Tolong tandai kalo ada typo ditengah perjalanan😅
Happy reading~~
🦕🦕🦕
Semua terdiam, tak ada yang berani berkutik. Kehadiran sosok tuan besar di rumah itu selalu tampak menakutkan, terlebih hari ini.
Park Sunghoon, masuk dengan wajah penuh emosi. Tas yang dibawanya terlempar menabrak guci hingga pecah, ia sendiri terkejut namun segera berbaring pada sofa untuk mengistirahatkan tubuh lelahnya.
"Ugh belaaat! Papa belat!"
Sunghoon terduduk kembali, menatap heran buntalan yang berusaha mengeluarkan diri dari tumpukan bantal sofa yang entah bagaimana disusunnya hingga bisa menutupi tubuh mungilnya.
Setelah berhasil menyelamatkan diri tanpa bantuan siapapun, buntalan bulu itu duduk tepat berhadapan dengan Sunghoon.
Tunggu, maksud buntalan bulu disini adalah tubuh anak itu yang terselimuti hoodie kebesaran yang berbulu lebat.
Suasana menjadi tambah suram, semua pekerja menghentikan kegiatan mereka untuk menyaksikan apa yang akan dilakukan sang tuan besar pada anak itu.
"Kamu siapa?" Tanya Sunghoon sinis.
"Cunu. Kim--Pawk Cunu. Anak papa Cungun."
Sunghoon makin sensi. Tidak suka saat mendengar anak ini mendadak memanggilnya dengan sebutan papa padahal dirinya belum menikah dengan siapapun.
"Namanya Park Sunoo, tuan. Dan kenalkan saya Han Aehwa, suster yang akan merawat Sunoo." Seorang wanita berpakaian suster mencoba menjelaskan ucapan sang anak kecil, juga mengenalkan dirinya sendiri.
"Tadi na nama Kim Cunu. Unda biyang, kalo udah tinggal baweng papa nama na jadi Pawk Cunu."
"Kamu gak usah ngarang. Saya belum menikah, saya gak punya anak seperti kamu." Sunghoon beralih menatap suster Aehwa. "Kenapa dia bisa disini?"
"Gwandma! Gwandma bawa Cunu cini. Papa tepon Gwandma." Ucap Sunoo mewakili sang baby sitternya.
Kerutan di kening Sunghoon makin terlihat jelas, sekali lagi memperhatikan Sunoo dari atas sampai bawah.
"Umur berapa kamu?"
Sunoo menunjukkan jari telunjuk kanan dan kirinya, lalu dirapatkan. "Tiga. Cunu tiga taun."
"Badan kamu kurang gizi ya? Kecil banget." Nyinyir Sunghoon.
Memang, tubuh Sunoo jauh lebih kecil dibanding anak seusianya. Semua yang melihatnya akan mengira kalau ia masih bayi yang baru saja berusia sekitar satu tahun.
Entah mengerti atau tidak dengan ucapan Sunghoon tadi, Sunoo malah mengangguk dan tertawa lebar. "Iyah. Cunu kecil. Papa becal, kayak dinocacuyuc."
"Dinosaurus." Koreksi Sunghoon. "Jauh banget jadi dinocacuyuc."
"Hu-eumb! Dinocacuyuc."
Gemas, Sunghoon menundukkan tubuhnya untuk mensejajarkan wajahnya dengan Sunoo. "Ikutin saya. Dino.."
Sunoo mengangguk yakin, "Dino.."
"Saurus. Sa-u-rus. Dinosaurus."
"Cauluc. Ca-u-yuc. Dinouyuc." Sunoo memekik girang, merasa bangga berhasil mengucapkan kalimat yang diajarkan Sunghoon.
Sedangkan pria itu, menatap jengah buntalan bulu itu. "Terserah kamu aja, anak kecil."
Sunoo mendadak merasa sedih, ia menundukkan kepalanya dengan wajah memerah. Sunghoon yang melihatnya merasa heran dengan perubahan mood si kecil yang sangat drastis.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA HUG ME
Fanfic"Pa, yayam hacil metalmolpocic na dinocaculuc?" Park Sunghoon harus menyesuaikan diri dengan kedatangan si kecil Sunoo yang tiba-tiba. Rumah yang biasanya hanya terisi ketenangan, menjadi ramai dengan celotehan penasaran anak berusia tiga tahun itu...