FOL - 11

8.2K 333 10
                                    

Happy reading ⁽⁽ଘ( ˊᵕˋ )ଓ⁾⁾








Buku-buku yang awalnya rapi berada di meja kini berjatuhan dan berserakan di lantai. Semua itu akibat tersenggol tangan Levi yang tubuhnya sedang dipermainkan oleh Eren.

Sedaritadi Eren tak berhenti menjilati vaginanya yang mana membuat Levi berorgasme terlalu banyak. Cairan bening menetes di meja, lidah Eren masih setia bergerilya disekitar bibir vaginanya dan menggigit klitorisnya.

Levi melebarkan matanya, punggungnya melengkung keatas.

Levi melebarkan matanya, punggungnya melengkung keatas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Aaahh! "

Puas melihat reaksinya, Eren merasa ingin menggodanya lebih. Ia menyedot klitorisnya itu sesekali menggigit kecil ujungnya. Dan itu membuat Levi bergerak tak terkendali.

" Hentikan! Cukup ah ahh ahh "

" A-aku...aku...hnghhhh "

Levi kembali berorgasme cukup dahsyat. Nafasnya tersengal-sengal, Levi merasa pusing. Ia mendorong kepala Eren menjauh lalu mencoba untuk duduk. Rasanya sungguh menyakitkan, ia belum siap mendapatkan rangsangan selanjutnya.

Tetapi pria brunette itu tak membiarkannya bebas sedetik pun, ia kembali menghimpit tubuh Levi dan tanpa peringatan ia memasukkan miliknya ke dalam lubang ketat Levi.

Kuku jemari Levi reflek mencakar leher Eren hingga menimbulkan lecet. Masih belum terbiasa dengan penetrasi, membuatnya merasa aneh sekaligus nikmat.

Eren menggerakkan pinggulnya perlahan tapi mengarah ke titik sensitif. Levi tidak kuat untuk sekedar memberontak, sekujur tubuhnya merinding dan kenikmatan yang intens berpusat di bagian bawahnya.

" Ah ah ah hngh..."

" Apakah ide bagus jika kita memiliki seorang anak? " Bisiknya

Levi menggigit bibirnya, matanya yang sayu menatap Eren. Awalnya ia menatap tajam namun berubah tak berdaya setelah Eren menghantam lubangnya dengan keras.

" Bagaimana kalau kita membuat tujuh anak? Sepertinya sangat menyenangkan."

" Di-aahh diam, kau cerewet mnghh "

Eren terkekeh geli, " Atau delapan? "

" Diam! "

-

-

-

Kenny memberikan segelas anggur kepada Erwin yang sedang berkunjung. Keduanya duduk sambil memandangi kota Maria yang terlihat dari balkon kerajaan Maria. Mereka terlihat saling berbincang satu sama lain mengenai beberapa masalah yang terjadi pada kerajaan mereka. Hingga akhirnya Erwin memulai pembicaraan yang lain.

" Jadi, Putra anda apakah masih tidur? "

" Levi? Kurasa dia sudah bangun, kau tanyakan saja pada Mikasa. Dia mungkin tahu."

Full Of Lust [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang