Yang Disembunyikan

366 62 24
                                    

Gue udah didepan

Sent.


Selang sedetik setelah pesan terkirim, muncul sosok cewek berambut pendek dengan jaket dan celana training kebesaran dari arah depan jalan.

"Eh, mas? Nyari siapa mas?" tanya cewek itu bingung.

Jeffrey agak kesal dipanggil mas-mas oleh cewek itu, tapi ya udah, mau marah juga nggak kenal.

"Sasa nya.... ada?" sahut Jeffrey memastikan.

Si cewek mengerutkan dahi. "Sasa? Ngekos disini?"

Jeffrey baru aja membuka mulut hendak menjelaskan, tiba-tiba sosok yang menjadi inti permasalahan muncul dari balik pintu, dengan setelan kasualnya seperti biasa dan wajah datar.


"Widii.. mau kemana rapi bener?" tanya si cewek itu pada Sasa.

Jeffrey menyimpulkan cewek tomboi itu teman kos Sasa.

"Kepo. Masuk lo sana." ujar Sasa sambil mendorong sekali tubuh cewek itu.

"Idih! Eh mas tadi nyariin siapa?" tanyanya pada Jeffrey.

"Udah ketemu kok." jawab Jeffrey. "...ini orangnya." tunjuknya pada Sasa.

"Oh... HAH? Dia?? Sejak kapan nama lo ganti Mil?!" cewek itu berseru heboh.

"Udah lo masuk sana ish!"


Bisa Jeffrey lihat kalau Sasa terlihat tidak nyaman entah karena apa.

Cewek berambut pendek itu akhirnya menyerah setelah di dorong-dorong paksa setengah brutal oleh Sasa, "Iya iya astagaaaa! Takut bener masnya suka sama gue. Tapi sorry ya mas, saya udah soldout."

"Najis, Ryuna!"

"Hehehehehehe..."

Sasa berjalan mendekat ke arah Jeffrey yang sedang tersenyum aneh. "Apasih?"

"Enggak." jawab Jeffrey, masih sambil senyam-senyum.

"Buset, kenapa sih?"

"Jadi," Jeffrey menjeda, "...mau dipanggil Mila, Sasa, atau sayang aja nih?"

Sasa mendelik mendengar itu. Mendadak wajahnya memanas dan kepalanya terasa pusing. Belum sempat menyahut karena kalah cepat oleh orang ini.

"Unch unch! Mau dong dipanggil sayang."

Adalah Ryuna, yang ternyata sudah berdiri menguping di balik pintu. Jeffrey haha-hihi aja padahal Sasa nya sudah salah tingkah.

"Idih idih, di depan pacar aja sok sokan malu-malu tai kucing lo!"

"Bacot! Lo d—"

"Hush! Ih kok kasar banget mulutnya?" tegur Jeffrey spontan.

"Marahin aja kak, marahin! Cantik-cantik muka kalem tapi mulutnya jahat." kompor Ryuna.

[✔] NUMBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang