20. Hippophile

1.1K 229 14
                                    

Betapa leganya perasaan sang ratu kala tau anak-anaknya bisa berkumpul lagi di dekatnya saat ini. Renjun yang melihat ratu terus menangis bahagia itu juga bisa ikut tersenyum duduk di hadapannya. Sorakan gemuruh dari para prajurit membuat atensi mereka teralihkan.

Salahsatu pengawal masuk ke tenda, tempat dimana ratu dan renjun berada untuk menemani paman kun bersama dokter. Pengawal itu memberitau bahwa kemenangan sudah di raih oleh Aigeia.

Dengan spontan ratu ten memeluk renjun sangat erat. Keduanya menangis bahagia bersama, bahkan renjun tidak menyangka jika ratu ten akan memeluknya seperti ini. Pikiran tentang ratu yang sangat menjaga martabat dan kehormatannya itu jadi tidak benar sepenuhnya ketika melihat ratu ten yang sangat baik dan penyayang pada sesama.

Peperangan memang telah usai, penghianat dalam kerajaan juga sudah berhasil ditangkap oleh pengawal penjaga bunga suci milik kerajaan.

Jeno mendekatkan mata pisau tombaknya pada lucas, bukan ingin menyerang. Tapi justru ingin memberitahu bekas darah dari raja kris yang sudah buntung kepalanya.

Lucas mengeluarkan sebuah sapu tangan putih dari kantongnya, ia mengelap mata pisau tombak tersebut agar kembali bersih.

"kamu bisa simpan di genggaman raja johnny" ucap lucas ketika memberikan sapu tangan itu pada kekasihnya.

Haechan tersenyum hangat membalasnya, dan langsung memeluk lucas. Meski bukan kekasihnya yang membunuh raja kris, tetapi ia bersyukur karena lucas telah menemaninya selama pencarian mayat sang ayah.

Mereka harus segera pergi ke tenda untuk mengobati luka-luka jeno dan mengecek keadaan paman kun serta ibu ratu.

Namun belum sempat jeno berjalan, tubuhnya terjatuh. Ia baru menyadari kalo luka tusukan belati dan panahan itu tetap mengeluarkan darah hingga merembas ke pakaiannya. Mark langsung merangkul tubuh sang adik dengan raut wajah panik.

Lucas pun berinisiatif menggendong tubuh jeno di punggungnya, untuk segera di bawa ke tenda menemui sang dokter. Lucas berlari diikuti mark, jaemin dan haechan di belakangnya.

Sesampainya di tenda, tubuh jeno langsung di baringkan di atas ranjang tipis. Kepanikan itu membuat sang ratu dan renjun yang semula sedang menangis bahagia jadi ikut histeris khawatir.

"Astaga anakku! Jeno.. hiks "

Dokter bilang setelah memeriksa, bahwa jeno kehilangan banyak darah karena lukanya hanya di balut dengan kain yang di ikat. Dan luka bekas tusukan belati di pahanya cukup dalam, sehingga harus segera di jahit agar tidak melebar atau infeksi.

"Dokter bisa ambil darahku, darah kami cocok karena kami bersaudara" sang dokter menjawab dengan hormat untuk menurutinya.

"jaemin, kamu bisa buat ramuan untuk jeno bukan?" renjun memberikan akal yang langsung membuat jaemin membenarkan.

"tapi kita harus kembali ke istana untuk meraciknya, semua bahan ada disana"

Renjun menghapus air matanya yang membekas di pipi, ia pun menarik tangan jaemin untuk pergi ke istana. Jaemin menyarankan untuk menunggangi kuda agar cepat sampai ke istana. Mereka pun menaiki salahsatu kuda milik prajurit dengan jaemin yang memegang tali kendali kuda.

"kamu yang sembunyikan tanaman suci aigeia, ambil 3 kelopak bunganya dan aku akan ambil tanaman herbal lain di rumah kaca. Kita bertemu di pintu masuk istana"

"oke"

Tak butuh waktu lama, renjun dan jaemin turun dari kuda dan mereka berlari memencar berlawanan arah menuju tugas masing-masing.

Renjun memasuki ruang perpustakaan yang sangat megah, karena disitu ia menyemunyikan tanaman suci milik aigeia yang bernama Moon Orchid. Renjun menaiki tangga menuju lantai dua perpustakaan, ia membuka salahsatu lemari buku dan membuang asal buku-buku yang menutupi tanamannya.

TRISULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang