Tolong tandai kalo ada typo ditengah perjalanan😅
Happy reading~~
🦕🦕🦕
Jungwon menunduk menatap lantai ketika dokter tengah menjelaskan kondisi Sunoo. Matanya melirik ke tempat dimana Sunoo masih berbaring tidur setelah diberikan obat.
"Untungnya tidak ada pendarahan yang terjadi. Setelah diberi salep secara rutin, luka di kening Sunoo akan segera membaik. Untuk sementara, jangan biarkan Sunoo lepas dari pengawasan. Belum lama ini dia juga habis terjatuh, kan? Anak seumuran Sunoo belum tahu mana hal yang berbahaya untuknya. Karena itu, peran orang dewasa sangat dibutuhkan saat ini."
Dokter yang juga merupakan sahabat Sunghoon itu menghela nafas panjang. "Tolong jaga anak anda lebih baik lagi."
"Bener gak ada masalah apapun? Kamu udah periksa dia dengan baik, kan?" Tanya Sunghoon memastikan. Ia masih panik melihat kening Sunoo yang masih belum membaik.
"Luka seperti itu memang membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk pulih. Beruntung dia mengenakan helm, jadi cedera tidak lebih parah lagi dari ini."
"Kak Jake..." Cicit Jungwon seraya mendekat. "Sunoo, otaknya gak geser kan? Dia gak akan jadi--aneh gara-gara ini, kan?"
"Jungwon...." Sunghoon memijit pangkal hidungnya pelan, "Jangan bicara hal yang gak masuk akal begitu."
"Aku cuma khawatir kak! Gimana kak Jake, beneran gak kenapa-napa kan?"
Jake, dokter yang menangani Sunoo itu tersenyum. "Iya. Gak akan ada masalah. Tapi lain kali, kalo ngajak Sunoo main harus lebih hati-hati. Ada baiknya untuk sekarang jangan biarin Sunoo main sama Jungwon, Hoon."
"Iih jangan begitu." Keluh Jungwon.
"Jungwon, tebus obat Sunoo sekalian urus admistrasi nya. Abis itu langsung ke parkiran, kakak tunggu kamu disana." Perintah Sunghoon yang membuat Jungwon menunduk lesu. Uang jajannya terpotong lagi.
"Makasih ya Jake."
"Udah tugas saya sebagai dokter untuk mengobati pasien. Oh iya, tentang bundanya Sunoo--" Jake menggantung ucapannya, menatap Sunghoon tidak enak.
"Masih belum tau, Jake. Makasih sekali lagi karena kamu udah jaga rahasia ini."
"Bukan masalah besar. Ya sudah, hati-hati dijalan. Maaf gak bisa nganter sampai depan. Masih banyak pasien yang nunggu."
Setelah berpamitan, Sunghoon langsung menggendong Sunoo dengan perlahan agar tidak menganggu tidur anak itu. Dilihatnya sekali lagi wajah damai Sunoo, tanpa sadar sebuah kecupan ia berikan pada pipi gembulnya.
"Jangan sakit lagi, Sunoo. Saya gak suka liatnya."
🦕🦕🦕
"Ceroboh Jungwon. Kamu bener-bener ceroboh."
Tak cukup mendapat Omelan dari Sunghoon, kini Jungwon harus menghadapi kemarahan sang kakak yang sudah menantinya dari sore tadi.
"Kamu liat keadaan Sunoo gimana sekarang? Itu karena kecerobohan kamu, Jungwon. Kamu udah besar, bukan anak kecil umur tiga tahun yang belum bisa bedain mana hal yang bahaya dan bukan. Gimana bisa kamu nyuruh Sunoo kebut-kebutan padahal dia baru bisa naik itu? Kakak beliin Sunoo mainan itu buat bikin dia seneng, bukan liat dia jadi sakit begini."

KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA HUG ME
Hayran Kurgu"Pa, yayam hacil metalmolpocic na dinocaculuc?" Park Sunghoon harus menyesuaikan diri dengan kedatangan si kecil Sunoo yang tiba-tiba. Rumah yang biasanya hanya terisi ketenangan, menjadi ramai dengan celotehan penasaran anak berusia tiga tahun itu...