FOL - 35 ( Special )

3.9K 169 6
                                    


Happy reading (⁠^⁠∇⁠^⁠)⁠ノ⁠♪







" Ayahhhh!!! "

Levi membuka kedua matanya lebar-lebar. Sekilas ia mendengar teriakan putrinya memanggil suaminya. Ia segera bangkit dari kasur, melirik Levi yang juga tidur di sebelahnya. Tangan kanannya menyentuh dadanya karena merasa kalut.

" Mereka baik-baik saja... mereka baik-baik saja." gumamnya lirih

Levi masih tertidur pulas, ia tak ingin membangunkannya setelah mengetahui jika dia mengidap insomnia. Dengan perlahan, Levi melangkah menuju pintu dan membukanya.

Setelah Levi menceritakan semua yang terjadi di dunia ini membuat hatinya remuk. Meskipun Levi terlihat dingin namun semua pertahanannya runtuh setelah dia bercerita kepadanya. Levi berjalan di sepanjang lorong dengan tatapan sendu.

Mata sapphirenya melihat sebuah tangga yang menuju ke bawah tanah. Kakinya seakan tertarik untuk kesana, ia segera menuju tangga tersebut. Semakin turun penerangan cahayanya semakin redup, Levi meraba dinding supaya tidak terpeleset.

Tap

Tap

Tap

" Tatakae...tatakae...tatakae..."

Samar-samar Levi mendengar suara berat tak jauh darinya. Karena penasaran, ia bergegas mencari asal suara.

Ia bersembunyi di balik tong setelah berhasil menemukannya. Mengintipnya melalui celah-celah tong dan berusaha mengenali siapa orang itu. Kulitnya berwarna tan, pria itu bertelanjang dada dan rambut panjangnya terurai berantakan.

" Jika aku kalah maka aku mati, jika tidak bertarung aku tidak akan menang." ucap pria itu dengan nada berat membuat bulu kuduk Levi berdiri mendengarnya.

Saat pria itu mengikat rambut panjangnya, kedua mata Levi reflek melebar sempurna. Ia melihat pantulan dari kaca dan melihat jelas wajah pria tersebut.

" E-eren..."

" Siapa di sana."

Deg!

Tubuh Levi tersentak kebelakang saat Eren memergoki keberadaannya. Ia segera berdiri dan mendekati jeruji besi di depannya. Tatapan mereka bertemu, pemilik mata emerald itu terkejut melihatnya.

" Heichou, untuk apa kau datang kesini? " Eren sedikit heran dengan pakaian yang dikenakannya saat ini.

" Aku..." Levi menatapnya dengan tajam.

" Aku bukan Heichou. "

Eren berbalik membelakanginya lalu duduk di kasurnya sembari menatap tanah dengan tatapan kosong.

" Jadi kau berasal dari kehidupan lain, benar begitu bukan?"

" Aku sama sekali belum mengatakannya." Levi sedikit terkejut

" Hal seperti itu adalah hal biasa bagiku."

Kedua tangan Levi mencengkeram jeruji besi, melayangkan tatapan tajam kearahnya. Teringat dengan jelas cerita yang dikatakan oleh Levi sebelumnya.

" Aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu, Eren."

Pria brunette itu meliriknya melalui sudut matanya dan menggeram rendah sebagai jawaban.

" Apa kau menaruh perasaan terhadap Levi? "

" Pertanyaan yang bodoh. Untuk apa aku menyukainya."

Jawaban itu menohok hati Levi, hatinya berdenyut ngilu mendengarnya. Bagaimana jika Levi mendengarnya secara langsung dari bibirnya. Ia tak bisa membayangkannya dan ia tak ingin kalimat itu didengar olehnya. Cukup dirinya saja yang mengetahuinya.

Full Of Lust [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang