Closer

353 67 9
                                    

Tujuh hari dalam satu minggu, pasti akan ada setidaknya satu hari dimana semuanya terasa flat, datar, dan tidak menggairahkan untuk dijalani. Dan Sasa tengah melewati satu hari itu saat ini.

Seharian ini Sasa jalani seadanya, berangkat ke kampus ya berangkat aja, ikut kelas ya udah duduk aja, dengerin penjelasan dosen ya dengerin aja, meskipun nggak ada materi sedikit pun yang nyantol di otaknya.

Dan sekarang, saat jam sudah hampir menuju pukul 9 malam, dirinya masih harus terjebak rapat UKM yang sibuk membahas porgram kerja, entah program kerja yang apa.


"Sa!" senggolan kencang lengan Helen pada tangannya membuat lamunan Sasa buyar.

"Hah?"

Sasa menatap sekitar, hampir seluruh pasang mata tertuju padanya. Bingung, panik, perasaan campur aduk langsung menghujamnya.

"Sa, kamu handle bagian marketing ya?" ujar Mikha, bukan tawaran, tapi lebih ke perintah.

Hah?! Gila aja??? Otaknya sibuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan paling buruk jika Ia mengiyakan perintah itu.

"Sorry kak Mikha, tapi mending aku ditempatin di belakang layar aja deh, yang nggak perlu hubungan sama orang asing. Aku nggak punya relasi kak." terang Sasa, lugas dan tegas.

Bisa dilihat kalau Mikha mulai kebingungan. Sebenarnya tidak enak juga menolak, tapi kalau memang tidak sanggup ya mau gimana lagi? Dari pada nantinya mengecewakan?

"Jov, anak lo ada yang bisa dituker satu nggak? Si Juna apa Ajun kek?"

“Juna Ajun bukannya sama aja?” Rose membuka suara.

“Beda njir! Ajun tuh itu tu si China yang cakep sebelah Jovan, kalau Juna si anak mesin ganteng yang jadi seleb tik-tok itu.” terang seorang cewek berambut pendek sebahu, Sasa tahu namanya Wanda.

“Yang video ‘eyy’ nya viral itu?!” pekik Rose kaget sendiri.

“IYAA!”

“Sumpah ya tante-tante berisik deh! Ini lagi rapat bukan acara fangirling.” sembur seseorang yang sudah terlihat kelelahan dan ingin segera pulang.

“Hahaha, mantap Ren!” Jovan menepuk pundak cowok bernama Rendi itu.

“Sialan, Jovan!”

“Dah, dah! Ini nggak selesai-selesai nanti. Jadi gimana Jov?” Mikha menengahi dan langsung meluruskan kembali topik pembicaraan.

"Nggak bisa Mik, itu dua yang paling jago setting soalnya." jawab Jovan. Mikha memijat pangkal hidungnya, mulai frustasi.

"Iyain aja lah, Sa. Kasian itu calon cowok gue." bisik Helen di telinga Sasa.

Kini gantian Sasa yang hampir frustasi. Gimana jadinya manusia anti sosial sepertinya akan mengurus marketing nanti???

Ditengah pertengkaran otak dan batin Sasa, layar ponsel di atas meja di depannya itu menyala, ada pesan masuk.

Unknown
Iyain aja
Nanti gue bantu, tenang
08.39 PM

[✔] NUMBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang