lagi.
****
"Mas ... bercanda kan?" Bu Dwi kehilangan selera makan. Dadanya berdegup dengan kencang. Ucapan sang putra membuatnya benar-benar terkejut.
Dirantara mau keluar dari rumah. Padahal baru kemarin putranya itu kembali pulang. Meski menyampaikannya dengan sangat, halus, tapi tetap saja maksudnya sama.
"Rumah Mas kan udah jadi, Ma."
Rumah itu dibangun persis setelah sebulan perceraian antara Chyara dan Dirantara. Berlokasi di tanah yang dulu dijadikan hadiah pernikahan mereka. Rumah itu membutuhkan waktu yang sangat panjang agar bisa selesai, mengingat Dirantara yang berada di luar negri selama tiga tahun ini.
Bantuan dari suami Kak Intan yang membantu Dirantara mengontrol semuanya dari jauh.
"I-iya, tapi Mama mengira Mas akan tempati setelah nanti menikah lagi."
Menikah lagi? Dirantara meminum airnya. Semudah itukah bagi orang tuanya melihat perkara hidup sang anak.
"Maksud Mama, rumah itu besar sekali. Setidaknya Mas butuh bantuan untuk merawatnya."
"Mas bisa cari pembantu. Bi Isah mungkin mau ikut Mas. Mau kan, Bi?"
Bi Isah yang sedang menyiapkan buah, tapi juga dalam misi mencuri dengar, tergagap mendengar ucapan Dirantara.
"Mau kan, Bi?" tanya Dirantara kembali.
"Eh ... jangan, Mas. Jangan. Jangan lakukan ini. Jangan, Mas ... saya nggak kuat."
Dirantara melongo, Bu Dwi menjatuhkan sendoknya dan Om Hasan tersedak. Bi Isah menjawab dengan menirukan gaya pemain sinetron yang sedang dianiaya.
"Eh ...hehe ... maaf, Mas Dirant. Ini gara-gara saya abis nonton Bisikan Hati Seorang Istri Yang Terzalimi tadi malem, masih mengkel perasaanya saya, jadi kebawa ke dunia nyata."
KAMU SEDANG MEMBACA
PURPLE 2
RomanceDirantara hanya masa lalu untuk Chyara. Iya, setidaknya ia memutuskan hal itu karena tahu jika bersama hanya akan menghasilkan duka. Namun, mengapa, saat lelaki itu kembali dengan segala pengabaian yang terarah pada Chyara, hati wanita itu malah ta...