11. Opacarophile

1.2K 242 13
                                    

Kampus masih terlihat seperti biasanya. Ramai, sibuk, monoton dan individualis.

Tapi sepertinya kata individualis itu cocok pada renjun, entah dia yang tidak bisa bergaul atau malas bergaul. Anak itu hanya bisa menghela nafas, lelah melihat beberapa warna warni surat yang ada di dalam lokernya. Beberapa tangkai bunga mawar juga di tempelkan pada bagian pintu loker yang bertuliskan

"for renjun♡"

Meskipun banyak yang menyukai si pemuda manis itu. Nampaknya renjun tidak ingin membuka jalur pertemanan dengan mereka.

Dia sadar kalau dirinya manis, tubuhnya mungil dan terlihat bagus, wajahnya cantik saat diam apalagi tersenyum. Dan setiap kali, saat renjun mengganti rambutnya dengan warna cerah. Malah semakin banyak yang menjadi penggemar rahasianya.

Sedangkan renjun hanya akan menyukai ornag-orang hebat di kampus. Kalian pasti tau kan? siapa orang yang mirip dengan deskripsi itu.

Iya mark.

Adalagi?

Ada sih, tapi nggak sehebat mark. Toh cmn sebatas pengagum aja. Masuk kategori tim supporter.

Tapi rasanya ia mulai tidak menyukai mark, setelah apa yang renjun tau belakangan ini tentang anak itu.

Berjalan di lorong menuju ruang BEM-U, karena hari ini ada hal penting yang akan disampaikan terkait menentukan tanggal pemilu ketua BEM-U yang baru.

Iya. Sudah waktunya mark dan lucas lengser dari jabatannya sebagai presiden mahasiswa dan wakil. Renjun sangat senang saat keduanya lengser, tapi...

Rasanya ia akan menjadi lebih kesal, karena yang mencalonkan diri itu jaemin dan haechan. Ingin sekali renjun mencalonkan diri supaya bisa mengalahkan mereka semua.
Sayangnya renjun tidak se-Ambis itu untuk menjadi seorang presiden mahasiswa.

Renjun hanya datang sendiri sebagai perwakilan dari divisinya , harusnya ia datang bersama yangyang. Tapi anak itu dimana?

Yangyang, Entahlah.

Belakangan ini kami sedang tidak dekat.

Kami tidak bertengkar. Hanya saja yangyang menjauhi renjun belakangan ini. Ia tentu tidak bertanya langsung pada anak itu, ada perasaan tidak enak meski ia dan yangyang sudah seperti saudara. Mungkin memang anak itu sedang ingin sendiri.

Setelah ia mendapat beberapa lembar kertas hvs dengan tinta print-an disana, renjun dan anggota lain membubarkan diri. Karena semua hal penting itu sudah tercantum di kertas print-an itu. Yang harusnya dilakukan sedikit pidato oleh perwakilan dari divisi PSDM. Namun karena mereka ada hal yang perlu di urus, jadi ia mencantumkannya di lembar print-an.

Renjun mulai merasa bosan.

"Seungmin" yang namanya di panggil noleh ke belakang, tepatnya ke renjun.

" Nanti kalo yangyang kesini, tolong kasih ini. Tinggal di stempel aja"

Seungmin ngangguk pelan sambil nerima kertas yang isinya laporan keuangan dari renjun. Trus jarinya buat gestur 'ok'

Setelahnya, renjun pergi ke kantin sebelum kelasnya di mulai setengah jam lagi.

Duduk di meja kantin sendirian, fokus melahap sandwich tanpa peduli keberisikan kantin yang terus berkoar di kedua indra pendengarnya.

Sejujurnya ia sudah mengajak yangyang tepat saat kelas mereka selesai tadi, namun anak itu bilang ia harus ke perpus.

Sendiri.

Tidak ingin ditemani katanya. Membuat hati renjun sedikit miris merasa sahabatnya semakin jauh saja.

TRISULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang