30. Maaf Untuk yang Hilang

471 56 9
                                    

Ku Lupakan Kamu dengan Bismillah

By Dwinda Darapati

Now playing —— Rossa ~ cinta dalam hidupku

Selamat Membaca 🥰

***

"Pesawat yang Winda tumpangi hilang kontak!" Andy memperlihatkan layar ponselnya pada Nayla.

"Jangan ngaco, Lo!" Nayla tidak percaya.  "I-ini bercanda 'kan?" tanya Nayla. Tawa berubah menjadi sendu, perempuan itu langsung berubah drastis

"Gue mau cari informasi, gue harus mastiin ini!" Andy tak mau diam. Dia pergi ke sudut untuk menghindari keramaian lalu menelpon asistennya untuk mencari tahu kebenaran berita tersebut.

Nayla mendadak lesu, dia memilih duduk dan mengabaikan tamu undangan yang datang menghampirinya. Segera dia meraih ponsel untuk menelpon Winda. Namun naas, nomor yang dituju tidak dapat dihubungi.

"Kenapa?" tanya Kayla pada Andy.

"Winda..."

Mendengar nama itu pria berkemeja batik itu langsung bertanya,  "Kenapa dengan dia?" Dia menyadari perubahan antara dua sahabat itu.

"Pesawat yang ditumpanginya hilang kontak!"

"Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un."

Andy memukul meja. "Winda belum pasti mati kenapa kalian ngucapin innalilahi?" Dia emosi. Andy tak begitu paham agama, yang dia tahu kalimat itu hanya digunakan ketika ada yang meninggal dunia.

"Andy tenang ..." bujuk Kayla. "Kalimat itu bukan untuk orang meninggal dunia saja. Tapi untuk semua musibah, karena musibah yang terjadi pada kita itu semua berasal dari Allah dan akan kembali pada Allah."

Andy mengabaikan Kayla, dia tidak peduli. Sekarang dia menunggu informasi, dan mencari tahu sendiri. Andy tidak bisa tinggal diam kalau ada apa-apa dengan Winda.

Tubuh Rahmat gemetar, dia yang hanya diam sedari tadi langsung merinding saat membuka ponselnya mengecek kebenaran yang disampaikan oleh Andy. Bahkan banyak tautan info media yang mengabarkan tentang pesawat tersebut.

Langit berubah menjadi warna kemerahan, pertukaran malam dan siang diisi oleh tangisan sang mempelai perempuan yang seharusnya sedang berbahagia.

Andy akhirnya mendapatkan informasi, ternyata benar pesawat itu hilang kontak dan diperkirakan jatuh di sekitar selat Bali. Pesta pernikahan menjadi festival tangisan, semua orang yang ada disana menangis ketika mendapat kabar tersebut.

"Lo bilang bakalan kasih hadiah besar sama gue, jadi ini hadiahnya?" tanya Nayla dalam tangisnya. Sedang Hamid merangkul gadis itu dari samping untuk menenangkan.

"Lo kejam, Win! Bisa-bisanya Lo lakuin ini ke gue? Lo tega!"

"Winda brengsek!"

Sungguh Nayla tidak menduga hal ini akan terjadi, kalau dia tahu maka Nayla tak akan membiarkan Winda pergi ke Bali tanpa dirinya. Dia tak akan mengizinkan Winda mengikuti acara tersebut. Lebih baik Winda disini menghadiri pernikahannya, maka dari itu dia tak akan mengalami peristiwa ini.

Nayla menyesal tak memeluk Winda lebih lama hari itu. Dia menyesal tak punya foto banyak dengan Winda.  Make up nya luntur, penampilannya bukan lagi seperti pengantin, melainkan sudah hancur lebur.

Ketika azan magrib berkumandang, Nayla memutuskan untuk beristirahat. Dia meminta untuk mengakhiri pesta karena tak sanggup untuk menghadiri lagi.

***

Nayla dan Hamid mencari keberadaan Winda di posko BNPB. Ada banyak jasad korban yang sudah ditemukan dan dibungkus disana untuk menunggu sanak saudara. Namun, untuk Winda sama sekali tidak terindentifikasi. Begitulah laporan yang dia terima.

Nayla tidak percaya, dia dengan lancang membuka satu persatu mayat, mencari keberadaan sahabatnya. Bahkan Nayla sudah ditegur oleh petugas, namun dia enggan berhenti.

Dia ditarik paksa ke pinggir dan ditahan oleh Hamid. Menangis dalam pelukan sang suami mengetahui bahwa sahabatnya tidak ditemukan.

Satria dan Yudi pun ikut datang, melakukan hal yang sama seperti Nayla. Namun sia-sia, Asyifa Winda tidak ditemukan.

Winda dinyatakan hilang.

Seluruh siaran di televisi mengabarkan berita tersebut, terlebih lagi pada siaran gosip entertainment yang menyorot hilangnya artis cantik favorit semua usia.

Para penggemar merasakan kesedihan yang lua biasa. Mereka mendatangi rumah Winda untuk melayat, meski jasad tak ditemukan. Sedang Yudi dan Satria yang mengurus di rumah mewah Winda. Mereka yang menerima segala bentuk bela sungkawa dari para rekan kerja dan penggemarnya.

Di sisi lain, Rahmat kekasih hati Winda hanya bisa menyaksikan berita di televisi. Dia tak tahu apa yang harus dia perbuat, jika pun  bertindak apa dia  berhak?

Lelaki itu hanya bisa mengangkat kedua tangan, menyelipkan doa agar ada keajaiban. Dia berharap gadis itu selamat dan bertahan hidup walau dimana saja dia.

"Semua dari Allah, maka akan kembali kepada Allah."  Dia terus mengucapkan kalimat itu dengan tegar.

"Semoga kelak kamu dimasukkan ke dalam surga Allah, karena kamu sudah berusaha menjadi orang baik."

"Maaf ... maaf karena pernah menyakiti hatimu. Maaf karena mengabaikan cintamu dan maaf, salam terakhir kita hanyalah pertengkaran."

Penelusuran sudah dilakukan hampir satu bulan, namun tak membuahkan hasil. Winda dan beberapa orang lainnya masih belum ditemukan. Mereka dinyatakan hilang.

Hingga kini tiada yang tahu bahwa Asyifa Winda apakah masih hidup atau sudah mati.

Masih menjadi misteri.

***

Greget sama Rahmat yang ternyata sama sekali ga khawatir, ga ada usaha untuk cari kebenaran. Aku masih bertanya-tanya apa dia memang tidak mencintai Winda?

Apa cerita ini sudah berakhir mengingat Nda mengatakan waktu itu “Dua bab Menuju ending”?

Juga masih menjadi misteri 🤭🤣

Yuk Nda mau pakai target lagi

18 vote 20 komentar

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak😇

Terima kasih banyak💜

Bab ini pertama kali di publikasikan pada 15 Juni 2022

Kembali di publikasikan setelah di revisi pada 30 September 2024

Ku Lupakan Kamu dengan BismillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang