FOL - 9

10.6K 404 8
                                    

Happy reading (๑♡⌓♡๑)



Levi mengeratkan tudung kepalanya, melewati keramaian jalanan dimana banyak orang yang berlalu lalang. Langkahnya memasuki sebuah gang sempit yang begitu kumuh, kakinya tak sengaja menginjak makanan busuk membuatnya harus menahan desisan.

Setelah berjalan cukup jauh akhirnya terlihat sebuah toko di depannya. Levi membuka pintu toko tersebut lalu menghampiri pemilik toko.

" Ada yang anda butuhkan...Nona?" Pemilik toko tersebut tak berkedip, merasa kagum melihat bentuk tubuh Levi.

" Aku ingin obat pencegah kehamilan."

Pemilik toko itu mengangguk lalu segera mengambilkan obat yang dipesan. Levi membayar harga lebih untuk pemilik toko itu kemudian ia pergi dari toko dan kembali menuju istana.

Levi membuang jubahnya di tong sampah sebelum prajurit memergokinya. Ia berjalan memasuki gerbang dengan santai, melewati lorong yang begitu panjang.

Rōgue datang menghampirinya dan menerjangnya. Levi sedikit was-was, takut jika Rōgue adalah pria yang memperkosanya.

" Rōgue kau ingin bermain? "

" Woof!! " Rōgue menjilati wajah Levi membuat Levi tersenyum geli.

Levi dan Rōgue bermain bersama di taman kerajaan. Seperti biasa Rōgue selalu tertarik bermain bola, Levi menyuruh para pelayan membawakan bola. Ia menggoda Rōgue dengan cara memamerkan bola di tangan kanannya.

" Kau mau ini Rōgue? "

" Woof! Woof! "

" Baiklah, tangkap! " Ia melemparkan bolanya sejauh mungkin. Tanpa menunggu lama lagi Rōgue segera berlari menuju bola mendarat.

Levi tersenyum lebar melihatnya, ia mendudukkan dirinya di bangku.

" Pelayan."

" Ya, Pangeran? "

" Bisakah kau membawakanku segelas air."

" Baik Pangeran, saya akan membawakannya." Ucap pelayan itu sebelum melenggang pergi.

" Wooff!! "

Rōgue datang menghampiri Levi dengan mulutnya yang terdapat bola. Rōgue memberikan bolanya kepada Levi, lalu berguling di rerumputan memamerkan perutnya.

" Kau sangat menggemaskan." Levi mengelus perutnya.

" Pangeran, ini air minumnya."

Levi spontan menatap pelayan yang membawa nampan di kedua tangannya. Ia meraih segelas air putih lalu menyuruh pelayan itu pergi.

" Rōgue, kau harus main sendiri dulu."

Rōgue meloncat setuju, ia mengambil bola dengan giginya lalu berlarian di sekitaran taman. Levi melihat obat-obatan yang ada ditangannya, ia sama sekali tak pernah meminum obat yang bukan direkomendasikan oleh dokter istana. Ia sedikit takut jika ternyata obat tersebut berbahaya.

Tapi apa boleh buat, ia harus meminumnya agar ia tidak hamil.

Ia tidak ingin kedua orangtuanya kecewa padanya, ia tidak bisa membayangkan jika kedua orangtuanya akan memberikan tatapan dingin kepadanya.

Setelah meminum obat itu, Levi beranjak dari bangkunya lalu pergi menuju kamarnya.

-

-

-

Hari berikutnya...

" Leviiiiii! "

Levi menepis tangan saudarinya yang mengguncang tubuhnya. Ia menyelimuti tubuhnya dan kembali tidur.

Full Of Lust [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang