FOL - 26

4.4K 202 9
                                    

Happy reading ⊂⁠(⁠•⁠‿⁠•⁠⊂⁠ ⁠)⁠*⁠.⁠✧





Malam hari di kerajaan Rose...

" M-mayat! " pekik seorang pelayan membuat pelayan satunya reflek mengikuti arah telunjuknya.

Pyarr

Nampan yang mereka bawa seketika terjatuh dan pecah berkeping-keping setelah menatap mayat yang bergelantungan di patung air mancur. Bau busuk tercium, keduanya reflek menutup hidung dan bahkan menahan mual.

" Ce-cepat panggil prajurit atau siapapun itu."

Pelayan berambut cokelat mengangguk dan segera memberitahu prajurit yang sedang bertugas. Prajurit itu mendekati mayat itu untuk menyibak rambutnya agar mengetahui identitasnya.

" Bukankah itu nona Historia?! " ucap sang pelayan berambut cokelat itu.

" Anda benar, sebaiknya kita beritahukan hal ini kepada Ratu Carla." imbuh Prajurit itu seraya menyuruh temannya untuk membantu mengevakuasi jasadnya.

Carla yang sedang memarahi putranya terhenti ketika salah satu pelayan datang menghampirinya. Pelayan itu memberitahu kabar penemuan jasad Historia kepadanya. Baik Carla maupun Eren terkejut mendengarnya.

" Tidak mungkin...Historia.." suara Carla bergetar, ia berlari keluar untuk menjumpai jasadnya. Diikuti putranya dari belakang.

Ia telah sampai di sebuah ruangan yang digunakan untuk memeriksa jasad korban. Ada beberapa dokter yang sibuk memeriksanya, dokter tersebut memberi hormat pada sang ratu yang masuk ke dalam.

" Bagaimana bisa ini terjadi? S-siapa yang membunuhnya dan mengapa baru ada yang tahu jasadnya berada di patung air mancur! " matanya berkaca-kaca saat mengatakannya.

" Mama tenanglah sedikit..." hibur Eren, mengelus lengan ibunya dengan lembut.

" Eren...mama tidak menyangka hal ini terjadi." Carla bersandar di dada bidang putranya.

Dokter tersebut mendekatinya, " Yang mulia ratu sepertinya non Historia meninggal beberapa jam yang lalu akibat terhambatnya saluran pernafasannya, bisa saja terjadi karena tercekik oleh sesuatu..."

Carla merasakan pusing hebat, ia menyentuh pelipisnya dan menatap sang dokter.

" Apakah ada lagi? "

" Ada Yang mulia ini tentang mengapa jasad nona Historia baru saja ditemukan. Menurut pemeriksaan kami, ada seseorang yang sengaja menggunakan mantra tembus pandang kepadanya dan saat efek mantra tersebut habis jasad Historia baru bisa terlihat. "

" Tapi kenapa bisa membusuk secepat itu..."

Dokter itu menggelengkan kepalanya pelan, " Maaf Yang mulia ratu...saya belum bisa menjawabnya, kami masih dibingungkan dengan itu."

" Ya Tuhan... Historia yang malang kenapa kau harus berakhir seperti ini..."

Carla mulai terisak di dada bidang Eren, sedangkan putranya terus menenangkan kesedihan ibunya. Ia menatap dokter itu dengan datar.

" Kuburkan Historia sekarang dan beritahukan kabar duka ini kepada keluarganya." ucap Eren dibalas anggukan paham olehnya.

-

-

-

Awan tiba-tiba menggelap, angin semakin kencang disusul dengan hujan deras dan petir yang menyambar dimana-mana. Levi mondar-mandir di depan jendela kamarnya, sebentar lagi pukul sembilan malam dan hadiah dari Mr. J belum juga datang.

Full Of Lust [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang