Mentari mulai nampak dan menyinari hingga ke dasar lautan. Dimana letak kerajaan Aigeia tumbuh dan tertanam di dasar lautan itu. Jaraknya yang tidak sampai ratusan kilometer, membuat sinar mentari masih bisa menembus dalamnya lautan berwarna biru.
Kedua orangtua renjun pergi bersama para raja-raja untuk membantu para rakyat dan kerusakan akibat pemberonakan di bagian desa dan perbatasan kerajaan. Sedangkan renjun baru selesai mandi dan sedang berkaca untuk merapikan rambutnya. Dan pintu terketuk.
Senyum renjun langsung mengembang, karena ia tau siapa yang datang.
Dua daun pintu dibuka dengan lebar oleh renjun. Dan iya, itu adalah jeno. Bersama 4 pengawal di belakangnya, ia memasuki kamar renjun, sedangkan untuk pengawal hanya menunggu di depan pintu kamar yang sudah tertutup.
Awalnya memang keduanya hanya terdiam, dan lalu senyum mereka mulai mengembang ketika menatap satu sama lain. Jeno merentangkan tangannya agar renjun bisa memeluk secara leluasa.
Jadi renjun langsung berlari seperti anak kecil yang rindu dengan ayahnya setelah ditinggal dinas beberapa minggu. Jeno membalas pelukan renjun, dan mengecupi pucuk kepala pria mungilnya beberapa kali.
Harum itu tidak pernah hilang dari dalam diri renjun, dan jeno sangat menyukainya.
Hari ini memang mereka berencana untuk berjalan-jalan, setelah jeno izin pada mark untuk menyerahkan urusan kerajaan sebentar pada si sulung itu. Akhirnya jeno bisa mengajak renjun untuk berjalan-jalan supaya lebih mengenal negeri yang bernama Aigeia.
Kepala renjun mendongak untuk berhadapan dengan wajah jeno yang sudah menunduk. Memang salahsatu daya tarik dari keduanya yaitu, perbedaan tinggi mereka. Yang mana jika kalian melihatnya, hal itu akan membikin orang lain jadi gemas.
"kita mau jalan-jalan kemana?" kata renjun pelan yang kedua tangannya masih memeluk erat tubuh jeno.
Karena jeno gemas melihat prianya, ia mengusak-usak ujung hidungnya dengan menyentuh ujung hidung milik renjun. Sampai membuat kerutan kecil kegemasan disana.
"kita pergi ke taman istana, ada hal yang ingin aku tunjukkan padamu"
Ketika jeno menyudahinya, renjun hanya bergumam kecil.
"jangan bilang kamu sudah menyiapkannya sejak sebelum kedatanganku kemari?"
"hmm bagaimana ya, mereka sudah menyiapkannya sendiri begitu tau akan ada seseorang sepertimu yang datang ke istana"
Renjun berdecak memicingkan matanya. Jeno ini sedang menggoda tapi justru membuatnya semakin penasaran. renjun melepaskan pelukannya dan menarik tangan jeno untuk segera mengajaknya pergi ke taman istana. Tempat kejutan itu berada.
Renjun sedikit kesusahan dengan jubah kerajaannya yang begitu panjang dan sedikit mengembang. Ketika sudah di luar istana, matanya tidak sengaja melihat beberapa pengawal dan dayang sesekali berlari sembari membawa perlengkapan pesta untuk besok.
Ia juga melihat lucas, mark dan paman kun tengah berjalan untuk memasuki pintu lain istana. Mereka tanpak sibuk karena mengurus persiapan pesta.
"apa mereka tidak memerlukan bantuanmu atau bahkan aku untuk mengurus keperluan pesta?"
Jeno berjalan di samping renjun dengan menyatukan tangannya di belakang, agar tampak lebih berwibawa. Ia semula menggeleng, lalu menjawab.
"aku sudah mengerjakannya beberapa saat malam hari, dan mark mengizinkanku untuk mengajakmu berjalan-jalan sebentar mengelilingi istana"
Dari depan mereka, seorang pengawal datang dengan mendorong sepedah yang memiliki goncengan di bagian belakangnya. Pengawal itu memberi hormat dan jeno langsung menerima sepedahnya tanpa lupa berucap terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRISULA
Fanfiction~~* 🌼 *~~ Apa kalian pernah berfikir tentang dunia lain? Maksudku bukan dunia mistis, atau paralel, atau dunia ganda, atau yang semacamnya. Bukan. Tapi sebuah dunia yang nyatanya bersanding dengan kita, tapi tanpa kita ketahui. Misalnya seperti dun...