Finally Officially

54 15 1
                                    

"...masih mikir kalau perasaanku main-main?"

Manik Sasa terkunci sempurna oleh sepasang netra legam di depannya, seolah tersihir sampai rasa-rasanya waktu di sekelilingnya terhenti. Berlebihan memang, tapi begitulah yang gadis itu rasakan.

Derap langkah menggema dari ujung koridor menyentak kesadarannya, mengerjap beberapa kali dan menemukan dua gadis—mahasiswi baru kiranya—berjalan hendak melewati tempatnya dengan tatapan super penasaran.

Sasa buru-buru menarik tangannya, namun sedetik kemudian Jeffrey menahan tangan kecil itu untuk tetap berada di posisi semula, di atas dadanya.

"Kak—" Sasa memohon lewat matanya, namun Jeffrey jelas tidak akan melepasnya semudah itu.

"Jawab dulu."

"Lepas dulu."

"Nggak, jawab dulu baru aku lepas."

"Lepas dulu, ish! Malu diliatin!" cicit Sasa setengah panik karena koridor mulai ramai.

"Biarin aja." sahut Jeffrey kalem, masih fokus memandangi wajah cantik yang tengah panik itu.

"Iya dijawab tapi nanti."

"Nggak. Sekarang."


Dua orang keras kepala yang dengan seenaknya menghalangi jalan itu jelas menjadi tontonan gratis orang-orang yang berlalu melewati mereka. Bahkan ada yang secara sukarela menonton dari kejauhan dengan tangan bersidekap dan senyum bangga terukir di bibirnya.

"Liat tuh temen lo." kekeh Jovan yang mendadak muncul di sampingnya.

Mikha ikutan terkekeh, "Lumayanlah, daripada ngomongin payung mulu."

Lalu dua sejoli itu terbahak bersama menonton sahabatnya dari kejauhan.


Kembali pada gadis Alysa yang makin gelisah karena jelas-jelas menjadi sorotan utama orang-orang. Jeffrey sebetulnya paham dan sedikit tidak tega, namun Ia jauh lebih paham bagaimana menangani cewek satu ini.

"Jadi, gimana?" ulang Jeffrey kalem, sempurna menutupi gelisah menunggu jawaban si gadis Alysa ini.

"Apanya? Ih lepas dong kak.." rengek Sasa memelas.

Jeffrey tidak menyahut, terdiam sesaat lantas dengan sengaja dan tiba-tiba menarik tangan Sasa mengikis habis jarak antara mereka, membuat sang gadis hampir memekik karena kaget.

Sasa sempurna mematung saat merasakan tubuh bagian atasnya dirangkum protektif oleh kedua lengan Jeffrey. Berusaha tetap sadar manakala wangi tubuh bercampur parfum milik lelaki ini menyerang inderanya.


"Be mine, Alysa. Cause I'm gonna be yours."

Sasa mendapati tubuhnya meremang kala suara rendah Jeffrey masuk mengetuk gendang telinganya.

Tidak kunjung mendapat jawaban, Jeffrey akhirnya melepas tautan mereka. Menatap teduh sosok gadis yang belakangan ini berhasil mencuri perhatiannya dengan cara yang sangat magis.

[✔] NUMBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang