Semua orang berhak dicintai, tak terkecuali mereka yang pernah terluka, dipatahkan, dan berjuang sendirian menemukan apa itu bahagia.
"Everyone deserves to be loved. Terutama kamu, Sa."
(SUDAH TERBIT - tidak tersedia di toko buku)
🚫Slightly rated...
Kalau aku aturjadwaltemu sama merekalagikalianmaunggak?
Disini👇
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gimana?
But don't expect too much aja sih, takutnyatidaksesuai yang kalianharapkan hahaha😭
[Ini aku kasih preview dikit🤏]
"Jen."
"Kenapa, bang?"
"Sasa nggak suka asap rokok."
Jenan kaget mendengar penuturan random Jeffrey padanya, tidak sempat memberi respon sebab lelaki itu lebih dulu melanjutkan.
"Sasa juga nggak suka keramaian, dia sering sesak nafas plus pusing kalau dempet-dempetan sama banyak orang, jadi nggak bisa diajak nonton konser." Jeffrey melanjutkan, dan Jenan hanya bisa menyimak dalam diam.
"Dia suka banget makan pedes, tapi marahin aja kalau kebangetan. Nanti bisa sakit, dia punya asam lambung."
"Dia suka baca buku, sama kayak lo. Besok sering ajakin ke perpus ya Jen, biar dia nggak suntuk."
Jenan menjegat tangan Jeffrey yang hendak menenggak lagi kaleng bir ke tiganya. "Bang, stop, lo mabuk."
Jeffrey malah terkekeh, "Ah iya, Sasa juga nggak suka cowok mabukan. Lo jangan mabuk-mabuk lagi ya Jen."
Jenan sangsi, antara bingung dan bingung sekali. "Lo kenapa sih, bang? Ada masalah sama Alysa?"
Satu tangan bebas Jeffrey mengambil alih kaleng bir dan menenggaknya habis.
Lama termenung dengan isi kepalanya sendiri, Jeffrey lalu menoleh ke arah Jenan dan tersenyum..
"Omongan gue waktu itu... gue serius, Jen."
[]
Hahaha... 😭
Ketebak nggak sih😭
Au ah😭
Oh ya, fyi aja, cerita sekuel nya bakal di up dibuku yang beda yap. Biar nggak mengotori hawa angst nya Numb Book 1ಥ_ಥ
Udah segitu aja, terimakasih iminida. Mau kapan nih up nya?