2. UWON

6.1K 679 63
                                    

Tolong tandai kalau ditemukan typo sepanjang perjalanan cerita😅

Happy reading~~

🦕🦕🦕

Sunoo menyadarkan pipi bulatnya pada meja makan, bosan menunggu Sunghoon yang tak kunjung turun. Ia lapar, dan ayam goreng yang sudah tersaji di piring makannya membuat perutnya semakin meronta. Namun ia ingin makan bersama sang papa, jadi ia memilih untuk menunggu Sunghoon.

"Tuan muda Sunoo, makan duluan saja. Tuan Sunghoon mungkin masih lama turunnya." Bujuk suster. Sunoo harus segera makan agar bisa meminum vitaminnya.

Sunoo menggeleng, menatap sedih pada ayamnya. "Yayam tunggu bental agi ya? Tunggu papa dulu."

Sang suster mengelus surai Sunoo lembut, gemas melihat wajah kelaparan Sunoo.

Langkah kaki terdengar menuruni anak tangga. Dengan cepat Sunoo mengangkat kepalanya, tersenyum lebar begitu melihat Sunghoon turun dengan tangan yang masih sibuk membenarkan dasi.

"Mowning papa!"

Sunghoon tersentak, menghentikan langkahnya karena terkejut mendengar teriakkan nyaring Sunoo.

"Saya belum terbiasa sama kehadiran kamu." Gumam Sunghoon. Ia kembali mendekat, lalu duduk tepat di sebelah Sunoo.

"Ayo mam! Cunu yapal, papa lama tulun." Jujur Sunoo mengungkapkan isi hatinya.

"Saya bangun kesiangan tadi."

"Becok, bial Cunu banunin papa. Cunu banun pagi telus bantuin unda jual ikan."

"Kamu tinggal dimana sebelumnya? Kota? Atau desa?"

"Deket lumah ikan-ikan."

Emang, nanya sama anak kecil butuh extra sabar.

"Ayo mulai makan aja. Perut kamu udah bunyi terus dari tadi." Ucap Sunghoon seraya mengambil masih di piringnya.

"Cunu kan dah biyang kalo yapel. Papa lama tulun. Yayam na udah nunggu lama."

"Kamu suka banget sama ayam goreng?"

Sunoo mengangguk semangat, "Cup ikan juga cuka. Unda seling bikinin itu buat Cunu. Kalo Cunu cakit, unda bikin cup ikan enaaakk banet."

"Ya udah, nanti biar saya minta masakin sup ikan buat kamu."

"Makacih papa."

Sunoo mulai acara sarapannya. Ia sudah bisa makan sendiri meski masih terlihat susah ketika menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

"Pa, mu nomel papa. Cimpan di henpon Cunu."

Suster Aehwa memberikan sebuah ponsel berwarna kuning pada Sunghoon.

"Punya hp darimana kamu?"

"Gwandma kacih."

Sunghoon segera memasukkan nomernya kedalam daftar kontak ponsel Sunoo. Tak lupa menjadikan kontaknya panggilan cepat nomer satu, jaga-jaga kalo ada sesuatu sama anak itu.

"Angka satu panggilan cepat ke nomer saya. Kalo ada apa-apa, segera hubungi saya." Kata Sunghoon seraya mengembalikan ponsel Sunoo pada suster Aehwa.

"Baik tuan."

🦕🦕🦕

Sunoo sedang berada diruang santai ketika seorang pemuda datang dengan wajah babak belur.

Melihat penampilan itu, Sunoo segera menyembunyikan dirinya dibalik tumpukan bantal sofa, persis seperti kemarin saat dirinya memberi kejutan kedatangannya untuk Sunghoon. Bedanya, kali ini ia lakukan itu karena menyangka jika orang yang baru datang adalah seorang penjahat.

PAPA HUG METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang