Happy reading ヽ(。◕o◕。)ノ.
Kuchel memeluk erat Levi yang baru saja pulang dari kerajaan Rose. Ia menghirup surai raven putranya dalam-dalam. Disampingnya, Kenny menatap keduanya dengan tatapan lembut. Tangannya terulur mengusap punggung putranya.
" Dimana kakakmu, nak? "
Dahi Levi mengernyit mendengar pertanyaan sang ayah, " Memangnya dimana kakak? "
" Sayang... bukannya Farlan yang mengantarkanmu kemari." Kuchel memiringkan kepalanya bingung.
" Tidak, bukan kakak yang menjemputku. "
Kenny berdehem, " Lantas siapakah orang yang mengantarkanmu kemari, Levi? "
" Putra mahkota Eren, ayah. Sebelum aku berangkat pulang dengannya, aku juga sama sekali tidak melihat kakak mendatangi kerajaan Rose."
" Mungkin Farlan belum sampai kesana waktu itu." Kenny mengusap kumisnya beberapakali, ia menatap Levi sangat intens. Matanya menyipit saat menyadari adanya tanda merah di sekitar bahunya.
Kenny berjalan mendekatinya dengan tatapan tajam, membuat Levi merasa was-was.
" Ayah? " Jantungnya berdebar kencang saat tangan Kenny menyikap pakaiannya hingga menampilkan bahunya. Levi terkesiap dengan aksinya.
Kuchel menutup mulutnya, matanya melebar sempurna melihat banyak sekali bekas merah di bahu atas putranya. Ia segera mendekati Kenny yang terlihat amat murka. Dadanya naik turun dan nafasnya tak terkendali.
" Apa yang kalian berdua lakukan di kerajaan Rose. " Tubuh Levi bergetar mendengar nada dingin sang ayah. Ia tak berani menatap matanya.
" Jawab ayah! "
" Sayang, pelankan suaramu." Ucap Kuchel halus, merasa sedih melihat putranya.
" Kemana arah tatapan matamu! Lihat ayah! "
Levi melirik takut ke ayahnya, " A-aku...aku hanya..." Ia meneguk ludahnya kasar, badannya bergemetar, nafasnya memburu.
Tiba-tiba Istana kerajaan terguncang hebat akibat kemarahan Kenny. Pria paruh baya itu mengangkat tangannya ke udara.
PLAK!
" -HAKH!!! "
" Levi kau tak apa?! " Mikasa segera duduk di kasur sebelahnya, kedua tangannya memegang pundak Levi yang terlihat shock di posisi duduknya.
" Hei, atur nafasmu. Ada apa denganmu? "
' Jadi...tadi hanya sebuah mimpi? '
Levi masih mencoba mengatur nafasnya yang tersengal-sengal. Keringatnya bercucuran membasahi pakaiannya, Levi menyentuh kedua pipinya dan menatap sekelilingnya. Kamar? Bukankah tadi ia berada di ruang utama Istana? Masih dengan perasaan linglung ia pun bertanya.
" Dimana aku? "
" Apa yang kau bicarakan, tentu saja kau berada di kamarmu." Mikasa memberikannya air minum.
Levi menerimanya lalu meminumnya pelan, ia mulai sedikit merasa tenang.
" Apa yang terjadi..." Gumamnya pelan
" Haa Levi biar aku jelaskan, jadi saat kau akan bertemu dengan ayah ibu, kau tiba-tiba pingsan."
" Pingsan? "
" Ya benar. Sebelum itu kau berkata ' Aku sangat lelah melayani Eren selama berjam-jam ' lalu kau pingsan dan membuat orang tua kita khawatir."
Mikasa mendekatkan wajahnya ke wajah Levi, menatapnya selidik yang mana membuat Levi sedikit gugup, apalagi ia masih terbayang-bayang mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full Of Lust [EreRi]
FanfictionLevi adalah Pangeran dari kerajaan Maria. Dia adalah seorang laki-laki namun memiliki alat kelamin perempuan?! ‼️ SEBELUM MEMBACA tolong perhatikan urutan chapternya, dikarenakan chapter book ini tidak urut karena ada masalah‼️Jadi mohon maaf atas t...