FOL - 7

6.6K 265 30
                                    

Happy reading ┬──┬◡ノ(° -°ノ)

-

-

-


" Siapapun tolong aku! Mikasa! Ayah! Ibu! Tolong aku! " Levi berteriak putus asa, tubuhnya terhentak-hentak akibat tangan Eren yang berada di lubangnya.

Perut Levi seketika terasa mulas akibat stimulasi yang berlebihan. Levi berusaha menarik tangan Eren keluar darinya namun setiap kali ia berusaha Eren akan memasukkannya lebih dalam.

Setelah beberapa saat Eren menarik tangannya keluar dan kembali melecehkan bibir ranum Levi.

Eren melepaskan tautan bibirnya, ia menggigit bibir bawah Levi dan menghisapnya kuat hingga membengkak. Levi terbaring lemas tak berdaya, tenaganya terkuras habis.

" Ah?! A-apa itu?" Levi menatap ke bawah dan terkejut melihat Eren yang sedang menjilati vaginanya.

Tubuh Levi bergemetar ketika lidah Eren menyapu dan bermain disana, lidahnya yang lihai mulai menggoda klorotisnya membuat Levi tak tahan untuk mengeluarkan air matanya.

" Hentikan hiks...aku tidak sanggup lagi..."

" Jangan seperti itu, lagipula lambat laun kau akan menikmatinya. Percayalah."

Setelah mengucapkan itu, Eren memposisikan bibirnya dilubang Levi, membersihkan cairan bening di sekitarnya sebelum memasukkan lidahnya ke dalam lubang itu. Tubuh Levi mengejang hebat, tangannya reflek mencengkeram rambut brunette pria tan dan rintihan keluar dari mulutnya.

" Cukup...cukup...eunghh cukup! "

Levi bisa gila saat Eren menghisap kuat lubangnya. Ia menggeliat erotis dan merapatkan pahanya hingga menjepit kepala Eren, matanya memutih dan bibirnya terbuka. Levi melengkungkan tubuhnya saat ia kembali berorgasme. Cairannya memuncrat mengenai wajah Eren, tanpa rasa jijik Eren menjilatnya.

Eren memberinya tatapan menggoda, " Dasar mesum."

Levi menendang perut Eren sekencang yang ia bisa. Kemudian, ia turun dari ranjang memaksa melangkah meskipun kakinya lemas dan mati rasa.

Grep

" Jangan berani melarikan diri sebelum aku memakanmu, memasukimu hingga terdalam dan membuatmu kacau di bawah kendaliku." bisiknya. Ia mengangkat kaki kanan Levi, lalu memposisikan ujung miliknya ke lubang vaginanya.

Levi memberontak hebat agar milik Eren tak bisa memasukinya. Ia memekik kaget saat merasakan milik Eren sedang menekan lubangnya, ujungnya berhasil masuk.

" Nghh...a-aku tidak suka, hentikanh! Apa kau tidak dengar? Kubilang hentikan!! "

" Tidak semudah itu Levi..."

Eren menggerang rendah miliknya dipijat kuat oleh daging rahim si raven, meskipun hanya ujungnya saja tetapi sudah begitu nikmat. Ia tidak sabar untuk memasukinya sepenuhnya.

" Lepaskan aku! "

" Sssttt tenanglah..." Eren menggendong Levi dengan ujung miliknya yang masih menancap di dalam lubang.

Setelah membaringkan Levi di atas ranjang, Eren mendorong ke bawah tubuhnya hingga Levi berteriak semakin kencang. Kejantanan Eren berhenti saat ujungnya menabrak sebuah selaput. Levi menggelengkan kepalanya, matanya sembab dan sayu.

" Aku berjanji akan bertanggung jawab apapun yang terjadi kedepannya. Aku berjanji Levi, aku tidak akan mengecewakanmu."

Thrust

Full Of Lust [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang