FOL - 8

5.8K 242 12
                                    

Happy reading ԅ( ͒ ۝ ͒ )ᕤ

-

-

-

Levi membuka matanya lebar-lebar, memori tentang pemerkosaan, pesta, kedatangan Farlan -- kakaknya-- muncul bertubi-tubi. Ia duduk dengan kasar lalu menatap jendela dengan tatapan ngeri.

Sungguh mengerikan, sekarang Levi kehilangan keperawanannya. Ia sudah tidak lagi suci, seorang pria telah merebutnya secara paksa tepat saat pesta di mulai. Sial, kepala Levi terasa pusing dan berat saat memikirkannya.

" Wooff...wooff.."

" Rōgue? Semalam kau tidur bersamaku? "

" Woof! " Puppy itu meloncat-loncat, kemudian berada di pangkuan si raven.

Levi menatap penuh selidik, ia melihat Rōgue dari atas sampai ke bawah. Bukankah pria semalam menyamar menjadi dia? Bagaimana jika orang itu masih menyamar menjadi Rōgue sekarang ini.

" Ka-kau adalah Rōgue...asli, kan?"

Kedua telinga Rōgue menurun, merasa sedih sang majikan meragukannya. Melihat Rōgue memasang ekspresi sedih Levi segera mengelus bulu cokelat emasnya. Ia lalu berniat turun dari kasur seraya menggendong Rōgue.

Tetapi saat kakinya menapak lantai, tubuh Levi oleng ke depan saat rasa perih menyerbunya. Rōgue segera meloncat dari gendongannya dan mencoba menggunakan tubuhnya sebagai tempat mendarat. Levi kelabakan, tubuh Rōgue masih terlalu kecil untuknya yang besar.

" Minggir Rōgue! "

Hap

Eh?

Levi tidak merasakan sakit, ia menjadi bingung. Matanya melebar sempurna menyadari jika terdapat lengan seseorang yang melingkari perutnya.

" Anjing itu tidak akan berguna, bagaimana jika kau mengadopsiku saja? Aku bersedia menjadi anjing peliharaanmu."

" Ka-kau?! "

Eren menariknya, wajah mereka saling berhadapan.

" Pria yang kau katakan jelek dan aku juga pernah membawamu ke istanaku. Kau ingat?" Ia terkekeh geli

Levi menggeram marah, " Kau yang memperkosaku! "

" Woof! Woof! " Rōgue terlihat marah. Alhasil kaki Eren digigit olehnya.

" Ouch sialan, anjing kecil kau masih terlalu payah menjaga majikanmu." ucapnya sebal seraya menendang puppy itu hingga menggelinding.

Eren menjentikkan jarinya, dan tepat setelahnya Rōgue tiba-tiba tidak bisa mengeluarkan gonggongannya. Mulutnya tertutup rapat seperti terkena lem.

" Apa yang kau lakukan padanya?"

" Hanya memberinya pelajaran kecil."

Tangan Eren dengan sembrono menyentuh vagina Levi dari kain pakaiannya. Semalam Eren lupa mengenakan pakaian dalam untuknya.

" Hentikan, kau menyentuhku tanpa izin dariku. Aku bukan milikmu." Levi mendorongnya, lalu berbalik tapi saat melangkah ia merasakan perih lagi dibagian bawahnya sehingga membuat keseimbangannya hilang.

Eren sigap menangkapnya, " Kau itu milikku. Keperawananmu aku yang mencurinya bukan Erwin."

" Lepaskan aku-"

" Dengarkan, kau tidak boleh berdekatan lagi dengan Erwin. Kau hanya boleh bersamaku. Ingat itu baik-baik."

Levi menggigit lengannya, Eren mendesis kesakitan dan menarik tangannya. Levi terjatuh di lantai.

Full Of Lust [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang