FOL- 27

3.6K 199 17
                                    

Happy reading 。⁠:゚⁠(⁠;⁠´⁠∩⁠'⁠;⁠)゚⁠:⁠。




Hari ulangtahun telah tiba. Kenny dan Kuchel sangat antusias untuk merayakan hari kelahiran kedua anak kembarnya yang ke dua puluh satu. Semakin tahun putra putri mereka semakin dewasa saja.

Akan tetapi, anggota kerajaan sebelumnya dibuat khawatir akan kesehatan sang raja yang diduga mengidap penyakit jantung akut. Kenny menghibur istrinya supaya berhenti bersedih karena besok adalah hari kebahagiaan anak-anaknya dan Kenny juga menyuruh semuanya agar tak mengatakan penyakitnya kepada ketiga anaknya.

Di dalam kamar, Levi duduk melamun kearah cermin. Meskipun hari ini seharusnya ia bahagia tetapi dirinya tidak. Perasaan tidak enak mengganjal di hatinya, membuatnya merasa tak nyaman. Apalagi teringat akan hubungan antara Mikasa dengan Farlan.

Ugh, memikirkan hal itu kepalanya menjadi berat.

" Levi..."

Si raven tersentak kebelakang mendengar suara lirih Mikasa. Ia spontan menghadap ke pintu dan benar saja Mikasa sedang berdiri di sana, dengan kepala menunduk lesu.

" Kenapa kau kemari."

Mikasa bergegas mendekatinya, berjongkok dan meletakkan kepalanya di paha saudaranya seraya mengatakan maaf berulangkali.

" Maafkan aku Levi hiks maafkan aku telah menyembunyikan hubunganku dengan kakak."

Levi menahan nafasnya, berusaha tak menatapnya. Ia pasti tahu betapa sedih dan kacaunya Mikasa saat ini, tapi ia juga merasakan hal yang sama.

" Hubungan kalian berdua tidak seharusnya terjadi. Kalian berdua saudara kandung, tidakkah kau mengerti? " ucapnya tegas

" Aku mengerti! Aku mengerti! Tapi aku terlanjur mencintai kakak, aku sangat sangat sangat mencintainya bahkan aku rela memiliki anak darinya—"

" Cukup! " Levi menggertakkan giginya, ia berdiri dari tempat duduknya.

Mikasa terkejut mendengar bentakannya. Hatinya sakit melihat perubahan sikap Levi yang menjadi dingin padanya.

" Semua ini salahku, seharusnya kemarin aku tidak usah bertukar tempat denganmu maka kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi."

Levi tak mendengarnya, ia terus melangkah menuju pintu kamar. Bersiap untuk turun ke lantai bawah.

" Baiklah, jika sudah seperti ini aku akan mengatakan hubunganku ini kepada ayah ibu."

Langkah Levi seketika terhenti, ia berbalik badan dan menatapnya tak percaya.

" Kau yakin? "

" Ya, aku tidak ingin menyembunyikannya lagi. Lagipula kakak juga lebih memilihku daripada tunangannya." Mikasa melayangkan tatapan serius, ia mendekati Levi lalu memegang tangannya.

" Tapi aku mohon Levi, berhenti bersikap dingin kepadaku...aku tidak ingin kita saling menjauh."

Levi masih tak bergeming, ia membiarkan Mikasa memeluknya dengan erat tanpa mengerti perasaan si raven saat ini.

-

-

-

" Ya Tuhan kalian berdua sungguh menarik perhatian para tamu." ucap Kuchel seraya menghampiri kedua anaknya.

Levi dan Mikasa memakai baju kembar, tidak hanya baju saja yang kembar tapi dari atas hingga ke bawah semuanya sama. Hanya saja gaya rambut mereka yang membedakannya.

Acara dilaksanakan di aula kerajaan yang sudah dihiasi semewah mungkin. Para tamu yang hadir juga bukan hanya dari wilayah Maria namun juga dari pelosok dan lebih pentingnya adalah teman dari sekolah Athena juga diundang.

Full Of Lust [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang