9. Logophile

1.4K 240 14
                                    


Enjoy reading

____________________________

Sang camero hitam yang terkenal akan keagungan suaranya itu melaju memasuki pekarangan rumah. Berputarnya roda karet yang telah termodivikasi itu menimbulkan suara decitan kecil kala rem di injaknya.

Setiap inci badan besi itu mengkilat, dengan buliran tetes air hujan yang berpencar di atas lapisan yang mulus itu. Tanda pernah gerimis kala ia di perjalanan tadi.

Mobil yang selalu menjadi kebanggaan sang pemiliknya itu telah berhasil terparkir rapih di sebuah garasi rumah bukan miliknya. Rumah dengan citra mewah yang menghiasi fitur halamannya ini tidak pernah ia datangi sebelumnya.

Sesuai janji, memang hari ini dia menghadiri undangan makan siang dari sang mentri pendidikan. Undangan privasi, yang langsung di tawarkan oleh seorang Moon Taeil. Iya, lucas lebih dulu meminta jadwal janji untuk mark dan pria menteri itu.

Oleh karena itu mark menyuruh teman-temannya untuk pulang lebih dulu, ia tidak ingin mengajak mereka meskipun Taeil mungkin tidak akan keberatan dengan kedatangan yang lain.

Namun sang calon raja itu takut akan timbul kecurigaan disana, jadi lebih baik ia sendiri.

Tunggu.

Barusan dia bilang 'takut timbul kecurigaan'

Entahlah, tapi semoga ia bisa mendapatkan apa yang dia mau hari ini.

Mark menaiki tangga untuk mencapai pintu rumah itu.

"mark" keduanya bersalaman dan berpelukan juga saat bertemu di ambang pintu rumah.

Taeil sangat menyambut mark dengan senyum ramahnya, laki-laki itu memang sangat baik. Namun, maafkan mark jika harus memanfaatkan kebaikan sang pria yang dipanggil menteri itu.

Katanya ia sangat menunggu kedatangan mark, tidak sabar untuk diwawancarai rupanya. Jadi langsung saja ia menggiring pria mahasiswa itu untuk duduk diruang tamu.

Mark sudah duduk di kursi tamu pun setengah terkagum dan penasaran. Pasalnya nuansa ruang tamu itu dipenuhi oleh dekorasi yang berbau laut, padahal ia seorang mentri pendidikan. Seperti lukisan, miniatur, guci serta masih ada beberapa lagi.

"sepertinya anda sangat tertarik pada laut,Taeil-ssi"

"ahh.. lukisan dan miniatur ini dari sahabatku, menteri kelautan. Ia memberikannya sebagai hadiah saat pengangkatanku menjadi mentri pendidikan pada waktu itu"

"boleh tau nama lengkap sahabat anda? Maaf sebelumnya tapi itu bisa menjadi tambahan di lapoan saya nanti"

"tentu, dia adalah Kim Woojin. Kau pasti mengenalnya, dia menteri kelautan yang waktu itu bersamaku di cafe, yang secara kebetulan kita bertemu di parkiran"

"ahh iya, saya mengingatnya. Lusa saya mendapat undangan pertemuan darinya"

"baguslah, dia pasti menyukaimu. Kalian memiliki kesamaan untuk menyukai laut, kau bisa banyak belajar darinya. Dan ohya! Dia pemilik dermaga ekspor-impor, kau bisa memintanya untuk mengajakmu berkunjung ke dermaga itu untuk belajar"

Itu memang tujuan mark kalo kalian lupa. Itu lah mengapa ia mendekati sang sahabat dulu sebagai sumber informasi serta membujuknya agar beliau bisa mendekatkan mark dengan sang mentri kelautan.

Mark mengeluarkan laptopnya dari dalam ransel yang semula ia bawa untuk kuliah. Wawancara itu dimulai setelah salahsatu pelayan mengantar dua gelas minuman ke atas meja ruang tamu. Sebagai penjamu awal untuk wawancara.

TRISULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang