Tolong tandai kalo ada typo ditengah perjalanan😅
Happy reading~~
🦕🦕🦕
"Cuctel Wa, ayo main boya. Mayen cuctel biyang hali ini."
"Bayi imut ini mau main dimana?"
"Taman? Cunu yiat ada banak temen-temen dicana."
"Kita izin dulu sama papa ya?"
"Boyeh. Papa biyang boyeh, tapi cuctel hayuc temenin."
"Yang bener? Emang kapan Sunoo bilang sama papa?"
"Pagi. Cunu biyang gini 'Pa, Cunu mu main taman boyeh?' kata papa 'Boyeh. Minta cuctel temenin ya?' Gitu."
Suster Aehwa memekik gemas sendiri melihat cara Sunoo bercerita.
"Tapi Sunoo belum punya bola loh. Gimana mau main bola kalo belum punya?"
"Teypon papa! Biyang Cunu mu beyi boya."
"Gimana kalo main robot aja? Sunoo udah punya robot kan di kasih Grandma?"
Sunoo mengangguk semangat, "Iya. Yobot dayi Gwandma Cunu puna. Bawa itu caja cuctel."
"Tunggu disini ya, biar suster ambil dulu mainannya."
Sunoo duduk diam diatas sofa seraya menunggu suster Aehwa datang. Ia terus melirik ke arah tangga berharap yang ditunggu cepat menampakkan dirinya.
Begitu mendengar langkah kaki menuruni tangga, Sunoo langsung melompat turun dengan semangat.
"Cuctel Waa lechugoo!!"
🦕🦕🦕
"WOAAAHH!! YAME TEMAN-TEMAN!!" Pekik Sunoo ketika dia sampai di taman. Ia meletakkan robot mainannya yang sudah dimasukkan ke dalam tas transparan ke atas ayunan, lalu berlari mendekati anak-anak yang sedang bermain pasir. Sejak awal, itu yang menarik atensinya.
"Kayian cedang apah?" Tanyanya langsung tanpa malu-malu.
Dua anak laki-laki yang sedang meratakan pasir kedalam mangkuk menghentikan permainan mereka untuk menatap anak kecil yang baru saja datang.
"Bikin istana pasil." Jawab salah satunya.
"WOOAAH IKUTAN BOYEH?!"
Seorang anak menggeser duduknya, memberi tempat untuk Sunoo.
"Nama aku Pawk Cunu, umul 3 taun. Kayian ciapa?" Tanya Sunoo setelah mereka duduk melingkar bertiga.
"Choi Beomgyu. Aku lebih tua dari kamu, panggil kakak ya?"
Sunoo mengangguk, kemudian beralih menatap yang satunya.
"Con Dongpyo, panggil aku akak!"
Sunoo mengernyitkan kening bingung, "Tapi kamu juga belum bica bilang eitc, beyalti kamu macih cil."
"Ndak! Aku bica biyang ec."
Tidak setuju, Sunoo menarik lengan baju Beomgyu. "Kak, dia macih cil kan ya? Beyum bica biyang eitc."
Beomgyu tertawa, menepuk pelan kepala Sunoo sampai pasir yang menempel di tangannya mengotori rambut Sunoo.
"Kalian masih kecil. Aku yang paling besal disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA HUG ME
Fiksi Penggemar"Pa, yayam hacil metalmolpocic na dinocaculuc?" Park Sunghoon harus menyesuaikan diri dengan kedatangan si kecil Sunoo yang tiba-tiba. Rumah yang biasanya hanya terisi ketenangan, menjadi ramai dengan celotehan penasaran anak berusia tiga tahun itu...