12. Chronophile

1.2K 239 16
                                    

Malam ini renjun benar-benar menepati janjinya untuk ikut bersama jaemin dan yang lainnya sepulang dari kampus jam 5 sore tadi. Namun sang presiden mahasiswa itu tidak bisa ikut pulang bersama mereka, katanya ada urusan penting tentang kegiatan kampusnya. Sampe mark harus ganti baju, pake kemeja BEM FAKULTAS.

Jadi hanya jaemin, lucas dan haechan disini.

Di ruang tengah, ruang dimana pada hari pekan kemarin menjadi saksi bisu terbongkarnya semua rencana mereka di hadapan renjun dan sang pangeran. Jeno

Tidak hanya renjun yang menepati janjinya pada mereka, ketiga manusia ikan itu juga menepati janjinya pada renjun. Dua buah pistol, beberapa bilah pisau dapur dan sebuah pedang platina putih yang ternyata milik lucas, itu pedang tanda kepanglima kerajan Aigeia. Renjun setengah berdecak kagum ketika melihat ukiran bunga orchid dan hippocampus yang terlihat menawan kontras pada sarung pedang dan bagian pangkal pegangan senjata tersebut dengan tinta gold.

Jangan lupakan batu ruby yang memencar, menghias dengan berkilau.

"kalian nggak ada rasa bersalah gitu?
,sama sekali? "
Setelah renjun selesai menyimpan senjata di dekatnya.

"harus?"

Yang benar saja. Jawaban jaemin seperti itu?, kenapa juga renjun bertanya pada orang yang sudah tidak memiliki hati seperti mereka.
Sudah jauh-jauh hari mereka akan kembali ke laut jika keempatnya merasa bersalah. Sayangnya jawaban dari kekasih mark itu membuat renjun miris melihatnya.

Mereka cocok satu sama lain, karna memang jodoh itu cerminan diri bukan?

"bisa kita mulai?" tanya haechan yang duduk di sofa, sebrang renjun. Raut wajahnya sudah serius membuat renjun langsung mengangguk saja. Toh ia juga tidak ingin berlama-lama disini.

"apa hubungan kamu dengan kim woojin?"

.

.

.

.

Sesuai jadwal yang sudah ditetapkan pada beberapa hari yang lalu. Kini sang putra mahkota tengah menghadiri pertemuan bersama beberapa rekan lainnya di gedung utama Glory Kim Company.
Ia bohong kalo ada acara kampus sampai harus ganti baju kemeja BEM FAKULTAS.

Nyatanya kini ia sedang dalam perjamuan makan malam yang sudah disusun sedemikian rupa, mirip menjadi sebuah restaurant. Lengkap dengan beberapa pramusaji disana.

Ada sekitar 7 orang kolega yang mengitari meja bundar, termasuk mark yang satu-satunya mahasiswa dan si pemilik perusahaan itu sendiri, yaitu Kim Woojin sang mentri kelautan.

Ia sengaja tidak membawa para rekan-rekan ini datang mengunjungi rumahnya, karena tidak suka jika privasinya terbongkar. Bukankah kebanyakan orang dengan martabat tinggi begitu?

Pembicaraan sudah dimulai sejak satu jam yang lalu, berbagai apresiasi sudah didengar oleh sang mentri. Bahkan senyumnya tidak luntur sejak awal menghadiri perjamuan makan malam ini. Ia menawarkan begitu banyak menu yang di antar langsung dari restauran seafood miliknya, kenapa pertemuannya tidak di restaurannya saja sekalian?.

Tidak. Karna dia juga ingin sekaligus mengenalkan bagian dalam gedung utama yang baru saja selesai di renovasi dibeberapa minggu yang lalu. Boleh lah untuk pamer beberapa hal yang bisa diunggulkan. Mark tidak masalah selagi apa yang dia mau bisa terwujud, terserah mau dia pamer kelebihan apapun itu.

"menurut saya, anda bisa menambahkan persenannya woojin-ssi. Itu akan membuat para nelayan menjadi lebih giat bekerja" mark sudah buka suaranya lagi, setelah sebelumnya ia sibuk mencatat point-point penting di buku catatannya.

TRISULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang