Purple 11

7.2K 2K 279
                                    


Nggak diedit sama sekali. Inak masih kurang sehat.

💜💜💜


+62 .... :
Ass.wr.wb.
Selamat pagi, Kak.
Masih ingat saya?
Saya Larisa.
Maaf baru bisa menghubungi sekarang.
Saya baru bisa balik ke Indonesia.
Salam hangat.

Dirantara tertegun. Dia mengingat-ngingat gadis yang bernama Larisa. Setelah beberapa detik, barulah Dirantara sadar bahwa Larissa adalah salah satu mahasiswi  Indonesia yang ditemuinya saat masih bekerja di UK.

Dulu mereka sering bertemu karena Larissa termasuk salah satu mahasiwi yang aktif dalam komunitas pelajar indonesia di luar negri.  Selain itu yang paling diingat Dirantara adalah sikap manis Larissa yang mirip Chyara, meski secara fisik mereka jelas berbeda.

Dirantara kemudian membalas pesan Larissa. Menanyakan kabar gadis itu. Tak lupa Dirantara menyimpan nomor Larissa.

Larissa:
Alhamdulillah, baik, Kak.
Saya senang mendengar kabar Kakak baik juga.
Saya menghubungi untuk menyampaikan ucapan terima kasih atas rekomendasi Kakak dulu.
Surat lamaran saya sudah dijawab.
Alhamdulillah, saya diterima menjadi tenaga pengajar di kampus Kakak.

Dirantara:
Alhamdulillah.
Selamat, Dik.
Selamat bergabung juga.

Larissa:
Terima kasih, Kak.
Tapi apa boleh saya minta tolong lagi?"

Dirantara:
Silakan.
Insyaallah jika bisa, pasti akan saya bantu.

Larissa:
Saya belum hapal kampus seperti apa.
Hari senin besok saya akan ke rektorat.

Dirantara:
Dik Larissa butuh pemandu?

Larissa:
Iya, Kak.
Jika tidak merepotkan.

Dirantar:
Tidak sama sekali.
Kebetulah senin besok saya juga ada urusan di sana.
Insyallah bisa saya temani.

Larissa:
Alhamdulillah.
Terima kasih, Kak.
Kakak memang selalu baik.

Dirantara:
Sama-sama.

Larissa:
Apa boleh saya menghubungi Kakak senin nanti?

Dirantara:
Tentu saja.
Kita bisa berkirim pesan atau saling menelepon.

Dirantara tersenyum menerima balasan Larisa. Gadis itu mengirim emoji yang sangat lucu. Benar-benar mirip Chyara.


*****

Chyara menyerahkan daftar barang yang kosong di kios pada sang Nenek. Ia juga memberitahukan bahwa barang-barang itu akan diantar hari ini. Uang pembayaranpun sudah Chyara pisahkan berdasarkan amplop yang bertuliskan nama distributornya.

Semua ini dilakukan Chyara untuk memudahkan sang Nenek. Kiosnya yang bertambah besar merupakan hasil dari kerja sama sekaligus menejemen yang baik. Mereka belum membutuhkan tenaga tambahan karena Chyara berusaha semaksimal mungkin untuk mengerahkan sumber daya yang ada.

Secara finansial Chyara memang sudah cukup mapan. Hasil dari kios dan cafenya telah membuat Chyara mampu menabung, meski tentu saja itu belum cukup untuk mengembalikan semua uang yang diberikan Dirantara sebagai modal dulu.

Renovasi bangunan, tambahan dana untuk kios dan modal membuka cafe. Belum lagi, biaya kuliah Chyara. Otak Chyara tak sepintar Dirantara untuk mendapatkan beasiswa jalur pretasi, dan keluarganya cukup mampu untuk mendapatkan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu. Jadi, iya, Chyara memiliki daftar panjang soal keharusan membalas budi pada Dirantara.

Dulu, Chyara menolak dana dari Dirantara. Setelah masa iddah selesai, Chyara berencana untuk tidak bergantung lagi.

Namun, dirinya telah mendaftar kuliah. Uang masuknya saja sudah membuat Chyara engap-engapan.  Lagi pula kios neneknya baru saja direnovasi. Jadi mau tak mau Chyara harus membuang harga dirinya dan berpikir logis.

PURPLE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang