FOL - 6

6.2K 253 31
                                    

Happy reading 乁[ᓀ˵▾˵ᓂ]ㄏ

-

-

-

Keesokan harinya...

" Nghh..." Levi menguap kecil, kemudian merenggangkan ototnya agar tidak kaku. Ia bangun lebih awal dari siapapun karena ada kegiatan yang ingin dilakukannya sebelum pesta dimulai.

Ia ingin merangkai berbagai macam bunga untuk kakak tersayangnya. Beberapa tahun Farlan pergi membuatnya harus menahan rindu, yang dulu sering bermain bertiga namun setelah kepergiannya ia hanya bisa bermain bersama Mikasa saja. Tanpa ada Farlan sebagai penengah, ia dan Mikasa sering bertengkar.

Levi melangkah mendekati jendela, tangannya menyingkap korden berwarna putih. Udara segar menerpa wajahnya, terasa dingin tapi memberi sensasi menyejukkan.

Setelah puas menghirup udara segar Levi pergi menuju lemari pakaian, ia melepas seluruh pakaiannya tanpa ragu. Satu persatu helaian pakaiannya mendarat mulus di lantai, kini Levi telanjang bulat menampilkan kulitnya sepucat susu.

Pakaian berwarna putih polos selalu menjadi pilihannya. Levi memakainya dengan santai. Hiasan kepala yang berbentuk mirip tanaman merambat ia pakai.

" Baiklah, aku sudah siap." gumamnya lalu berjalan keluar kamar.

" Yang mulia..." sapa pelayan yang melewatinya.

Levi sampai di depan gerbang, di sana para penjaga selalu menanyakan dan menawarkan diri mereka untuk menjaganya. Namun Levi ingin sendiri, jadi ia menolak tawaran mereka.

Tujuannya adalah pergi ke kebun bertempat tak jauh dari kerjaannya. Alasan ia memilih kesana karena memiliki berbagai macam jenis bunga, jadi ia tinggal memilih saja. Sesampainya di kebun Levi tersenyum tipis melihat deretan bunga yang tersaji tepat dimatanya.

Levi menaruh keranjang disampingnya kemudian ia memetik satu persatu bunga iris berwarna ungu. Hatinya berdesir bahagia setiap tangannya memetik tangkainya.

" Woof! Woof! "

Kegiatannya sontak terhenti. Levi menoleh kebelakang, memastikan bahwa ia tak salah dengar.

Suara rengekan anjing semakin terdengar jelas. Levi segera mencari asal suara tersebut, matanya melebar kala melihat seekor anak anjing berjenis Golden Retriever merengek di sekumpulan bunga. Tubuhnya sangat kecil dan bulu cokelat emasnya penuh dengan tanah yang menempel.

" Siapa yang tega meninggalkanmu di sini? " Levi menjulurkan tangannya pelan agar tidak menakutinya.

" Woff! "

Anjing itu terlihat bahagia, mengibaskan ekornya dengan semangat. Levi dibuat gemas oleh tingkahnya, ia pun mengangkatnya hingga sejajar dengan wajahnya.

Kelopak bunga tersemat dikepala anak anjing itu, mata bulatnya menatap Levi polos membuat hati Levi tergelitik.

" Aku harus membawamu pulang."

" Wooff! Wooff! "

" Tapi sesudah aku menyelesaikan urusanku."

Mikasa membuat patung dari es batu, tangannya lihai memahat es dengan teliti dan sangat hati-hati. Mendengar suara langkah kaki ia reflek menatap pintu, bibirnya cemberut melihat kehadiran saudaranya.

" Darimana saja kau? " tanyanya

" Memetik bunga untuk kakak."

Matanya menyipit curiga saat menatap keranjang yang dibawa Levi sekilas bergerak-gerak. Mikasa pun mendekatinya, tangannya menyentuh keranjang itu.

Full Of Lust [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang