16. Coimetrophile

1K 207 17
                                    

Ruang kelas sudah sepi saat ini. Tidak ada mahasiswa lain ataupun dosen pengampu mata kuliah yang sedang mengajar. Hanya menyisakan beberapa jejeran baris bangku yang menyatu dengan meja secara solo. Tidak sekosong itu, karna ada dua laki-laki yang tengah terdiam dari kursinya masing-masing bersebelahan. Siapa lagi kalau bukan yangyang dan renjun yang saling menepati janjinya.

Yangyang menggeser kursinya sedikit menyerong agar tubuhnya bisa sedikit menghadap ke arah renjun yang duduk disampingnya. "aku.. Cuma ingin menjelaskan sesuatu"

Renjun memanggut antusias siap mendengarkan sang sahabat.

Yangyang berdehem sebelum bicara.
" sebelumnya... aku ingin minta maaf njun. Aku tau kamu pasti marah banget begitu tau fakta dari aku" membuat raut wajah renjun yang semula berbinar kini menjadi kebingungan.

"soal apa?"

"soal.. itu... hmm... " yangyang menunduk ragu untuk menghindari tatapan renjun.

"ada apa yanyang, katakan saja "

"soal kasus mu itu... akuyangmengadukemedia! " dengan volume lebih dan cepat intonasinya.

"aku tau kamu pasti marah, maka dari itu lebih baik aku jujur sebelum kamu mendengarnya dari orang lain"

Mulut renjun setengah terbuka karna tidak menyangka pada apa yang dilakukan yangyang.

"maaf maaf maaaaafff... aku tau aku salah sudah menyalahgunakan rahasia yang kamu percayakan padaku. Tapi aku berbuat seperti itu karna ada alasannya renjun... maafkan aku.." yangyang menggenggam kedua tangan renjun seraya menatap sendu sang sahabatnya itu.

"kenapa.. yangyang kamu tau kan kalau bertahun-tahun aku selalu berusaha untuk menyembunyikan rahasia itu. Itu supaya aku tidak kembali merasakan semua trauma yang pernah aku alami" kecewa renjun.

"aku tau renjun aku tau!.. Aku menyesal melakukan itu dan melihatmu menderita karna kasus itu membuatku sedih ternyata.. aku benar-benar minta maaf renjun.."

"apa yang membuatmu melakukan itu semua?"

"AKU IRI! ..aku iri renjun.. aku iri pada jaemin, haechan, kak mark dan kak lucas yang semakin hari semakin dekat denganmu belakangan ini. Mereka bukan orang baik, dan kita tau itu"

"Tapi kalian justru semakin sering bersama dan meninggalkanku sendirian, terutama semenjak kamu mengenal orang yang bernama jeno itu" renjun tidak berniat membalas bicara yangyang dalam penjelasannya.

"aku sengaja melakukannya supaya kamu menuduh mereka dan kemudian menjauhinya. Dan itu berhasil untuk beberapa hari. Hanya beberapa hari saja"

"mereka tidak akan pernah berhenti mengganggumu renjun, tapi kamu selalu berurusan dengan mereka meskipun aku sudah memperingatkan mu. Aku kesal karena kalian seolah memiliki cerita yang lebih menarik untuk di bicarakan " matanya memanas, berusaha tidak memandang manik lawan bicaranya karna tidak tega memarahi anak itu.

"yangyang kamu nggak ngerti—

"aku emang nggak bakal ngerti kalo kamu aja nggak pernah cerita renjun!! " disini memang renjun salah.

"Aku tau kamu lagi kesulitan, tapi aku tidak bisa membantumu karena aku tidak tau apa yang sedang terjadi. Aku tidak mungkin bertanya, karena mungkin saja itu hal privasi. Tapi kamu terlihat lebih sering bicara pada mereka ber empat. Aku merasa peran sahabat yang kita rakit itu seolah sudah hilang"

Renjun memang tidak menceritakan perihal jeno dan hubungannya dengan mark, jaemin, lucas dan haechan. Ia memang menyembunyikannya dari yangyang selama ini.

"aku bakal jelasin semuanya sama kamu tapi nggak sekarang yangyang, situasinya lagi nggak memungkinkan kita buat sering ketemu. Wartawan ada dimana-mana, mereka mengejarku untuk meliput berita terbaru"

TRISULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang