11. EITC CIM

5.8K 632 63
                                        

Tolong tandai kalo ada typo ditengah perjalanan😅

Happy reading~~

🦕🦕🦕

"Suster Wa pulang~~"

Sunoo langsung menghentikan kegiatan menyusun puzzle nya begitu mendengar suara yang sangat dikenalnya.

"Cuctel Waaa~~"

Suster Aehwa langsung memeluk Sunoo begitu anak itu melompat kearahnya. Tubuh kecil itu di putarnya dua kali sebelum diturunkan kembali.

"Aduh aduh~~ punggung suster sakit tuan muda~~"

"Hihihi cuctel Wa cudah tua.." cekikik Sunoo senang. Ia berlari mengambil puzzle yang masih didalam kotaknya, kalau menunjukkannya pada suster Aehwa.

"Yiat! Papa beyikan ini untuk Cunu. Ini puna papa ecil, ada banak kecali di lumah gwandma."

"Waah tuan Sunghoon dan tuan muda punya hobi yang sama ya?"

Sunoo mengerjapkan mata bingung, "Ohbi itu apa?"

Meski salah mengucapkan kalimat yang di maksud, suster Aehwa hanya tertawa kecil dan terus menjelaskan. "Hobi itu hal yang disukai. Karena tuan muda suka bermain puzzle, itu berarti tuan muda memiliki hobi bermain puzzle. Dan juga, hobi bukan ohbi."

Penjelasan suster Aehwa langsung membuat Sunoo paham. Anak itu tertawa riang, senang ternyata memiliki hal yang disukai sama seperti papanya. Dan melupakan ucapannya yang salah tadi.

"Cunu juga puna teman balu!"

Melihat Sunoo yang tiba-tiba berlari ke arah halaman samping, membuat suster Aehwa terdiam bingung.

"Teman baru katanya?" Gumamnya pelan.

"Ini dia! Kenayin, namanya Ttoyi. Papa beyikan ini untuk Cunu kemayen. Yucu, kan?"

Sunoo kembali dengan menggendong seekor anak kucing mungil berbulu lebat di pelukannya. Anak kucing berbulu oranye itu terlihat tenang berada dalam gendongan si pemilik.

"Tuan muda punya peliharaan baru ya? Anak kucing yang imut."

"Iyah. Ttoyi imut yucu. Cunu cayang cama Ttoyi." Sunoo mendudukan tubuhnya di karpet masih dengan memeluk Ttori, kucing kecil miliknya itu.

"Tapi tuan muda, kalo pelihara hewan, berarti harus dirawat dengan baik. Tuan muda udah tau caranya rawat kucing?"

"Cudah! Papa cudah ajalkan. Teyuc nanti dibantu cama bibi ulus Ttoyi cama-cama."

"Pintarnya. Ya sudah, tuan muda main disini sama Ttori dulu ya? Suster mau taro tas ke kamar suster dulu. Sunoo jangan pergi kemana-mana ya?"

"Ciap!"

Cup!

Kecupan sayang Sunoo berikan pada pipi kanan suster Wa, "Cunu cayang cuctel Wa." yang dibalas usakan di hidung mungilnya.

Setelah kepergiannya suster yang merawatnya itu, Sunoo menidurkan Ttori dan ikut berbaring di sebelahnya. Di usap lembut bulunya dengan lembut, lalu di ciumnya berulang kali wajah yang masih mungil itu.

"Ttoyi nanti kita main ke taman ya? Cunu puna teman yan lain. Nanti Cunu kenalkan Ttoyi cama meleka."

Meow~~

"Kucing ecil pintal."

Sungguh pemandangan yang memanjakan mata. Melihat manusia mungil berbicara dengan lembut pada kucing kecil dalam pelukannya.

"Lagi ngapain lo cil?"

Tapi sepertinya ketenangan itu akan hancur setelah kedatangan tamu tak di undang yang kini duduk disofa dengan membawa sesuatu di tangannya.

PAPA HUG METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang